Suami Bunuh Istri di Jaksel

Motif Suami Bunuh Istri Depan Anak di Jaksel, Pelaku Geram Diselingkuhi Korban Selama 4 Tahun 

Usai pelaku ditetapkan sebagai tersangka, terungkap motif sebenarnya AS tega membunuh sang istri, FF. geram korban selingkuh selama 4 tahun..

Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim
Suami AS (30) yang Bunuh FF (26), Istrinya Depan Anak di Jaksel saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus AS (30) suami yang membunuh istrinya, FF (26) depan anak mereka di rumah kontrakan mereka di Jalan Sepat, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024) dini hari cukup menggemparkan publik.

Kini, usai pelaku ditetapkan sebagai tersangka, terungkap motif sebenarnya AS tega membunuh sang istri.

Rupanya pelaku merasa geram lantaran mengetahui sang istri, FF selingkuh dibelakangnya selama 4 tahun terakhir.

Baca juga: Awal Mula Suami Bunuh Istri Depan Anak di Jaksel, Tetangga Dengar Teriakan, Syok Pelaku Pegang Pisau

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP, Gogo Galesung, mengatakan aksi AS menusuk istrinya berkali-kali menyebabkan korban meninggal dunia.

“Kronologis kejadian yaitu awalnya pelaku AS sebelumnya mengetahui bahwa istrinya yang menjadi korban yaitu FF berselingkuh dengan laki-laki lain melalui HP milik korban FF,” kata Gogo, Jumat, kemarin dilansir dari Tribun Jakarta.

Ilustrasi penangkapan. Inilah Nasib Suami Bunuh Istri Depan Anak di Jaksel, Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka
Ilustrasi penangkapan. Inilah Nasib Suami Bunuh Istri Depan Anak di Jaksel, Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka (Warta Kota/Andika)

Awalnya AS memilih diam dan fokus bekerja mencari uang.

Namun pda 17 Juli 2024, ketika AS baru pulang bekerja, dirinya mengetahui bahwa korban FF bersama anak-anaknya sudah tidak ada di rumah.

AS sendiri tidak mengetahui di mana keberadaan istri dan anak-anaknya karena nomor telepon FF sulit dihubungi.

“Seminggu kemudian pelaku AS baru mengetahui korban FF berada di Medan lalu ke Kerinci,” ungkapnya.

Lalu, pada 25 Juli 2024, FF menghubungi AS dan menyatakan 'saya sudah bahagia', 'saya sudah bekerja di pabrik kertas'.

Mengetahui hal itu ia meradang.

Pelaku menjawab 'sudah cukup, tidak usah bersandiwara lagi. Karena saya sudah tahu semuanya. Sudah pulang, kasihan anak kita.'

“Itu kata-kata dari tersangka,” ucap AKBP Gogo.

Kemudian, FF meminta ongkos kepada AS untuk pulang ke Jakarta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved