Seputar Islam
Materi Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Edisi 2 Agustus 2024 Untuk Referensi: Bahaya Penyakit Hati
Berikut ini sajian Khutbah Jumat edisi 2 Agustus 2024 yang singkat dan berkesan untuk digunakan sebagai referensi, bertemakan "Bahaya Penyakit Hati".
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Umamah ra, beliau berkata: Datang seorang lelaki kepada Rasulullah saw dan bertanya, “Bagaimana menurut engkau (ya Rasulullah) jika ada seorang yang berperang untuk mengharapkan pahala dan sekaligus ingin disebut namanya (sebagai pahlawan), apa yang ia dapatkan? Rasulullah saw bersabda, “Ia tidak mendapatkan apa-apa”.
Lelaki tadi mengulangi pertanyaannya hingga tiga kali. Rasulullah saw tetap bersabda, “Ia tidak mendapatkan apa-apa”. Lalu Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah swt tidak menerima amalan kecuali yang ikhlas mengharapkan wajah-Nya”.
Hadits di atas dan hadits-hadits lainnya menunjukkan bahwa seorang mukmin tidak akan diterima amalannya jika ia tidak karena mengharap ridha Allah swt dari amalannya tersebut. Karena segala sesuatu yang disandarkan kepada Allah, maka akan membuahkan keikhlasan yang mendalam.
Rasulullah saw bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Nabi Abu Hurairah:
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص : اِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ اِلىَ اَجْسَامِكُمْ وَلاَ اِلىَ صُوَرِكُمْ وَ لٰكِنْ يَنْظُرُ اِلىَ قُلُوْبِكُمْ. مسل
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata Rasulullah saw pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu (HR Muslim).
Juga disebutkan dalam hadits yang lain bahwasanya:
وَ رَوَى اْلبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ: لَوْ اَنَّ اَحَدُكُمْ يَعْمَلُ فىِ صَخْرَةٍ صَمَّاءَ لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَ لاَ كَوَّةٌ لَخَرَجَ عَمَلُهُ كَائِنًا مَا كَانَ. متفق عليه
Artinya: Seandainya salah seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam gua yang tidak ada pintu dan lubangnya, maka amal itu tetap akan bisa keluar (tetap dicatat oleh Allah) menurut keadaannya (HR Bukhari dan Muslim).
Hadirin rahimakumullah
Keempat, yang bisa merusak hati adalah memakan rezeki Allah namun tidak mensyukurinya.
Rezeki merupakan karunia Allah swt yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya, jadi sudah sepantasnya kita semua untuk selalu mensyukuri dari setiap apapun yang diberikan kepada kita. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Ahmad dari An Nu’man bin Basyir:
مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ
Artinya: Barang siapa tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak (HR Ahmad, 4/278).
Hadits ini benar sekali. Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rezeki yang banyak, jika rezeki yang sedikit saja tidak mampu disyukuri. Hal ini juga dikuatkan di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 172:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah (QS Al-Baqarah: 172).
Akan tetapi, jika kita yang telah diberikan nikmat oleh Allah swt melupakan nikmat-Nya dan enggan bersyukur, maka Allah akan memberinya azab yang berat. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat (QS Ibrahim: 7).
Hadirin rahimakumullah
Yang kelima, tidak ridha (puas) dengan pemberian Allah swt.
Ridha dengan pemberian Allah merupakan sifat qanaah yang akan membuat hati seseorang merasa cukup dan merasa puas dengan rezeki yang dia miliki. Ia juga tidak akan menuntut lebih terhadap apa yang sudah ada di tangannya. Karena bagi mereka harta dan segala yang diberikan Allah merupakan titipan semata. Diriwayatkan oleh Thabrani bahwa Rasulullah saw bersabda:
الْقَنَاعَةُ كَنْزٌ لاَ يَفْنى
Artinya: Qanaah merupakan kekayaan yang tidak pernah musnah (dalam ath-Thabrani, al-mu'jam al-Ausath, 7/84).
Hadits di atas menunjukkan sifat qanaah menjadi salah satu modal untuk menggapai kehidupan yang lebih lapang, nyaman, dan tentram. Sebaliknya, sifat tamak menjadi ladang kerugian dan juga kehinaan bagi manusia. Sebagaimana yang tertulis dalam kitab an-Nihayah fi Gharib al-Hadits:
عَزَّ عَنْ قَنَعَ، وَذلَّ مَنْ طَمَعَ
Artinya: Sungguh mulia orang yang qanaah, dan sungguh hina orang yang tamak (dalam ibnu al-Atsir, an-Nihayah fi Gharib al-Hadits).
Hadirin rahimakumullah
Yang terakhir, keenam, yakni mengubur jenazah namun enggan mengambil pelajaran dari kematian mereka.
Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit. Seperti dalam firman Allah Ta’ala berikut ini (yang artinya): Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (QS. Ali Imran: 185).
Sebaik-baik manusia merupakan yang dapat mengambil hikmah dari peristiwa kematian, karena kematian bukan hanya sekedar takdir melainkan hikmah dan nasihat dari Tuhan untuk yang masih hidup. Karena dengan kematian manusia tidak terlalu bernafsu untuk mengejar kenikmatan dunia. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Artinya: Abu Hurairah ra meriwayatkan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian" (HR Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).
Dengan mengingat mati seorang hamba juga bisa menjadi menjadi mukmin yang cerdas berakal. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu majah:
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»
Artinya: Abdullah bin Umar ra bercerita, Aku pernah bersama Rasulullah saw, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad saw lalu bertanya: "Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?”, Beliau menjawab: “Yang paling baik akhlaknya”. Orang ini bertanya lagi: “Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?”, beliau menjawab: “Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal” (HR Ibnu Majah dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Ibnu Majah).
Hadirin rahimakumullah
Demikanlah khutbah Jumat yang disampaikan, mudah-mudahan bisa menjadikan kita sebagai hamba yang selalu mengambil pelajaran dari setiap hal positif, sehingga hati kita akan selalu menjadi bersih dan suci, karena selalu ingat kepada Allah swt. Amin ya rabbal ’alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
(*)
Khutbah Jumat Singkat dan Inspiratif
Naskah Khutbah Jumat Singkat dan Bermakna
Khutbah Jumat Singkat dan Khidmat
Khutbah Jumat Singkat
Materi Khutbah Jumat Bahaya Penyakit Hati
Isi Teks Khutbah Jumat
Kumpulan Teks Khutbah Jumat Tahun 2024
Tribunsumsel.com
2 Doa untuk Timnas Indonesia agar Menang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 4 |
![]() |
---|
Ayat Alquran Tentang Kebaikan dan Keburukan Sekecil Apa Pun akan Dibalas oleh Allah |
![]() |
---|
Cara Mengakses Buku Tafsir Ayat-ayat Ekologi, Tafsir Ayat Alquran tentang Pelestarian Lingkungan |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Bahasa Sunda Edisi 10 Oktober 2025, Khidmat dan Bermakna untuk Referensi |
![]() |
---|
Doa Mohon Ampunan dan Kesembuhan, Teks Arab, Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.