Seputar Islma

4 Sifat Wajib Rasul yang Wajib Diteladani: Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Arti & Penjelasannya

Sifat-sifat seperti siddiq amanah fathonah dan tabligh membuat para Rasul terhindar dari perbuatan dosa dan menjadikan mereka selalu bertakwa. 

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
4 Sifat Wajib Rasul yang Wajib Diteladani: Shiddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Arti & Penjelasannya 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Sifat wajib yang terdapat pada para Nabi dan Rasul Allah, termasuk juga Nabi Muhammad SAW, sedikitnya ada empat. 

 Sifat wajib yang dimiliki Rasul di antaranya, siddiq, amanah,  fathonah dan tabligh. 

Sifat-sifat tersebut membuat para Rasul terhindar dari perbuatan dosa dan menjadikan mereka selalu bertakwa. 

Berikut penjelasan tentang 4 Sifat Wajib Rasul tersebut:

1). Siddiq
Shiddiq memiliki arti benar. Maksudnya ialah, setiap ucapan para Rasul sudah pasti bersifat benar. Baik itu wahyu yang diturunkan kepadaNya, maupun hal-hal yang berkaitan dengan persoalan dunia, sudah pasti bersifat benar.

Sifat wajib Rasul ini telah dijelaskan dalam kitab suci Al-Quran. Tepatnya pada surah Maryam ayat 41,

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ەۗ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا

Artinya, “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi.”

Tidak hanya itu, kata siddiq dalam konteks sifat yang wajib dimiliki Rasul juga pernah disinggung dalam QS. Maryam ayat 50,

وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِّنْ رَّحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا

Artinya, “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia.

Oleh karena itu, dapat disepakati bahwa Rasul tidak mungkin memiliki yang berkebalikan dengan sifat benar. 

2). Amanah
Amanah artinya: dapat dipercaya.
Untuk menjaga kepercayaan umat atas dirinya, Rasul senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan yang berkaitan dengan dosa. Fakta bahwasanya Rasul bersifat amanah, telah dibuktikan melalui terjemahan surah an-Nisa ayat 58. Oleh karenanya, mustahil rasanya seorang Rasul dapat berbuat khianat.

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS an-Nisa: 58)


3). Fathonah

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved