Peringatan Darurat

Nasib Pilu Andi Andriana Mahasiswa Unibba Terancam Buta usai Mata Kiri Kena Lemparan Batu saat Demo

Mahasiswa prodi Ilmu Pemerintah tersebut harus menjalani tindakan operasi di Rumah Sakit Mata Cicendo, Kota Bandung.

Editor: Weni Wahyuny
muhamad nandri prilatama/tribun jabar
Unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, kota Bandung, Kamis (22/8/2024). Andi Andriana mahasiswa Unibba terancam buta permanen kena lempara batu saat demo 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNSUMSEL.COM, BANDUNG - Nasib pilu dialami oleh Andi Andriana, mahasiswa Universitas Bale Bandung (Unibba) yang terancam alami buta permanen usai bola matanya terkena lemparan batu saat demo di depan Kantor DPRD Jawa Barat.

Andi mengalami luka cukup serius pada bagian mata kirinya.

Mahasiswa prodi Ilmu Pemerintah tersebut harus menjalani tindakan operasi di Rumah Sakit Mata Cicendo, Kota Bandung.

Presiden Mahasiswa (Presma) Unibba, Fauzi Septian, mengatakan, pada intinya mau dioperasi atau tidak, Andi telah kehilangan satu bola matanya, sehingga dia akan mengalami kebutaan.

"Hasil operasi mau dijahit atau diangkat bola matanya, Andi kehilangan indera penglihatannya atau buta permanen," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Mata Cicendo, Jumat (23/8/2024), dilansir dari Tribun Jabar.

Berdasarkan keterangan dokter, kata dia, tindakan yang dilakukan antara dijahit atau bola matanya diangkat itu karena kondisinya sudah hancur.

"Itu ditentukan sekarang ditindaklanjuti operasi. Kalau bisa dijahit ya akan dijahit, kalau tidak ya harus diangkat karena dari dokter mata itu sudah hancur yang mata kiri," kata Fauzi.

Baca juga: Kondisi Anak Machicha Mochtar usai Diamankan saat Demo di DPR, Alami Patah Hidung

Ia mengatakan, terkait hal ini pihak keluarga sudah mengetahui tetapi terkait hal ini pihak BEM Unibba dan pihak kampus turut bertanggung jawab.

"Sudah (mengetahui) keluarganya itu pada malam hari datang ke RSHS terus  pada saat dirujuk ke Cicendo juga keluarganya ada," ucapnya.

Selain orangtua korban, kata dia, wakil rektor, dekan dan kaprodi juga sudah menyempatkan datang ke rumah sakit karena pihak kampus mendukung penuh atas apa yang dilakukan korban dan mahasiswa yang lainnya

"Karena itu suatu kebenaran, dan pihak BEM saya rasa ini harus mengecam kepada pihak kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represif dan saya akan melanjutkan perjuangan bersama teman-teman," ujar Fauzi.

Kronologi

Sebelum kejadian, korban bersama satu rekannya tengah berupaya membantu mahasiswa lain yang sedang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan. 

"Di situ ada dua anak Unibba yang berinisiatif untuk membantu teman-temannya yang lain karena banyak korban dan penangkapan oleh aparat kepolisian," kata Fauzi, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: 2 Presiden BEM Alami Luka saat Demo Kawal Putusan MK

Situasi kacau tersebut membuat korban terpisah dengan rekannya. 

Tak berselang lama tiba-tiba saja terjadi aksi saling lempar batu dan botol dari belakang korban ke arah polisi.

"Kemudian dari arah polisi melemparkan sesuatu yang terkonfirmasi oleh korban itu batu. Ketika itu terjadi, Andi sedang berdiri terus kebetulan tali sepatunya lepas," ungkap Fauzi. 

Korban sempat jongkok untuk membetulkan tali sepatunya, kemudian ketika berdiri ada lemparan batu yang langsung mengenai mata Andi. 

Korban yang terluka parah dievakuasi tim medis ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk mendapatkan perawatan sekitar pukul 18.30 WIB. 

Setelah dari RSHS Bandung, korban dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung untuk menjalani operasi. Ini karena luka di bagian mata kiri korban cukup parah. 

"Alhamdulillah untuk sekarang korban sedang menjalani operasi, tapi kemungkinan dia akan kehilangan satu bola matanya," kata Fauzi.

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved