Demo Ojol dan Kurir

Alasan Driver Ojol dan Kurir se-Indonesia Kompak Matikan Aplikasi Hari Ini, Bakal Gelar Aksi Demo

Para ojek online (Ojol) dan kurir se-Indonesia kompak mematikan aplikasi orderan, Akibat penyesuaian tarif yang dinilai tidak adil antara aplikator

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Foto: massa ojek online berunjuk rasa saat demo di depan Gedung DPR/MPR RI untuk berunjuk rasa menyampaikan aspirasinya, Senin (23/4/2018). Terkini. para ojek online (Ojol) dan kurir se-Indonesia kompak mematikan aplikasi orderan, Akibat penyesuaian tarif yang dinilai tidak adil antara aplikator, Kamis (29/8/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Para ojek online (Ojol) dan kurir se-Indonesia kompak akan mematikan aplikasi orderan mulai hari ini, Kamis, (29/8/2024).

Bahkan, rencananya para driver ojek online dan Kurir se-Indonesia bakal menggelar aksi mogok operasi besar-besaran.

Mereka akan menyampaikan beberapa tuntutannya kepada perusahaan maupun pemerintah, di antaranya soal evaluasi atau revisi tarif. 

Informasi rencana aksi demo tersebut juga beredar di media sosial.

Baca juga: Driver Ojol dan Kurir se-Indonesia Bakal Demo Matikan Aplikasi Besok, Orderan Online Terancam Lumpuh

Lantas apa yang menjadi alasannya?

Aksi tersebut dilakukan terkait penyesuaian tarif yang dinilai tidak adil antara aplikator dengan mitra pengemudi ojek online.

Hal itu disampaikan oleh Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Gustianto melansir dari Kontan.

"Kami atas nama driver ojek online se-Jabodetabek dan se-Indonesia tidak akan menerima atau mengambil orderan dalam bentuk apapun (food, ride, dan paket) pada tanggal 29 Agustus 2024 sampai jam yang belum bisa ditentukan,” kata Presidium Koalisi Ojol Nasional (KON) Andi Gustianto dalam keterangannya, dilansir dari Tribunnews.com, Rabu, (28/8/2024).

KON meminta masyarakat untuk memahami jika besok sulit untuk mengakses layanan ojol dari berbagai provider. 

Massa ojol yang bakal demo besok merupakan mitra ojol dari provider aplikasi Grab, Gojek, Maxim, SopheeO, dan Lalavove.

"Diharapkan para pengguna jasa ojek online mencari atau menggunakan cara lain untuk memenuhi kebutuhan di hari dan tanggal tersebut di atas. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” imbau Presidium KON itu.
 
Dalam isi tuntutannya, para driver ojek hingga kurir online adalah mendesak pemerintah merevisi Perkemenkominfo Nomor 1 Tahun 2012 tentang Layanan Pos Komersil untuk Mitra Ojek Online dan Kurir Online di Indonesia.

Baca juga: Besok, 1.000 Driver Online di Palembang Akan Matikan Aplikasi, Buntut Aksi se-Indonesia

Para ojol meminta pemerintah mengevaluasi kerja sama aplikator yang mengandung unsur ketidakadilan dengan pengemudi ojek online dan kurir online di Indonesia. 

Pemerintah juga diminta mendukung program layanan tarif hemat, dan penyeragaman layanan tarif seluruh aplikator terhadap mitra ojek maupun kurir online.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk melegalkan ojek online agar mendapat perlindungan dari pemerintah bahkan dari negara sekalipun,” tandas Andi.

Sebelumnya ada seruan yang diedarkan melalui media sosial. Koalisi Ojek Nasional menyerukan seluruh driver ojek hingga kurir online melakukan aksi unjuk rasa dan menghentikan aktivitas pengantaran kepada konsumen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved