Pembunuhan di Ogan Ilir

Ita Anggraini Ternyata Dibunuh Pacar, Sakit Hati Hingga Jasadnya Dibuang di Bawah Jembatan Pesona OI

Ita Anggraini (46 tahun) wanita yang ditemukan tewas mengapu di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Ogan Ilir ternyata dibunuh pacarnya sendiri. 

KOLASE TRIBUN SUMSEL
Ita Anggraini wanita ditemukan tewas di bawah Jembatan Pesona Ogan Ilir ternyata dibunuh Akmaludin yang merupakan pacarnya sendiri. 

Sebelumnya, sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan mengapung di Sungai Kelekar, persismya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Indralaya, Ogan Ilir.

Penemuan mayat ini berawal dari informasi warga yang sedang nongkrong di Jembatan Pesona pada Senin (19/8/2024) petang sekira pukul 18.00 WIB.

Belakangan diketahu, jenazah tersebut adalah Ita Anggraini yang tercatat sebagai warga Lorong penggawa hasan, Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dia adalah ibu empat orang anak yang bekerja di warung pecel lele di Ogan Ilir untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

 Keluarga merasa iba dengan anak-anak Ita, apalagi anak ketiganya masih bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.

Asni (49) kakak Ita mengatakan, dirinya masih tak percaya dengan apa yang menimpa sang adik.

"Saya sangat syok saat mendengar kabar kalau adek saya menjadi korban pembunuhan tragis hingga terdapat luka-luka lebam di tubuhnya," ungkapnya saat ditemui pada Rabu (21/8/2024) siang.

 Ita Anggraini korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan mengambang di bawah Jembatan Pesona, Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir. (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)
Menurutnya, jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kutaraya kemarin sore.

"Sudah diamankan kemaren disini, dan sejak tadi malam kami gelar  tahlilan sampai besok malam," ungkapnya.

 Dijelaskan Asni, almarhumah miliki 4 orang anak yang ditinggalkan.

Di mana untuk anak pertama dan kedua telah bekerja di provinsi Lampung. Sedangkan anak ketiga bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.

"Saya juga bingung gimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah. Semoga saja bisa lanjut dan jalani hidup seperti biasanya," tuturnya, dengan mimik muka sedih.

Dengan adanya kejadian ini, Asni meminta kepada aparat kepolisian agar tersangka dapat dikenakan hukum yang setimpal dan tidak di berikan ampun lagi.

"Saya mau pelaku yang membunuh adik saya diberikan hukuman seumur hidup ataupun hukuman mati. Saya tidak ikhlas kalau cuma dijerat 7 atau 10 tahun penjara," ungkapnya.

"Pokoknya saya minta seadil-adilnya, perbuatan ini harus dibalas setimpal," pungkasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved