Arti Bahasa Arab

Arti Allahummarzuqna Qoblal Mauti Taubah Wa Indal Mauti Syahadah Wabadal Mauti Jannatan Wana Imah

Wahai Tuhan kami turunkan rezeki kepada kami sebelum kami mati, sempatkan bertaubat ketika kami mati, dapat kesyahidan dan surga lepas kami mati

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Arti Allahummarzuqna Qoblal Mauti Taubah Wa Indal Mauti Syahadah Wabadal Mauti Jannatan Wana Imah 

 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Doa Allahummarzuqna Qoblal Mauti Taubah wa indal mauti syahadah waba dal mauti jannatan wana imah adalah bacaan doa meminta taubat sebelum meninggal, sebelum Allah memanggil kita kembali kepadaNya.

Berikut Doa taubat sebelum meninggal dunia beserta artinya:

Allahummarzuqna qoblal mauti taubah wa indal mauti syahadah waba dal mauti jannatan wana imah

Artinya:

Wahai Tuhan kami turunkan rezeki kepada kami sebelum kami mati, sempatkan bertaubat ketika kami mati, dapat kesyahidan dan surga lepas kami mati

Bertaubat Sebelum Datang Dua Waktu

Terkadang kita terperangkap dalam ilusi bahwa kematian hanya menanti mereka yang telah memasuki usia senja. Padahal, kematian tidak mengenal waktu, dan seringkali taubat dari dosa-dosa kita ditunda-tunda, seolah menganggapnya sebagai urusan yang bisa diatasi di hari tua nanti.


Melansir NU Online, Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu
Dikutip dari nu.or.id, Hadits Darus-Sunnah menjelaskan taubat dan permintaan ampun hanya akan diterima sebelum datang dua waktu: pertama, ketika ajal menjemput, dan kedua, saat hari kiamat tiba. Oleh karena itu, marilah bertaubat sebelum dua waktu tersebut tiba, agar kita mendapatkan ampunan-Nya.


Pertama, yaitu taubat tidak diterima ketika ajal menjemput, Allah ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa' Ayat 18:


وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا


Artinya, “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” (QS An-Nisa': 18).


Syekh Wahbah az-Zuhaili menjelaskan ayat ini dalam karyanya, al-Tafsir al-Munir, “Diterimanya tobat seorang hamba dan ampunan Allah merupakan nikmat dan kebaikan bagi orang-orang yang berbuat dosa dan terjerumus ke dalamnya selama tidak terus menerus melakukan perbuatan tersebut.


Para hamba Allah melakukan suatu kemaksiatan disebabkan karena adanya faktor hawa nafsu dan godaan setan, sehingga mereka pun bertobat sebelum nyawa berada di ujung kerongkongan, bahkan tobat masih diterima di saat seorang hamba menyaksikan malaikat yang mengambil ruhnya.” (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir, [Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’ashir, 1418], jilid IV, hal. 294).


Kedua, di mana taubat seorang hamba tidak diterima lagi ialah ketika hari kiamat tiba. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala dalam surat Al-An'am Ayat 158:

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved