HUT Ke 79 RI Di IKN

Pesan Bijak Dhini Amirnati Soal Paskibraka Lepas Jilbab, Singgung Kewajiban: Bukan Tentang Materi

Dhini Aminarti turut menyayangkan polemik 18 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri nasional melepas jilbabnya saat pengukuhan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
YouTube Sekretariat Presiden/ig/dhiniaminarti
(Kanan) Dhini Aminarti (kiri) Violetha Agryka Sianturi, Pimpin Upacara Pengukuhan Paskibraka Nasional 2024. Dhini Aminarti turut menyayangkan polemik 18 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri nasional melepas jilbabnya saat pengukuhan 

"Jadi mohon maaf ya pak kalau saat itu bapak berfikirnya menurut saya terlalu dangkal, padahal bapak saat itu rektor dan sudah profesor," terangnya.

"Tapi peraturan itu bapak rubah sendiri akhirnya, jadi saya merasa ada apa antara bapak dengan pemahaman tentang pancasila," ujarnya.

Baca juga: Harta Kekayaan Yudian Wahyudi Kepala BPIP Bantah Paksa Paskibraka Putri Lepas Hijab Saat Pengukuhan

Menurut Gilang Dirga, Kepala BPIP seharusnya paham dengan kondisi psikologi Paskibraka Putri ketika diminta melepas hijab.

"Yang pertama pak, khususnya yang dari aceh menerapkan peraturan berbasis syariah dimana wanita diwajibkan berhijab dan ini salah satu keberagaman yang dimiliki Indonesia, dan yang harus bapak ketahui memakai hijab itu karena mereka justru pancasila bisa melindungi mereka dalam masalah keagaman," 

"Memang tidak ada paksaan, saya cuma berasumsi anak-anak itu berjuang pak untuk bisa mengikuti tingkat Provinsi Kabupaten, ketika mereka sudah mencapai ke Nasional, mereka dihadapkan dengan katanya tidak memaksa tapi mau tidak mau dilakukan, bapak berfikir tidak bagaimana psikologi anak-anak Paskibraka itu," kata Gilang dengan tangan yang masih diinfus.

Gilang berharap agar Yudian Wahyudi bisa berdiskusi terkait dengan ideologi pancasila.

"Mari pak berbicara tentang pancasila, Bapak pasti tahu pancasila terbentuk atas inisiasi dari orang-orang yang membangun bangsa ini, ada Ir. Soekarno disana," ujarnya.

"Sekali lagi saya mohon pak dengan bergejolak dari masyarakat saya harap peraturan seperti ini bisa segera dirubah," 

Gilang pun menyinggung soal dosa yang ditanggung oleh  pembuat kebijakan peraturan itu sendiri.

"Saya hanya berasumsi aja gimana kalau yang Paskibraka putri itu takut tidak terpilih karena tidak mengenakan hijab, saya mengingatkan dosa ditanggung oleh pembuat kebijakan dong pak, yang perlu bapak ketahui adalah sudah banyak Paskibraka berhijab dulu yang membawa baki mengenakan hijab," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala BPIP, Yudian Wahyudi telah menegaskan bahwa tidak ada paksaan melepas jilbab saat pengukuhan.

Ia menyebut, para Paskibraka putri itu secara sukarela melepas jilbab karena mengikuti peraturan yang ada.

Yudian lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang.

"BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved