Dosen di Medan Bunuh Suami
Tiromsi Dosen di Medan Ternyata Sempat Daftar Asuransi Sebelum Bunuh & Rekayasa Kematian Suami
Tiromsi Dosen di Medan Ternyata Sempat Daftar Asuransi Suami Sebelum Diduga Bunuh dan Rekaya Kematian
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan yang dilakukan dosen di Medan terhadap suaminya, ternyata sempat daftarkan asuransi.
Kasus tewasnya korban yang bernama Rusman Marelen Situngkir sempat menjadi misteri dan baru terungkap setelah enam bulan lamanya.
Rusman diduga dibunuh istri Dr Tiromsi Sitanggang, yang merupakan dosen dan notaris.
Salah satu warga, Mariana Lubis, menyebutkan bahwa sebelum kematian, korban di daftarkan asuransi.
Kendati begitu, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologis kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh istri korban.
"Korban ini baru tiga bulan di daftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk nyari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," kata Mariana. Dikutip dari Tribunmedan.com
Ia dan warga lainnya mengaku sempat terkejut, korban yang dikenal mempunyai sifat tempramental ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus tewasnya korban.
Bahkan disebutkan Tiromsi sempat di tangkap polisi, namun dibebaskan karena bukti tidak cukup.
"Kami tahu dia sudah ditangkap dari berita, pernah kemarin itu ditangkap setelah itu dilepasin mungkin nggak cukup bukti," ucapnya.
Baca juga: Kesaksian Warga Sebelum Suami Toromsi Diduga Dibunuh, Lihat Korban Nyapu, Sempat Ribut Besar
Pelaku dan Korban Sempat Ribut
Selain itu, Mariana menyebutkan korban sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.
Katanya, beberapa jam sebelum kejadian tepatnya di hari Jumat (22/3/2024) silam, ada warga yang sempat melihat korban berada di depan rumahnya.

Lalu selang beberapa jam kemudian, warga mendapatkan kabar dari istrinya bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan di depan rumahnya.
"Ada sepupu saya ngantar anaknya sekolah jam 08.00 WIB, lewat di depan rumahnya, bapak itu lagi nyapu. Lalu jam 11.00 WIB dapat kabar bapak itu meninggal kecelakaan," kata Mariana.
Baca juga: Tabiat Tiromsi Sitanggang Dosen Diduga Bunuh Suami di Medan, Punya Sifat Tempramental, Sempat Ribut
Ia mengatakan, setelah kejadian itu pihak kepolisian sempat datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Namun, dari keterangan sejumlah warga, tidak ada yang melihat peristiwa kecelakaan yang menyebabkan tewasanya korban.
Bahkan, ada salah satu warga yang turut membantu mengantarkan korban ke rumah sakit mengatakan bahwa saat itu korban diduga sudah meninggal dunia.
"Waktu istirnya bilang kalau korban kecelakaan, posisi korban di dalam rumah. Lalu ada warga bernama Zulkarnain yang membawa ke rumah sakit, katanya tubuh korban sudah dingin, tidak bernyawa lagi," ucapnya.
Kemudian, kesimpang siuran ini pun menjadi berita hangat di kawasan tersebut. Para warga sempat menanyakan kronologis tersebut kepada anak korban/pelaku.
"Anaknya sempat cerita sebelum korban meninggal, mereka (korban/pelaku) sempat ribut besar dari sore sampai malam," ungkapnya.
Mariana mengatakan bahwa, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologis kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh istri korban.
"Korban ini baru tiga bulan di daftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk nyari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," katanya.
Ia dan warga lainnya mengaku sempat terkejut, korban yang dikenal mempunyai sifat tempramental ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus tewasnya korban.
"Kami tahu dia sudah ditangkap dari berita, pernah kemarin itu ditangkap setelah itu dilepasin mungkin nggak cukup bukti," ucapnya.
Pelaku Dikenal Tempramental
Selain itu, Mariana Lubis menyebutkan keseharian pelaku dikenal sebagai orang yang kurang bergaul dan tidak ramah dengan para tetangga sekitar.
Sebaliknya, korban merupakan orang yang ramah dengan para tetangga dan mudah bergaul.
Sejak tinggal di sana, antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang kurang harmonis dan sering cekcok.
"Orangnya (pelaku) memang sedikit tempramental. Karena dia orangnya agak keras dia, sama anak dan suaminya juga, mereka nggak harmonis hubungan nya," kata Mariana.
"Tapi kalau bapak (korban) itu ramah. Suaminya itu stroke, dulu sempat buka bengkel di situ, ibu itu memang kurang bergaul," sambungnya.
Pelaku Ditetapkan Tersangka
Kini dosen sekaligus notaris bernama Tiromsi Sitanggang (61) sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan suami.
"Tersangka ini sempat melakukan perlawanan saat akan ditangkap. Pelaku ditangkap di rumahnya," kata Kompol Alexander Putra Piliang. Dikutip Tribunmedan.com
Sementara, Tiromsi Sitanggah membantah bahwa ia terlihat pembunuhan sang suami.
"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea-nya (niat jahat) kalau dibilang saya ikut membunuh. Demi Tuhan, saya tidak membunuh," ucap ibu yang sehari-hari bekerja sebagai notaris dan dosen di Medan pada Selasa (17/9/2024).
"Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60-an dari segi apa pun tak ada lagi masa bertengkar," sambungnya.
Ia pun mengaku, sangat menyayangi suaminya, meskipun sedang mengalami sakit stroke.
"Suami sakit-sakitan, saya rawat. Bahkan anak dari hasil hubungan gelapnya saya besarkan. Keluarganya yang mau sekolah perawatan saya bantu," ungkap Tiromsi.
"(Meski begitu) saya sangat mencintai suami saya. Saya tidak membunuhnya," ungkap dia.
Dikatakannya, selama berumah tangga suaminya tidak pernah memberikan nafkah kepadanya.
"Suami saya tak pernah menafkahi saya, sebutir beras pun. Tapi karena saya yang takut akan Tuhan. Saya sampai S3 d sekolahkan dan makan pakai uang negara ini," ucapnya.
Soal Motif
Sementara soal motif, ingga kini polisi masih mendalami motif kasus pembunugan tersebut.
"Untuk motif masih kami dalami, karena sampai sekarang pelaku belum mengakui perbuatannya. Tapi kami berkeyakinan dengan bukti-bukti dan hasil olah TKP yang kami temukan," ucapnya.
Alex menyampaikan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Masih kami selidiki (pakai apa dianiaya). Masih ada satu lagi dugaan kami pelakunya, tapi belum ditemukan," kata Alex.
Terancam Hukuman Mati
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 340 subs 338 subs 351 ayat 3 KUHPidana, dengan ancamana pejara mati atai 20 tahun penjara.
"Ancaman hukuman pidana mati atau hukuman 20 tahun penjara," kata Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang, kepada Tribun-medan, Selasa (17/9/2024).
Sementara, terkait motif kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku yang juga merupakan seorang notaris ini belum terungkap.
"Untuk motif masih kami dalami, karena sampai sekarang pelaku belum mengakui perbuatannya. Tapi kami berkeyakinan dengan bukti-bukti dan hasil olah TKP yang kami temukan," sebutnya.
Alex menyampaikan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Masih kami selidiki (pakai apa dianiaya). Masih ada satu lagi dugaan kami pelakunya, tapi belum ditemukan," kata Alex.
Kronologi Terbongkar Pembunuhan
Sebelumnya, korban dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit.
"Ini kasus udah lama, awalnya dilaporkan oleh pelaku korban kecelakaan dan meninggal dunia," kata Alex kepada Tribun Medan.
Petugas yang mendapat laporan pun melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
Namun, petugas kepolisian tak menemukan adanya bekas kecelakaan.
Saat pihak kepolisian hendak melakukan pemeriksaan terhadap jenazah, istri korban justru langsung membawa suaminya tersebut untuk dimakamkan.
"Lalu adik kandungnya korban merasa keberatan, karena waktu dikebumikan mereka menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh," sebutnya.
Pihak keluarga korban yang merasa ada kejanggalan pun membuat laporan polisi.
Polisi pun serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan sejumlah saksi serta memeriksa TKP di rumah korban.
Saat pemeriksaan di TKP, polisi menemukan jejak darah dan setelah diperiksa, darah tersebut adalah milik korban.
"Kami berkeyakinan ini bukan kecelakaan lalu lintas," ujar Alex.
Pihak kepolisian pun akhirnya melakukan ekshumasi.
"Kemudian perkara ini kami gelarkan dan kami lakukan ekshumasi atau membongkar kuburan korban," ujarnya.
Setelah diautopsi, barulah diketahui ternyata korban tewas dianiaya.
"Setelah beberapa kali kami melakukan gelar perkara, kami berkeyakinan dan menetapkan istri dari korban adalah pelaku sementara."
"Jadi sekarang pelaku sudah kami tangkap dan dilakukan penahanan," tambahnya.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tiromsi Dosen di Medan Dicurigai Bunuh Suami Dibantu Sopir, Menghilang Usai Tersangka Ditangkap |
![]() |
---|
Kecurigaan Warga Terkait Motif Tiromsi, Dosen di Medan Bunuh hingga Rekayasa Kematian Suami |
![]() |
---|
Pekerjaan Ruslan Maralen Situngkir, Suami Stroke Dibunuh Istri di Medan, Disebut Tak Beri Nafkah |
![]() |
---|
Bercak Darah di Lemari Buat Siasat Tiromsi Sitanggang Tutupi Jejak Pembunuhan Suami di Medan Terkuak |
![]() |
---|
Anak Angkat Tiromsi Sitanggang Ungkap Momen Terakhir Ayah Sebelum Tewas, Warga Sebut Tak Harmonis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.