Berita Ogan Ilir

Junction Palembang Bakal Hubungkan Tol Kapal Betung dan Palindra, Progres Sudah Capai 66,80 Persen

PT HKI tengah menggarap proyek pembangunan junction atau simpang susun ruas tol di Palembang yang akan menghubungkan Tol Kapal Betung-Palindra. 

Dok Hutama Karya Infrastruktur
Proyek Junction Palembang bakal menghubungkan tol Kapal Betung dan Palembang Indralaya (Palindra). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan junction atau simpang susun ruas tol di Palembang. 

Memiliki total panjang 8,3 kilometer, junction ini nantinya akan mengintegrasikan ruas Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) dan Palembang-Indralaya-Prabumulih (Palinpra).

Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya menerangkan, ada delapan ramp yang dibangun di Junction Palembang.

"Di mana lima ramp ditargetkan rampung di akhir tahun ini. Sedangkan tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada tahun 2025," terang Aditya melalui keterangan tertulis, Jumat (2/8/2024).

Pembangunan Junction Palembang sampai dengan pertengahan 2024 disebut Aditya cukup progresif. 

"Progres konstruksi Junction Palembang tahap I (lima ramp) per Juli 2024 adalah 66,80 persen," jelasnya.

Pembangunan Junction Palembang ini nantinya akan memudahkan akses pengguna jalan tol dari arah Lampung menuju Prabumulih maupun sebaliknya.

Serta dari Prabumulih menuju Betung maupun sebaliknya tanpa harus keluar melalui gerbang tol.

Sebelumnya, kendaraan yang melewati Tol Kapalbetung menuju ruas Palinpra maupun sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional. 

"Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan," tutur Aditya.

Dari segi teknis, Junction Palembang direncanakan memiliki lebar lajur 4 meter dengan konstruksi elevated structure dan memiliki kecepatan rencana 40 hingga 60 kilometer per jam.

Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher atau pemasangan balok girder ke atas tumpuannya.

Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas.

"Untuk menjawab tantangan dan memaksimalkan proses konstruksi, HKI sepenuhnya telah menerapkan digital construction berupa Building Information Modelling atau BIM," terang Aditya.

Penerapan BIM tersebut dimulai dari fase Rencana Teknik Akhir (RTA), fase pelaksanaan shopdrawing hingga pengukuran kuantitas pekerjaan secara akurat dengan penerapan Terrestrial Laser Scanner (TLS).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved