Prabumulih Timur dan Utara Lumbung Suara, KPU Tetapkan 144.157 DPT di Pilkada 2024 di Prabumulih

Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Prabumulih menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemilihan Walikota dan wakil walikota serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel dalam pleno terbuka di Fave hotel Prabumulih pada Kamis (19/9/2024).

Pleno dibuka secara langsung oleh Ketua KPU Prabumulih Marta Dinata dan para komisioner serta Ketua Bawaslu Afan Sira Oktrisma serta komisioner lainnya, pemantau dan lainnya.

Dalam pleno tersebut Daftar Pemilih Tetap (DPT) kota Prabumulih sebanyak 144.157 jiwa dengan rincian laki-laki berjumlah 70.962 jiwa dan perempuan berjumlah 73.195 jiwa.

Sedangkan untuk jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) total yakni sebanyak 281 TPS dimana didalamnya ada 1 TPS Khusus di rutan kota Prabumulih.

Adapun rincian lengkapnya antara lain, untuk Kecamatan Prabumulih Barat terdapat 44 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 22.329 jiwa, lalu Prabumulih Timur sebanyak 110 TPS dengan total pemilih sebanyak 58.294 jiwa. 

Kemudian Kecamatan Cambai sebanyak 29 TPS dengan pemilih sebanyak 14.660 jiwa, lalu Rambang Kapak Tengah (RKT) dengan 24 TPS dan jumlah pemilih sebanyak 9.877 jiwa, Prabumulih Utara sebanyak 44 TPS dengan total pemilih sebanyak 23.121 jiwa dan Prabumulih Selatan sebanyak 30 TPS dengan jumlah pemilih 15.776 jiwa.

"Hari ini kita menggelar pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tetap untuk pemilihan Walikota dan wakil walikota serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel," ungkap Marta Dinata kepada wartawan.

Baca juga: Profil Andriansyah Fikri Calon Walikota di Pilkada Prabumulih 2024, 2 Periode Dampingi Ridho Yahya

Baca juga: Profil Mat Amin, Rela Mundur Sebagai Anggota DPRD, Maju Calon Wakil Walikota Pilkada Prabumulih 2024

Marta mengatakan untuk DPT pada pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024 mendatang mengalami kenaikan dari jumlah pada saat pemilihan legislatif lalu, sedangkan untuk jumlah TPS pada pilkada mengalami penurunan.

"Untuk DPT pada Pilkada ini ada penambahan sekitar 1000 suara, kalau untuk TPS menurun dari 670 menjadi 281 TPS," katanya.

Penurunan jumlah TPS menurut Marta disebabkan adanya aturan yang menyebutkan minimal 500-600 pemilih dalam setiap TPS sehingga yang jumlah sedikit terpaksa harus digabung.

"Namun ada juga TPS yang memiliki jumlah TPS dibawah 500 pemilih, dimana kalau digabung dengan TPS terdekat maka jumlah diatas 600 pemilih sehingga tidak dilakukan penggabungan dan tetap dibawah 500," tuturnya.

Tempat pemungutan suara yang memiliki jumlah dibawah 500 pemilih tersebut sudah dilakukan pengecekan bahkan oleh KPU Provinsi Sumatera Selatan.

Sementara terkait penambah jumlah pemilih pihaknya menduga karena adanya penambahan jumlah masyarakat yang telah berubah status menjadi pemilih seperti yang lulus sekolah.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com