Berita Palembang

Bertambah 409 Kasus HIV AIDS di Sumsel, Tertinggi di Palembang, Akibat Perilaku Seks Tak Aman

Dari jumlah kasus HIV/AIDS itu, paling banyak terjadi pada kategori usia 20-29 sebanyak 154 orang. Berikutnya kategori usia 30-39 yang mencapai 130 .

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Bertambah 409 Kasus HIV AIDS di Sumsel, Tertinggi di Palembang, Akibat Perilaku Seks Tak Aman 

Menurutnya, untuk pengobatan di Puskesmas kan sudah bisa juga jadi nggak mesti harus ke rumah sakit. Untuk itu jika ada masyarakat atau warga yang terinfeksi HIV/AIDS jangan dijauhi, tapi di support.

"Sebab kalau yang terinfeksi HIV/AIDS ini menghilang dan belum mendapatkan pengobatan bisa timbul kasus baru. Jadi lebih baik di support dan diobati," katanya.

Menurutnya, jika ada keluarga yang terdampak atau terinfeksi HIV/AIDS
bisa hubungi Sriwijaya Plus, bisa juga melalui Instagram @sriwijayaplus dan nantinya akan diedukasi dan diberikan informasi yang valid.

"Berdasarkan yang ada dari 2019 hingga Maret 2024 tercatat ada 4.418 kasus HIV/AIDS. Jadi HIV/AIDS ini bukan masalah kesehatan lagi tapi juga semua orang, dalam artian kalau terinfeksi ya diobati dan ditindaklanjuti secara berkesinambungan," ungkapnya.

Rudi pun memberikan saran supaya terhindar dari HIV/AIDS maka setialah dengan pasangan dan gunakan kondom. Karena penularan HIV/AIDS ini dari seks. Kebanyakan karena seks bebas, pergaulan dan lainnya.

"Maka harapannya keluarga lebih aware kepada anak-anaknya atau anggota keluarganya, dan menjalin komunikasi ke anak-anaknya," katanya.

Baca juga: PKBI Ungkap Penyebab Palembang Jadi Kota Dengan Penderita HIV/ AIDS Terbanyak di Sumsel Tahun 2024

Baca juga: Palembang Jadi Kota Dengan Penderita HIV/ AIDS Terbanyak di Sumsel Tahun 2024, Bertambah 221 Kasus

Jangan Dikucilkan

Kasus HIV/AIDS di Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengalami peningkatan. Untuk itu diharapkan pemerintah melakukan penanganan secara kontinyu.

"Harapannya kepada pemerintah, jangan lengah. Karena HIV/AIDS ini harus dilakukan secara kontinyu, atau terus dilakukan secara konsisten," kata Ketua PKBI Sumsel Amirul Husni, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, terkait Kota Palembang penambahan kasus HIV/AIDS terbanyak karena Palembang pusat perhatian, sebab mobilitasnya tinggi. Segala pusat Wilayah Sumsel di Palembang.

"Mulai dari kunjungan wisata juga banyak, jadi Palembang dengan segala hiruk pikuk dan persolan yang ada. Terlebih kalau di Kabupaten/Kota lain kurang hiburan, di Palembang cukup banyak," katanya.

Namun menurutnya, sebenarnya ada juga yang paling rentan itu daerah pertambangan, karena umumnya di lapangan ada potensi itu sebab jauh dengan keluarga, dan jarang kumpul dengan keluarga.

"Masyarakat sudah paham akan HIV/AIDS. Ketika kita memberikan edukasi mereka paham, harapannya jangan sampai terjadi seks bebas. Kalaupun terjadi sebaiknya menggunakan kondom," katanya.

Imbaunya kepada masyarakat, jangan musuhi orang positif HIV/AIDS tapi yang dimusuhi virus HIV/AIDS nya. Jadi kalau ada yang positif jangan dikucilkan, jangan dijudge, idealnya jangan melakukan seks bebas dan narkoba. Kalaupun itu terpaksa dilakukan maka gunakan kondom.

"Kalau yang sudah positif harus dikonsumsi secara rutin obatnya yaitu ARV. Ketika berhenti minum ARV virus akan berkembang lagi, jadi tidak ada berapa lama efektif dan lain-lain melainkan seumur hidup harus diminum obatnya," katanya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved