Gadis Tewas di Padang Pariaman

Geramnya Rini, Kakak Kandung Nia Gadis Penjual Gorengan Ingin Bertemu Indra Septiarman: Mau Cekek

Rini, kakak kandung Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ungkap keinginan bertemu tersangka setelah Indra Septiarman ditangkap.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Facebook Tribunpadang/Instagram Dhemit_is_back
Rini Kakak dari Almarhumah Nia Kurnia Sari Gadis Penjual Gorengan Ingin Temui Tersangka Indra Septiarman 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rini, kakak kandung Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ungkap keinginan bertemu tersangka setelah Indra Septiarman ditangkap.

Seperti diketahui, Indra berhasil ditangkap pihak kepolisian di di Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman pada Kamis (19/9/2024).

Menanggapi soal penangkapan tersangka, kakak kandung Nia, Rini mengungkapkan keinginannya bertemu Indra.

Rini mengaku ingin balas dendam menampar wajah Indra jika bertemu.

"Mau ketemu mau cekek, dan tampar mukanya," kata Rini, kakak Nia lewat Facebook Tribunpadang, Jumat (10/9/2024).

Sementara, ibunda Nia, Eli Marlina (44) yang kini sudah bisa tersenyum bahagia menyaksikan pembunuh putrinya akhirnya ditangkap.

Mengingat sebelumnya, tersangka IS sudah membuat resah keluarga karena menjadi buronan selama 11 hari pasca Nia ditemukan tewas

Eli mengaku sangat lega dan tak lagi menangisi kepergian putrinya.

"Udah lega rasanya, udah gak nangis lagi lega udah dapet orangnya," ujar Eli ibunda korban dengan ekspresi bahagia, dilansir dari X @Mdy_Asmara1701, Jumat, (20/9/2024).

Lebih lanjut, Eli hanya meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Dihukum sampai mati seberat-beratnya, mati," tegas Eli.

Baca juga: Modus Licik Indra Septiarman Kelabui Nia Gadis Penjual Gorengan,Sudah Siapkan Tali Rafia Ikat Korban

Terungkap pengakuan Indra Septiarman alias IS tersangka pembunuhan Nia, gadis penjual gorengan ternyata sudah 3 kali diincar.
Terungkap pengakuan Indra Septiarman alias IS tersangka pembunuhan Nia, gadis penjual gorengan ternyata sudah 3 kali diincar. (Ig@sumbarkita.ig)

Sementara itu, Gumaria Anita, tante dari Nia Kurnia Sari mengapresiasi jajaran Gagak Hitam Polres Padang Pariaman yang berhasil menangkap tersangka. 

Harapan selama ini tersangka dapat ditangkap, akhirnya terwujud.
 
"Alhamdulillah, kita apresiasi Polisi yang menangkap pelaku. Walau kita kecewa lantaran tidak bisa meluapkan emosi ke tersangka karena dia sudah membunuh anak kami dengan sadis,"kata Gumaria Anita, dilansir dari Youtube TVOneNews, Kamis (19/9/2024).

Baca juga: Indra Septiarman Ngaku Sekap Nia Gadis Penjual Gorengan Hingga Tak Sadar,Kuburkan Setelah Meninggal 

Dengan ditangkapnya Indra Septiarman ini agar pelaku dapat merasakan sakitnya penderitaan Nia dan keluarga.

"Jujur keluarga pingin mukul gimana sakitnya anak kami, dia juga harus rasakan walaupun istilahnya gak sampai meninggal paling gak dia merasakan sakitnya anak kami," ungkapnya.

Disinggung soal datangi tersangka, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada kuasa hukum.

"Kemungkinan bisa, kalau dari awal pembahasan sih kayaknya ada," ujarnya.

"Kita ingin tersangka dihukum seberatnya. Hukuman mati,"tutup Gumaria Anita.

Kronologi IS Bunuh Nia

Terbaru, Indra dihadirkan dalam pers rilis yang berlangsung di Aula Mapolres Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (20/9/2024).

Dalam pers rilis, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, menjelaskan kronologi rencana pembunuhan yang dilakukan Indra.

Irjen Pol Suharyono mengatakan, saat hari terakhir korban berjualan gorengan, rupanya Nia Kurnia Sari yang sedang berkeliling jualan gorengan sempat dipanggil oleh sekelompok pemuda salah satunya tersangka IS yang sedang duduk di warung.

Pemuda yang berjumlah empat orang itupun kemudian membeli gorengan yang dijual oleh Nia Kurnia Sari.

Rupanya, saat itu muncul niat tersangka IS yang ingin memperkosa korban.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menjelaskan, pelaku dan teman-temannya sempat membeli gorengan korban sekitar pukul 17.10 WIB.

Dari situ, muncul pikiran jahat tersangka Indra alias IS untuk memperkosa korban.

Saat itu, IS pun berpisah dari rombongannya usai mereka membeli gorengan milik korban.

Rupanya, IS mengatur siasat untuk mencegat korban yang tengah jalan pulang seorang diri dalam kondisi hujan lebat.

Nahas, saat perjalanan pulang Nia dicegat oleh IS.

Saat menghadang IS sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niatnya memperkosa korban.

"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," ujar Irjen Pol Suharyono, dikutip dari Tribunpadang.com, Jumat (20/9/2024).

Usai puas melancarkan aksi bejatnya, pelaku menguburkan jasad korban dalam kondisi tanpa busana.

Irjen Pol Suharyono, memastikan melalui pengakuan tersangka, korban dikuburkan saat hari korban dinyatakan hilang.

"Jadi tersangka ini sehabis melakukan penyekapan dan pemerkosaan, tersangka langsung menguburkan korban," ujarnya saat jumpa pers di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).

Pelaku Sempat Kembali ke Rumah Usai Bunuh

Lalu, di pukul 20.00 WIB, tersangka kembali pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.

Setengah jam setelahnya, tersangka kembali lagi ke warung tempat terakhir ia bertemu Nia.

Setelah Perbutan korban tersebut, sekira pukul 23.00 WIB tim gabungan dan keluarga korban langsung melakukan encarin pada korban.

Nia Kurnia Sari (18) juga dikuburkan pada hari yang sama saat ia dinyatakan hilang.

Penguburan ini dilakukan karena kondisi korban, saat penyekapan dan pemerkosaan sudah tidak sadarkan diri.

Dalam kondisi tersebut, korban dibawa ke lokasi tempat korban ditemukan terkubur tanpa busana .

"Semua rentetan itu, sesuai keterangan tersangka dipastikan kejadian mulai pemerkosaan sampai pemakaman berlangsung di hari yang sama, Jumat (6/9/2024).

Dikubur Usai Meninggal 

Selain itu, kepolisian menduga kuat bahwa, gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18) sudah tidak bernyawa saat dikuburkan dalam kondisi tanpa busana oleh tersangka IS.

Dugaan kuat ini disampaikan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, melalui informasi dari tim forensik yang sudah dikantongi pihaknya.

"Dari tim forensik disampaikan bahwa tidak ada bukti tenggorokan kotor atau udara masuk di  paru-paru korban," ujarnya saat pers rilis di Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).

Hal ini didukung dengan adanya penyekapan pada korban selama enam menit, sehingga diduga membuat korban tidak bisa bernafas.

Hanya saja, tersangka tidak tahu apakah korban sudah tidak bernyawa saat dikuburkan, tapi tersangka memastikan korban sudah tidak sadarkan diri saat penyekapan.

"Kuat dugaan sudah meninggal, tapi akan kami sampaikan lebih lengkapnya melalui hasil autopsi," ujarnya.

Polisi Duga ada Pemasok Pelaku

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan pihaknya masih menggali keterangan dari IS, tersangka kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain dalam kasus pembunuhan yang terjadi Padang Pariaman, Sumatera Barat tersebut.

“Betul iya (masih dalami kemungkinan tersangka lain, red) kami masih memeriksa tersangka dan saksi-saksi sebelumnya sudah kami minta keterangan,” kata Ahmad Faisol kepada wartawan, Kamis (19/9/2024).

Pihak kepolisian mendapat beberapa petunjuk yang sedang didalami termasuk bukti-bukti Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari menjadi sorotan setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi tanpa busana terkubur di tanah.

Faisol menyebut di lokasi penangkapan sempat ditemukan barang-barang yang diduga dipasok pihak lain.

Nantinya akan diketahui apakah tersangka dibantu keluarga atau orang lain selama bersembunyi di tempat pelariannya.

"Pengakuan tersangka sejauh ini masih berubah-ubah, namun kami akan terus mendalami kasus ini," kata Faisol.

”Rencananya kami lengkapi dulu sekaligus pemeriksaan secara cepat,” imbuhnya.

Diketahui pelarian tersangka IS berakhir tepat 11 hari usai identitas pelaku diketahui.

IS ditangkap saat bersembunyi di atas rumah kosong milik warga Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Pelaku ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB oleh tim gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar.

Sesaat setelah ditangkap, IS langsung digelandang ke Mapolres Padang Pariaman.  

Detik-detik Ditangkap

Dalam video yang beredar salah satu Instagram @sumbarkitaid, Kamis (19/9/2024), memperlihatkan detik-detik Indra ditangkap saat bersembunyi di rumah warga.

Dalam video tersebut, tersangka di kepung warga saat mencoba bersembunyi di loteng rumah warga.

Warga pun dengan sigap memegang kaki Indra yang menaiki loteng rumah warga.

IS terlihat tidak mengenakan baju, hanya memakai celana berwarna hijau.

Saat berhasil ditangkap polisi, Indra nyaris diamuk warga.

Terlihat warga yang teriak ingin memukul tersangka namun pihak kepolisian berhasil mengamankannya.

Selain itu, saat proses penangkapan itu juga terdengar suara tembakan di sekitar lokasi penangkapan Indra Septiarman.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved