Kasus Vina Cirebon

Mega dan Widi, Sosok 2 Wanita yang Disebut Kakak Vina Kini Muncul, Ungkap Pertemuan Sebelum Tewas

Mega dan Widi, dua wanita yang sempat disebut Marliana kakak Vina sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan adiknya pada 2016 lalu muncul

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Diskursus Net
Widi dan Mega, dua wanita yang sempat disebut Marliana kakak Vina sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan adiknya pada 2016 lalu muncul 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mega dan Widi, dua wanita yang sempat disebut Marliana kakak Vina sebagai salah satu saksi kunci dalam kasus pembunuhan adiknya pada 2016 lalu akhirnya muncul.

Sebelumnya, Marliana menyebut bahwa 2 sosok wanita itu lah yang menjemput Vina sebelum pembunuhan itu terjadi.

Marliana mengaku siapa sebenarnya sosok Mega.

Baca juga: Sosok Mega Wanita yang Jemput Vina Cirebon Sebelum Tewas Bertubuh Gemuk, Tak Pernah Diperiksa Polisi

Meski sama sekali tak mengetahui siapa, namun sepenglihatan Marliana, sosok Mega memiliki ciri fisik bertubuh sedikit gemuk.

Sementara satu lagi, Widi temannya bertubuh kurus satu motor saat datang menjemput Vina.

Kini, Mega Lestari dan Widia Sari akhirnya angkat bicara membenarkan bahwa ada pertemuan antara keduanya dengan Vina delapan tahun silam.

Hal itu diungkap Mega dan Widi saat berbincang dengan Bang Ek Napi dan Reza Indragiri dari kanal Youtube Diskursus Net, Kamis, (25/7/2024).

Mega dan Widi mengaku kedekatan mereka sudah berlangsung lama sejak 10 tahun sebelum adanya sosok almarhum Vina.

Sampai pada Jumat 26 Agustus 2016, Vina masih menginap di rumah Widi.

Pada saat Vina menginap Widi mengatakan saat itu Vina datang tiba-tiba dalam keadaan sedih atau agak menangis.

"Saat itu saya tanya kenapa kamu (Vina) baru dateng sudah nangis," kata Widi.

"Waktu itu Vina cuma bilang soal ada masalah sama Eky karena punya perempuan lain, cuma saya tidak berlarut-larut bertanya lebih dalam," tambah Widi.

Baca juga: Jelang Sidang PK, LPSK Beri Treatment Khusus ke Saka Tatal, Hasil Assesmen Nilai Masih Alami Trauma

Widi bercerita, Sabtu 27 Agustus 2016, Vina kembali minta dijemput di rumahnya untuk pertama kali.

Sesampainya di rumah Widi, Vina sempat meminjam uang untuk makan.

Tak berselang lama setelah makan, Vina meminta diantar ke kontrakan Marliana, sang kakak, untuk meminta uang.

Saat itu Vina diantar Mega.

Curhat Marliana, kakak Vina tak bisa komunikasi dengan keluarga Eky.
Curhat Marliana, kakak Vina tak bisa komunikasi dengan keluarga Eky. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Pasalnya, keduanya mengaku tak pernah bermain ke rumah Vina selama berteman.

"Dan kalo nganter Vina itu tidak pernah sampai ke rumahnya hanya sampai di depan gang karena sempit alias kecil, dan belum pernah ke rumahnya, hanya pas ngelayat aja,"

"Malah kami pas mau ngelayat harus nanya nanya dulu di mana posisi rumah Vina," katanya.

Kembali lagi ke kronologi, setelah dari kontrakan Marliana, Mega dan Vina bertemu Eky di jalan sekitar pukul 17.00 WIB.

"Di bypass nepuk aku, 'mak mak berhenti itu ada Eky'. Dipalang sama Eky," kata Mega.

Menurut Mega, Eky dan Vina sempat berdebat di jalan.

"Mereka ngobrol kayak agak debat gitu. Almarhum nyamperin lagi ke aku. 'Mak aku sama Eky'. 'Gak bisa, nanti aku yang dimarahin Widi soalnya kamu keluar sama saya otomatis pulang sama saya juga'. Sudah dilarang, dianya kekeuh. Mereka berdua duluan ke rumah Widi," kata Mega yang karib disapa Emak.

Namun ketika Mega sampai di rumah Widi sekitar pukul 17.30 WIB, Vina dan Eky justru belum ada.

Ketika Mega hendak pulang bersama pacarnya, barulah dia berpapasan dengan Vina dan melihat Eky di ujung jalan rumah Widi.

Pada Widi, Vina mengatakan hendak pergi bersama Eky yang menunggu di ujung jalan.

Eky menunggu di atas motornya dengan jaket yang dililitkan di pinggang.

"Mau nyelesein masalah sama Eky, karena di saat ketemu malam minggu dia keadaannya lagi putus sama si Eky," kata Widi.

Baca juga: Susno Duadji Soroti Nasib 7 Terpidana Kasus Vina, Minta Segera Dibebaskan, Sebut Tak Ada Bukti

Widi pun mempertanyakan hubungan Vina dan Eky.

"Orang kamu lagi putus kok kamu ketemu sama si Eky. 'Iya mau nyelesein sama si Eky'. Udah lah kami jangan banyak nanya," katanya.

Vina kemudian berpesan agar Widi dan Mega untuk menunggunya pulang.

"Kamunya jangan pada tidur duluan, jangan dikunciin dulu," kata Widi menirukan ucapan Vina.

 Sebelumnya, Menurut Marliana kakak Vina, Mega dan Widi belum pernah dipanggil maupun diperiksa polisi terkait kasus Vina.

Minimnya informasi membuat Marliana tak dapat mendesak polisi untuk mengejar sosok Mega dan Widi.

Namun, ia berharap, Polda Jabar dapat segera mengungkap misteri kematian adiknya yang sudah berlalu 8 tahun.

"Enggak sih (diperiksa polisi), karena saya belum tahu orang mana. Itulah yang saya bilang, saya informasinya minim karena saya enggak tahu menahu tentang teman-teman dia yang di luar," kata kakak Vina.

"Penginnya saya sih ya mencari, ya. Tetaplah mencari karena kan memang keluar dari rumah itu kan sama Mega, ke mana ke mananya berarti kan dia yang tahu," ucapnya.

Hanya Tersisa 1 Percakapan di Ponsel Vina

Marliana mengatakan hanya ada satu percakapan atau chat yang tersisa di ponsel Vina seusai diambil dari Polsek Talun, tiga hari setelah pembunuhan.

Menurut Marliyana, ponsel tersebut awalnya tak dapat digunakan lantaran layar terkunci.

"Nah waktu HP sudah di tangan saya, HP-nya belum bisa saya buka karena terkunci layar, sehingga saya minta tolong ke ponakan."

"Sebab, ponakan ini yang setiap hari tidur bareng Vina jadi dekat gitu, sehingga tahu kunci layar HP Vina," ucapnya.

Misteri Bukti CCTV Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Marliyana Kakak Kandung Ngaku Janggal (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)
Setelah berhasil membuka ponsel Vina, Marliana mendapati hanya ada kontak keluarga di dalamnya.

Baca juga: Nasib Anak Iptu Rudiana Kena Dampak di Sekolah Imbas Sang Ayah Dituding Sembunyi dari Kasus Vina

Ia menduga ada pihak yang sengaja menghapus percakapan dan kontak di ponsel Vina.

"Setelah berhasil dibuka, saya lihat kontak di HP-nya itu hanya ada kontak keluarga, gak ada kontak yang lain."

"Dan BBM pun, saat itu masih hits kan, di dalam BBM itu hanya ada satu chattingan dan chattingannya itu tersisa chat yang dua hari lalu (sebelum kejadian)."

"Jadi kalau chat di BBM itu sepertinya ada yang menghapus juga. Nomor kontak juga seperti ada yang menghapus," jelas dia.

Marliana mengatakan, ponsel Vina kembali diambil polisi beberapa hari setelah dipegang pihak keluarga.

Ponsel tersebut dijadikan barang bukti terkait kasus vina.

"Terus setelah ada di tangan saya selama dua-tiga hari, barulah diambil oleh polisi katanya untuk barang bukti (BB)."

"Dan sampai saat ini HP pun belum kembali ke tangan keluarga, masih ada di pihak kepolisian," katanya.

Barang Bukti CCTV Kasus Adiknya Tak Pernah Ditunjukkan

CCTV yang disebut-sebut sebagai barang bukti tidak pernah ditunjukkan, meskipun telah disebutkan berkali-kali.

Hal ini diungkapkan oleh kakak kandung Vina, Marliana, Kamis (11/7/2024).

Sidang yang saat itu digelar tertutup sempat membuat keluarga Vina tak mengetahui isi penuh jalannya sidang.

Namun ia sempat mendengar, bahwa CCTV disebut-sebut dalam persidangan tersebut.

Hal itu yang membuat ia merasa janggal dalam penanganan kasus tersebut.

"Kalau CCTV memang dari awal belum ditunjukkan ya, cuma memang disebutkan barang bukti CCTV tapi tidak pernah diperlihatkan isinya," ujar Marliana, Kamis (11/7/2024).

Baca juga: Eks Kapolda Jabar Anton Charliyan Sarankan Pegi Segera Minta Ganti Rugi jadi Tersangka Kasus Vina

Marliana juga menyoroti peran Rudiana, ayah Eki, yang tidak pernah memberikan informasi terkait rekaman CCTV tersebut.

Menurutnya, Rudiana hanya menceritakan kronologi kejadian berdasarkan informasi dari teman-temannya.

"Pak Rudiana juga gak pernah cerita soal CCTV, beliau cuma cerita terkait kronologi saja seperti mereka digiring sama empat motor yang saya tahu cerita dari Rudiana dan teman-temannya," ucapnya.

Menurut Marliana, berdasarkan cerita yang didengarnya dari Rudiana dan teman-temannya, Vina dan Eki digiring ke suatu tempat dan dieksekusi.

Hal ini disebut sebagai pembunuhan berencana berdasarkan chattingan yang juga tidak pernah diperlihatkan.

"Ceritanya mereka digiring ke suatu tempat, terus mereka dieksekusi sampai akhirnya disebut pembunuhan berencana itu kan dari chattingan mereka."

"Chattingan mereka juga tidak pernah tahu, cuma dengar ceritanya saja dari mereka dalam hal ini Pak Rudiana dan teman-temannya," jelas dia.

Marliana mengaku awalnya tidak merasakan kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut karena masih mempercayakan semuanya kepada Pak Rudiana.

Namun, seiring berjalannya waktu, kepercayaan itu mulai goyah.

"Kalau kejanggalan mah waktu itu saya gak ada, karena masih mempercayakan semuanya ke Pak Rudiana, jadi gak ada saya merasa janggal atau gimana."

"Dulu saya merasa kita sama-sama korban, jadi firasat kejanggalan itu gak ada, karena memang percaya kita sama-sama korban," katanya.

Sejak selesai persidangan, Marliana mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan Rudiana.

Pertemuan terakhir mereka adalah saat persidangan, di mana Marliana hadir bersama Rudiana.

"Kalau komunikasi sama Rudiana, dari selesai persidangan sampai sekarang itu belum pernah. Ketemu juga engga."

"Jadi, terakhir itu waktu persidangan, karena waktu persidangan saya hadir, Pak Rudiana juga hadir."

"Waktu itu ekspresi Rudiana saya lihat, dia marah dan kesal karena anaknya dianiaya kan sampai meninggal," ujarnya.

Kejanggalan dalam penanganan barang bukti seperti CCTV ini menambah daftar panjang pertanyaan terkait kasus Vina Cirebon.


(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved