Berita Palembang

PKBI Ungkap Penyebab Palembang Jadi Kota Dengan Penderita HIV/ AIDS Terbanyak di Sumsel Tahun 2024

Kasus HIV/AIDS di Sumatera Selatan (Sumsel) yang terus mengalami peningkatan, membuat perintah diharapkan bisa melakukan penanganan secara kontinu.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
PKBI
Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel, Amirul Husni 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus HIV/AIDS di Sumatera Selatan (Sumsel) yang terus mengalami peningkatan, membuat perintah diharapkan bisa melakukan penanganan secara kontinu.

"Harapannya kepada pemerintah, jangan lengah. Karena HIV/AIDS ini harus dilakukan secara kontinu, atau terus dilakukan secara konsisten," kata Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel, Amirul Husni, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, terkait kota Palembang yang mana penambahan kasus HIV/AIDS terbanyak di Sumsel, hal tersebut terjadi karena Palembang merupakan kota yang memiliki mobilitas tinggi karena sebagai segala pusat di Sumsel. 

"Mulai dari kunjungan wisata juga banyak, jadi Palembang dengan segala hiruk pikuk dan persolan yang ada. Terlebih kalau di Kabupaten/Kota lain kurang hiburan, di Palembang cukup banyak," katanya.

Baca juga: Palembang Jadi Kota Dengan Penderita HIV/ AIDS Terbanyak di Sumsel Tahun 2024, Bertambah 221 Kasus

Baca juga: Hiburan Malam dan Aplikasi MiChat Disebut Jadi Penyebab Banyaknya Pengidap HIV/AIDS di Lahat

Namun menurutnya, sebenarnya ada juga yang paling rentan itu adalah daerah pertambangan, karena umumnya di lapangan ada potensi itu sebab jauh dengan keluarga, dan jarang kumpul dengan keluarga.

"Masyarakat sudah paham akan HIV/AIDS. Ketika kita memberikan edukasi mereka paham, harapannya jangan sampai terjadi seksual bebas. Kalaupun terjadi sebaiknya menggunakan kondom," katanya.

Imbaunya kepada masyarakat, jangan musuhi orang positif HIV/AIDS tapi yang dimusuhi virus HIV/AIDS nya. 

Jadi kalau ada yang positif HIV/AIDS jangan dikucilkan, jangan dijudge, idealnya jangan melakukan seks bebas dan narkoba.

"Kalau yang sudah positif harus dikonsumsi secara rutin obatnya yaitu ARV. Ketika berhenti minum ARV virus akan berkembang lagi, jadi tidak ada berapa lama efektif dan lain-lain melainkan seumur hidup harus diminum obatnya," katanya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved