Cacar Monyet di Palembang

JM Diminta Isolasi Mandiri, 1 Warga 4 Ulu Palembang Suspek Cacar Monyet, Alami Luka Keropeng

Lanjut Gerry, warga tersebut baru suspek dan terduga. Tentunya hal ini kembali ke Dinkes dan melakukan pemeriksaan secara resmi. 

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ilustrasi Cacar Monyet - JM Diminta Isolasi Mandiri, 1 Warga 4 Ulu Palembang Suspek Cacar Monyet, Alami Luka Keropeng 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - JM seorang wanita warga Lorong Jaya Laksana  Kelurahan 4 Ulu Kecamatan Su I, Palembang diduga suspek cacar monyet. Hal ini diketahui setelah ia berobat di Puskesmas 4 Ulu. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter diketahui diduga warga tersebut suspek cacar monyet.

Hal ini diungkap oleh Kepala Puskesmas 4 Ulu dr Hj Darlina melalui dr Gerry Arvin Taruna ketika ditemui Sripoku.com, Selasa (3/9/2024).
"Benar ada warga 4 Ulu diduga suspek cacar monyet. Ini ketahui setelah satu Minggu lalu bersangkutan berobat ke sini, " ungkap dr Gerry. 

Lanjut Gerry, warga tersebut baru suspek dan terduga. Tentunya hal ini kembali ke Dinkes dan melakukan pemeriksaan secara resmi. 

"Kami sebagai dokter  hanya melakukan pemeriksaan secara dini, untuk menghilangkan gejala di pasien tersebut dan memberikan obat - obat," katanya. 

Pada pasien, sambung Gerry dilihat dari bentuk luka yang ada di telapak tangan dan kakinya. 

" Ya kita lihat dari bentuk luka (lesinya-red). Lesi ini muncul di tubuh, cuma pasien kita kemarin muncul telapak tangan dan kakinya," bebernya. 

Lebih jauh Gerry mengatakan, lesi pada korban ini banyak, bentuknya seperti keropeng berwarna hitam.
"Namun harusnya keropeng ini menyebar ke seluruh tubuh, namun pasien kemarin tidak, hanya di telapak tangan dan kaki saja," katanya. 

Hingga saat ini pasien sudah pulang, lanjut Gerry.

Pasca pengobatan 2 hari luka pasien sudah membaik. 

"Kalau ditanya soal riwayat kemarin, pasien mengaku dirinya tidak dari pergi ke luar kota. Namun pasien mengaku pernah kontak dengan tetangganya," bebernya. 

Terkait mengambilan sampel, ditambahkan Gerry, sudah diserahkan ke pihak Dinkes Palembang.

"Sudah dilakukan oleh pihak Dinkes dan tinggal menunggu hasil " katanya sambil mengatakan penyakit ini menular. 

Gerry mengimbau pasien untuk tidak keluar rumah dan melakukan isolasi mandiri. 

"Pasien sudah saya imbau untuk melakukan isolasi mandiri di rumah," katanya. 

Gerry juga mengimbau kepada masyarakat Palembang jika mengalami gejala seperti ini jangan takut dan segeralah datang ke puskemas atau ke rumah sakit. 

"Di sini kita tentunya akan melayani dan mengobati pasien tesebut. Dan jangan takut," tegasnya. 

Sementara, Kapolsek SU I, Palembang Kompol Alex membenarkan adanya warga di kelurahan 4 Ulu, suspek cacar monyet.

"Ada warga tersebut sempat berobat ke Puskesmas 4 ulu Palembang. Namun hingga kini masih diduga suspek cacar monyet. Dan kita juga masih menunggu hasil lab," kata Alex. 

Baca juga: Apakah Cacar Monyet Menular? Ini Tanda Awalnya Apabila Terinfeksi : Bintil Berair Hingga Demam

Baca juga: Mengenal Cacar Monyet atau Monkeypox, Inilah Gejala Awal dan Tata Cara Untuk Pencegahannya

Polsek SU I Monitor Warga 

Terkait adanya warga Kelurahan 4 Ulu Kecamatan SU I, Palembang diduga suspek cacar monyet atau dikenal dengan Mongkey Pox, hingga kini petugas Polsek SU I, Palembang melalui anggota babinkamtibmas sudah memonitor hal tersebut. 

Hal ini diungkap oleh Kapolsek SU I, Palembang Kompol Alex ketika dikonfirmasi Sripoku.com.

"Jadi ketika kita mendapati informasi tersebut anggota kita Babinkamtibmas langsung mengecek di Puskesmas 4 Ulu untuk melakukan pendataan," kata Alex.

Dari keterangan pihak Puskesmas 4 Ulu, pasien tersebut atas nama JM, yang  merupakan warga kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan SU I, Palembang

"Namun hingga kini sudah diobati dokter dan keadaan pasien sudah membaik," jelas Alex. 

Terkait dugaan suspek mongkeypox, sambung Alex, itu baru dugaan karena hingga kini masih menunggu hasil laboratorium.

"Belum tahu kebenaran, namun sudah dilakukan pengambilan sampel lab, dan menunggu hasil," tegasnya. 

Meski begitu, ditambahkan Alex, warga harus tetap mewaspadai hal ini, tentunya dengan hidup sehat dan menjaga kebersihan baik dari makanan maupun kebersihan lingkungan. 

"Tetap waspada lah dan tetap jaga kebersihan serta hidup sehat," tutup Alex.

Hasil Sampel Keluar Satu Minggu

Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudi Setiawan mengatakan, warga suspek cacar monyet itu sampelnya diambil kemarin, Senin (2/9/2024) di puskesmas dan saat ini masih diperiksa sampelnya dan dikirim ke Jakarta.

Yudi menyebut hasil sampel itu baru akan diketahui setelah satu minggu diprediksi atau Senin depan baru tahu hasilnya.

"Kalau dilihat langsung dari terduga suspek, gejala awalnya tidak terlalu parah, semoga saja hasilnya negatif karena di Sumsel khususnya Palembang memang belum ada yang terkena cacar monyet," ujar Yudi saat dikonfirmasi, Selasa (3/9/2024).

Saat ini terduga suspek masih dirawat di rumah dan juga keluarga yang kontak langsung dengan terduga juga diawasi oleh pihak puskesmas perkembangannya.

Yudi mengatakan cacar monyet bukan penyakit mematikan karena dari sisi riwayat kematian cukup sedikit namun harus tetap diwaspadai.

Cacar monyet ini penyakit yang saat ini menyebar dengan cepat di kawasan Afrika dan memang sudah ada masuk ke tanah air.

Penyebarannya cepat bisa menyebar melalui kontak fisik langsung dengan penderita cacar monyet, melalui luka yang terbuka dan juga melalui lalui hubungan seksual.

Untuk menghindari terkena cacar monyet yakni dengan tidak berhubungan dulu dengan penderita cacar monyet misalnya dengan tidak berjabat tangan, atau berdekatan dulu.

Sekian itu juga menjaga kebersihan diri karena cacar adalah penyakit yang disebabkan virus sehingga harus dilawan dengan kondisi tubuh yang bersih.

Gejala cacar monyet juga hampir sama dengan cacar biasanya, yakni badan panas, demam, muncul ruam merah, berair atau bahkan bernanah sehingga meninggalkan bekas luka menghitam.

Hasil Swab Negatif 

KEPALA  Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Trisnawarman mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan dan dilakukan swab hasilnya negatif.

"Bukan cacar monyet, hanya cacar biasa," kata Trisnawarman saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Selasa (3/9/2024).

Sedangkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan menambahkan, sudah dilakukan tindak lanjut, petugas sudah datang ke domisili yang bersangkutan dan sudah dilakukan pengobatan.

Untuk itu guna antisipasi pencegahan Mpox atau cacar monyet Pemerintah Provinsi Sumsel sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443.33/7674/Kes/VII/2024 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox di wilayah Sumsel.

SE itu menindaklanjuti SE Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan HK.02.02/C/2160/2024 pada 20 Agustus 2024 tentang  peningkatan kewaspadaan terhadap Mpox di pintu masuk, pelabuhan dan bandar udara yang melayani lalu lintas domestik di wilayah.

"Dinkes Sumsel sudah membuat SE ke seluruh Dinkes kabupaten/kota untuk pencegahannya," Trisnawarman.

Pada SE tertanggal 28 Agustus 2024 itu, Dinkes kabupaten/kota, laboratorium kesehatan, rumah sakit, Puskesmas dan Faskes Lainnya diminta bersiaga memghadapi Mpox. 

Kemudian memantau perkembangan situasi, pencegahan, deteksi dan respon mengacu pada pedoman pencegahan dan pengendalian Mpox (Monkeypox) 2023 di wilayah masing-maisng.

Lalu memantau, melaporkan dan memastikan kasus sesuai dengan definisi operasional pedoman kepada Dirjen P2P melalui laporan Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR dan PHEOC di nomor 0877-7759-1097. Data wajib di entri ke dalam aplikasi All Record TC-19 pada menu pencatatan mpox.

Dinkes daerah juga diminta berkoordinasi dengan laboratorium kesehatan daerah jika ada temuan yang kemudian mengirimkan spesimen kasus ke laboratorium  Kesmas di regional yang bisa melakukan pemeriksaan dan memiliki ketersediaan reagen.

"Jika ada penemuan kasus suspek, probable atau konfirmasi dari Fasyankes dengan melakukan investigasi dalam 1x24 jam termasuk pelacakan kontak erat," ungkapnya.

Pihaknya juga meminta Dinkes di daerah berkoordinasi dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan satwa liar di wilayahnya termasuk dalam penilaian risiko.

Pantau Keluar Masuk di Bandara dan Pelabuhan 

Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Sumsel) turut memantau dokumentasi maupun orang yang keluar masuk dari bandara dan pelabuhan di Sumsel. 

"Berkolaborasi dengan instansi terkait seperti Balai Kekarantinaan Kesehatan kita memantau di bandara SMB II Palembang dan Pelabuhan Tanjung Api - Api," kata Kepala Karantina Sumsel Kostan Manalu saat Coffee Morning dengan Sahabat Media di Hotel Harper, Selasa (3/9/2024).

Menurutnya, untuk hewan, ikan dan tumbuhan yang keluar masuk dokumennya harus lengkap. Kalau tidak lengkap akan dimusnahkan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk cacar monyet antisipasi yang kita lakukan ada polisi khusus ataupun Intelejen. Antisipasi ini perlu dilakukan  supaya penyakit dari luar tidak masuk ke Sumsel, sehingga hama penyakit tidak menular dan menyebar," ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya sering mengadakan rapat dengan dinas kesehatan, Balai Kekarantinaan Kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya supaya cacar monyet tidak masuk ke Sumsel baik di bandara maupun pelabuhan.

Sementara itu Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Emmilya Rosa menambahkan, saat ini belum ada temuan di lapangan melalui pelabuhan ataupun bandara.

"Yang kita lakukan seperti melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan umrah dan domestik dengan pengukuran suhu tubuh dan pengamatan/visualisasi," katanya.

Menurutnya, apabila suhu tubuh diatas 38 derajat celsius dan ada ruam/lesi pada mulut, muka dan tangan maka dapat dikategorikan suspek.

"Jika ada suspek, kita lakukan pengambilan spesimen dan didata yang kontak erat. Kemudian kita kirimkan ke laboratorium rujukan," jelasnya

Menurutnya, untuk suspek, dilihat kondisinya. Bila kondisinya jelek maka dirujuk, apabila kondisinya bagus maka yang bersangkutan diminta untuk melakukan karantina mandiri. (nda/diw/tnf)

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved