Mayat Siswi SMP di Kuburan Cina

Masih Anak-anak, Hukuman Pembunuh AA Siswi SMP Tewas di Kuburan Cina Palembang Berbeda Dengan Dewasa

Kasus tersebut menyita perhatian masyarakat kota Palembang karena pelaku dan korban yang berumur masih sangat belia.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Press Rilis Pembunuhan AA Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang, 4 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka, Rabu (4/9/2024) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Empat pelaku penganiayaan dan rudapaksa yang berujung hilangnya nyawa AA (13) seorang siswi SMP di kawasan TPU Talang Kerikil (kuburan cina), Palembang yang diamankan polisi masih berstatus pelajar dan dibawah umur.

Kasus tersebut menyita perhatian masyarakat kota Palembang karena pelaku dan korban yang berumur masih sangat belia.

Menurut Kriminolog Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Dr Martini Idris mengatakan, hukuman bagi para pelaku anak yang masih dibawah umur tidak akan sama dengan pelaku asusila yang sudah dewasa.

"Pelaku anak masih bisa dikenakan pasal leg spesialis yaitu UU nomor 17 tahun 2016 perubahan dari UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Segala apa yang me jadi permasalahan anak tersebut akan diatur, tetapi UU tersebut menggaris bawahi apabila anak melakukan tindak pidana diatas 15 tahun maka Tidak dikenakan restorative justice. Anak itu akan tetap dibina di lembaga Pemasyarakatan tentu hukumannya tidak sama dengan orang dewasa, " tutur Martini saat dihubungi via telepon, Rabu (4/9/2024).

Sesuai dengan sistem peradilan anak, pelaku anak ketika menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) harus didampingi dia harus didampingi pengarahan atau orangtua.
 
"Setidaknya harus ada yang mendampingi orangtua atau pengacara yang ditunjuk. Pelaku anak tetap bisa di proses dengan catatan ada pendamping dan dibina di lembaga," katanya.

Orangtua tetap bisa disalahkan atas perilaku dan kendali pergaulan anak yang bisa melakukan hal-hal tidak wajar tersebut. 

"Kesalahan utama dari tindak pidana yang dilakukan anak adalah orangtua. Membentuk perilaku dan sifat anak, ketika tidak ada filter lingkungan dan teknologi-lah yang akan ambil alih ," katanya.

Kronologi Kejadian

AA siswi SMP yang ditemukan tewas di TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Palembang ternyata sempat diseret selama 30 menit.

Hal itu dilakukan, untuk memindahkan korban agar tidak diketahui oleh orang lain.

Seperti diketahui, kasus tewasnya AA (14), siswi SMP yang ditemukan di TPU Talang Kerikil (Kuburan Cina) Palembang akhirnya terungkap.

Hal itu setelah Polrestabes Palembang bersama jajaran Polda Sumsel mengamankan 4 orang pelakunya.

Mereka ialah IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12).

Saat mengungkap kasus ini, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono terungkap jika korban dan salah satu pelaku IS, baru kenal selama dua minggu melalui handphone dan menjalin kasih.

Saat kejadian itu, keduanya sempat bertemu di gelaran kuda kepang yang ada di kawasan Pipa Reja.

Tak hanya berdua, saat itu juga ada MZ, MS, dan AS.

 Setelah melihat kuda kepang itu, kelimanya lantas ke TKP, disanalah terjadi peristiwa pembunuhan dan dirudapaksa.

Awalnya kelima mendatangi kawasan Krematorium Sampurana yang ada di kawasan Kuburan Cina tersebut.

Disanalah, korban dibekap oleh para pelaku hingga akhirnya tewas.

Setelah tewas itulah, para pelaku lantas merudapaksa korban secara bergiliran.

Bahkan, tak cukup sampai disitu.

Setelah kejadian, korban dibawa ke TKP tempat penemuan jenazah AA dengan cara diseret selama 30 menit.

Sesampainya disana, korban kembali dirudapaksa secara bergiliran dan ditinggalkan di kawasan tersebut.

"Korban sengaja dipindah tempatkan agar tidak diketahui oleh orang lain. Dari tempat keramasi ke TKP penemuan mayat, berjarak sekitar 30 menit, disana korban lagi-lagi dirudapaksa," tegasnya.

Mirisnya, setelah kejadian tersebut, dengan bangganya para pelaku lantas bercertia soal kejadian tersebut kepada salah satu saksi, yang akhirnya korban ditemukan dalam keadaan tewas.

"Atas kasus ini, para pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara," tegasnya.

Pergi Tak Pamit

Sebelumnya, Penemuan sesosok mayat perempuan di TKP kawasan TPU Talang Kerikil menghebohkan warga jalan R Sudarman Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarami, Minggu (19/9/2024).

Adapun mayat remaja wanita tersebut diketahui bernama AA berusia 13 tahun.

Ketika ditemui, ibu korban yakni Winarti (39), mengatakan mendapatkan kabar adanya ditemukan tewas dibunuh dari keponakan

"Sekitar pukul 17.00 pak , tadi keponakan saya Petik mampir kerumah mengatakan bahwa AA di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," ungkap Winarti dengan mata memerah.

Lanjutnya, mengetahui hal tersebut membuatnya langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Dapat kabar itu saya langsung ke kuburan cina pak. Melihat sudah rame polisi dan langsung di bawa ke RS Bhayangkara," katanya.

Winarti juga tidak  menyangka anaknya ditemukan sudah meninggal dunia.

 "Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu pak. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," ungkapnya.

Ditanya apakah anaknya mempunyai masalah, jawab Winarti, AA tidak ada masalah.

Namun tiga hari lalu, sempat bilang hendak mau main ke rumah temannya.

 "Tetapi saya tidak tahu pak temannya siapa. Anak saya juga tidak memiliki HP," ungkapnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan AA, Siswi SMP yang Tewas di Kuburan Cina Palembang Bakal Ikut Sekolah Filial

Baca juga: Usai AA Siswi SMP Tewas di Kuburan Cina, Polisi Sebut IS Tanpa Dosa Ikut Yasinan di Rumah Korban

 Ada Luka di Leher

Tim forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah AA (13 tahun) siswi SMP yang ditemukan tewas di kawasan Kuburan Cina, Minggu (1/9/2024). 

Hasilnya ditemukan ada luka jerat di leher dan luka lebam di tubuh korban. 

Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga kuat meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat. 

"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkap Dr Indra, Minggu (1/9/2024), malam. 

Lanjutnya, saat dilakukan pemeriksaan dalam terlihat lebih nampak lagi adanya kekerasan di  tubuh korban.

"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," katanya sambil mengatakan korban meninggal tidak wajar.

Sementara itu, ketika ditanya apakah ada tanda-tanda kekerasan di bagian sensitif korban, dr Indra enggan berkomentar lebih jauh. 

"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," bebernya. 

Diduga saat terjadi peristiwa itu, korban tidak melakukan perlawanan.

"Tdak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," bebernya. 

Ditambahkan dr Indra korban meninggal dunia diperkirakan  dunia 6 jam saat dilakukan dilakukan pemeriksaan. 

Sementara, Ibu korban Winarti ketika ditemui, mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang.

"Saya berharap kepada pihak kepolisian atas laporan ini pelaku cepat ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.

 Berjarak 600 Meter dari Rumah

Terungkap pula fakta pilu bahwa jasad korban ditemukan hanya berjarak sekitar 600 meter dari kediamannya.

Korban ditemukan di Jalan R Sudarman Kelurahan Sukajaya Kecamatan Sukarame tepatnya di kawasan TPU Kuburan Cina Talang Kerikil. 

Lokasi itu bila dilihat dari google maps hanya berjarak 600 meter dari kediaman korban yang berada di Kecamatan Kemuning Palembang

Novita (13) teman akrab korban mengatakan, dua hari sebelum ditemukan meninggal dunia almarhumah selalu mengajaknya bermain keluar rumah.

"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau. Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau AA meninggal, " ujarnya saat di rumah duka.

Sebelumnya almarhumah pula sempat bercanda dengan teman-temannya yang menjadi isyarat jika AA akan pergi selama-lamanya.

"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu. Kalau soal baju futsal, memang dia suka pakai baju olahraga, tidak ikut futsal," ujarnya. 

Selama di sekolah AA dikenal sebagai sosok yang ceria dan ramah dengan teman-temannya. 

"Orangnya baik, ramah dan tidak pelit sama kawan. Aku gemeter pas tau kalau AA meninggal, dak nyangka," katanya.

(*)

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved