Pembunuhan di Ogan Ilir
Ita Anggraini Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Pesona Ogan Ilir, Ibu 4 Anak Paling Kecil Kelas 5 SD
Tewasnya Ita Anggraini yang menjadi korban pembunuhan di Ogan Ilir menyisakan duka mendalam di benak keluarga.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Tewasnya Ita Anggraini yang menjadi korban pembunuhan di Ogan Ilir menyisakan duka mendalam di benak keluarga.
Ita tercatat sebagai warga Lorong penggawa hasan, Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Dia adalah ibu empat orang anak yang bekerja di warung pecel lele di Ogan Ilir untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Keluarga merasa iba dengan anak-anak Ita, apalagi anak ketiganya masih bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.
Asni (49) kakak Ita mengatakan, dirinya masih tak percaya dengan apa yang menimpa sang adik.
"Saya sangat syok saat mendengar kabar kalau adek saya menjadi korban pembunuhan tragis hingga terdapat luka-luka lebam di tubuhnya," ungkapnya saat ditemui pada Rabu (21/8/2024) siang.

Menurutnya, jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kutaraya kemarin sore.
"Sudah diamankan kemaren disini, dan sejak tadi malam kami gelar tahlilan sampai besok malam," ungkapnya.
Dijelaskan Asni, almarhumah miliki 4 orang anak yang ditinggalkan.
Di mana untuk anak pertama dan kedua telah bekerja di provinsi Lampung. Sedangkan anak ketiga bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.
"Saya juga bingung gimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah. Semoga saja bisa lanjut dan jalani hidup seperti biasanya," tuturnya, dengan mimik muka sedih.
Dengan adanya kejadian ini, Asni meminta kepada aparat kepolisian agar tersangka dapat dikenakan hukum yang setimpal dan tidak di berikan ampun lagi.
"Saya mau pelaku yang membunuh adik saya diberikan hukuman seumur hidup ataupun hukuman mati. Saya tidak ikhlas kalau cuma dijerat 7 atau 10 tahun penjara," ungkapnya.
"Pokoknya saya minta seadil-adilnya, perbuatan ini harus dibalas setimpal," pungkasnya.
Sosok Ita
Nama Ita Anggraini (46) kini tengah ramai menjadi perbincangan.
Ita merupakan wanita yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Kelekar tepat di bawah Jembatan Pesona, Ogan Ilir pada Senin (19/8/2024) petang.
Meysa (23), anak sulung korban saat dijumpai di RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang mengatakan, korban terakhir kali bertemu pada Kamis (15/8/2024).
Sejak saat itu, Meysa kehilangan kabar ibunya dan ditemukan sudah tak bernyawa pada Senin petang tersebut.
"Ibu sehari-hari kerja di Rumah Makan di Palembang. Hari Kamis pamit pergi mau kerja tapi sejak hari Sabtu sudah tidak ada kabar lagi," ujar Meysa, Selasa (20/8/2024).
Semenjak sang ibu tidak ada kabar, ia mengaku bertemu almarhumah di dalam mimpi.
Pertemuan tersebut menjadi firasat yang tidak baik baginya.
"Sudah dua malam mimpi terus. Aku merasa tidur terus badan seperti melayang-melayang, lihat ibu, mau manggil tidak bisa terucap, " katanya.
Terakhir kali ia berkomunikasi dengan almarhumah pada Jumat 16 Agustus lalu, saat itu ibunya titip dibelikan tas secara online lalu ketika tas itu tiba keesokan harinya korban sudah tidak bisa dihubungi lagi.
Karena perasaannya sudah tidak nyaman Meysa mulai mencari informasi di sosial media karena khawatir dengan kondisi ibunya.
"Saya cari di Instagram tidak ketemu, di Facebook ada berita penemuan mayat itu. Awalnya lega karena informasi awal wanita yang ditemukan itu berumur 22 tahun," ujarnya.
Namun hal tersebut menjadi berubah ketika polisi memberitahu ciri-ciri fisik dan gelang yang ada pada jasad tersebut.
Selain itu motor dan handphone yang dibawa oleh korban ternyata tidak ada padanya lagi.
"Pas dikirim polisi bukti fisik sama dari gelangnya, baru saya yakin kalau itu ibu saya. Kurang tahu apakah dibunuh saja atau dibegal karena barang-barang tidak ada, masih diselidiki polisi," katanya.
Pelaku Ditangkap
Akmaludin (51 tahun) kini harus mempertangungjawabkan tindakan sadisnya yang telah membunuh Ita Anggraini (46 tahun) dan membuang jasadnya dari Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, Ogan Ilir.
Dari keterangan polisi terungkap, Akmaludin menghabisi nyawa korban dengan menggunakan pisau.
Guna menghilangkan jejak, tersangka sengaja mengikat jasad korban dengan batu lalu melemparnya ke Sungai Kelekar.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ilham mengatakan, tersangka diamankan pada Selasa (20/8/2024) malam.
"Tersangka atas nama Akmaludin usia 51 tahun warga Indralaya," terang AKP Ilham di Mapolres Ogan Ilir, Rabu (21/8/2024).
Hasil penyelidikan polisi, korban pembunuhan bernama Ita Anggraini (46 tahun) dibunuh di sebuah perkebunan tak jauh dari kediaman tersangka.
Korban dihabisi dengan cara ditusuk menggunakan pisau pada Sabtu (17/8/2024) malam sekira pukul 23.30.
Tersangka lalu mengangkut jasad korban menggunakan sepeda motor dan membawanya Jembatan Pesona Tanjung Senai.
"Jasad korban didudukkan di bagian depan motor, dibawa ke Jembatan Pesona malam itu juga," ungkap AKP Ilham.
Untuk menghilangkan jejak, tersangka mengikat jasad korban dengan batu.
Jasad wanita tersebut lalu dilempar ke Sungai Kelekar oleh tersangka.
"Setelah pembunuhan itu, tersangka juga menguasai sepeda motor korban," terang Ilham.
Polisi belum menjelaskan motif pembunuhan keji ini.
"Nanti kita agendakan rilis," kata AKP Ilham.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Buntut Pertikaian Kakak-Adik Ipar di Ogan Ilir Berujung Maut, Polisi Minta Tak Ada Aksi Balas Dendam |
![]() |
---|
Pertikaian Kakak-Adik Ipar di Ogan Ilir Berujung Maut, 1 Tewas, 1 Lagi Kritis, Ada juga yang Kabur |
![]() |
---|
Khawatir Polsek Diserang Warga, Bos Kebun di Ogan Ilir Antarkan Pembunuh Penjaga Kebun ke Polres OI |
![]() |
---|
Geram Kepala Ditendang, Motif Rahmat Bunuh Rekan Sesama Penjaga Kebun di Ogan Ilir |
![]() |
---|
Korban Berstatus Kader Gerindra, Ketua DPRD Ogan Ilir Minta Pembunuhan Penjaga Kebun Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.