Suami Bunuh Istri di Jaksel

Motif Suami di Jaksel Bunuh Istri Depan Anak Balita, Karena Tak Diurus saat Sakit Hingga Minta Cerai

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengungkap motif dibalik pembunuhan FF (26), seorang istri tewas di tangan suaminya sendiri, AS (30)

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
iStockphoto/Artem_Furman
Ilustrasi pembunuhan. Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengungkap motif dibalik pembunuhan FF (26), seorang istri tewas di tangan suaminya sendiri, AS (30) 

TRIBUNSUMSEL.COMKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela mengungkap motif dibalik pembunuhan FF (26), seorang istri tewas di tangan suaminya sendiri, AS (30) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah kontrakan yang ditempati pelaku dan korban di Jalan Sepat, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024) dini hari sekitar pukul 00.05 WIB.

Anggiat menyebut pelaku menghabisi nyawa sang istri karena merasa tak diurus saat sedang sakit.

Baca juga: Suami Bunuh Istri Depan Anak di Jaksel, Tikam Korban Dendam Tak Diurus Saat Sakit dan Diminta Cerai

"Pelaku kesal karena pengakuannya tidak diurus waktu lagi sakit, akhirnya cekcok," kata Anggiat saat dikonfirmasi Tribunjakarta.com, Kamis (5/9/2024).

Anggiat mengungkapkan, pelaku semakin emosi ketika korban meminta cerai. 

Pelaku yang kesal lalu keluar kontrakan dengan dalih membeli es. 

Padahal, saat itu ia mengambil pisau untuk menikam korban.

"Korban juga menyebut ada kata kata ingin cerai, sehingga pelaku kesal. Pelaku membanting handpone miliknya," ungkap Kapolsek.

"Akibat pernyataan itu, pelaku jadi sakit hati dan marah kepada korban. Pelaku keluar kontrakan berpura-pura beli es, padahal mengambil sebilah pisau," imbuh dia.

FF tewas dengan enam luka tusuk di tubuhnya. Lima luka tusuk di antaranya berada di bagian perut korban.

Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak dapat tertolong.

Baca juga: VIDEO Momen Pilu Anak Tina Rambe Menangis Peluk sang Ibu di Sel Tahanan, Berharap Bebas

Pilunya, pelaku tega menghabisi nyawa istrinya di hadapan anaknya yang masih berusia lima tahun.

"Dari perut lima tusukan, kemudian satu tusukan di paha," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi,  Kamis (5/9/2024).

"Yang umur lima tahun, keterangannya masih menyaksikan. Karena gelap, tapi memang pertengkaran, cekcok sudah didengar sama dia," sambungnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang saksi sekaligus tetangga pelaku berinisial N. 

Saat itu, N baru saja pulang setelah bekerja sebagai tukang ojek.

Ia terkejut mendengar suara jeritan dari dalam rumah kontrakan yang ditempati pelaku dan korban.

N yang merasa penasaran kemudian menggedor pintu kontrakan pelaku.

"Saksi juga membuka hordeng jendela, dikarenakan keadaan dalam kontrakan gelap, lampu dimatikan dari dalam. Setelah itu pelaku langsung membuka pintu kontrakan," ujar Ade Ary.

Tak lama kata Ade ary, N melihat pelaku tengah memegang pisau yang berlumuran darah. 

Pelaku pun langsung membuang pisau tersebut ke lantai.

"Kemudian saksi langsung masuk ke dalam kontrakan untuk mengamankan pelaku," ucap mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

Setelahnya, N menolong korban yang sudah terkapar di kasur dan berlumur darah akibat luka tusuk. N juga melaporkan peristiwa itu ke Ketua RT setempat.

"Kemudian korban dibawa ke Puskesmas Pasar Minggu, ternyata nyawa korban sudah tidak bisa tertolong dan meninggal dunia," ungkap Ade Ary.

 (*)

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved