Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Sempat Tinggal Serumah dengan Opa Hans, Ini Penyebab Aris Anak Pertama Tinggalkan Rumah Orangtua

Anak pertama opa hans dan oma Rita ternyata sempat tinggal serumah dengan orangtua pada tahun 2018.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Facebook/Dian Deedee Ronawati
Anak opa hans dan oma Rita ternyata sempat tinggal serumah dengan orangtua pada tahun 2018. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anak pertama opa hans dan oma Rita ternyata sempat tinggal serumah dengan orangtua pada tahun 2018.

Hal ini diungkap Andreas Sapta Finady saat mendampingi Aris, anak opa Hans muncul ke publik.

Adreas menjelaskan, Aris bersama anak-anaknya pernah tinggal bersama dalam satu atap sejak rumahnya dibeli pada 2018 silam.

Namun beberapa tahun setelahnya, Aris memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut karena mendapatkan pekerjaan.

"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018," bebernya.

Kendati begitu, Andreas pun mengungkap kondisi perekenomian anak-anak Hans dan Rita yang tengah tidak stabil.

Anak pertama opa Hans dan oma Rita ini bernama Aris Tokra Tomasoa bekerja sebagai sopir.

"Jujur saya sampaikan di sini bahwa pekerjaan dari Pak Aris adalah sopir, lalu anak kedua yaitu Pak Bradley juga sedang dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil," ungkapnya.

"Dan juga di sini Ciro lah yang memang banyak sering (berkunjung) karena tinggal di jakarta dan anak terakhir," sambungnya.

Baca juga: Marahnya Aris Difitnah Pengurus RT Terlantarkan Orangtua, Desak Klarifikasi Ancam Tempuh Jalur Hukum

Kata Andreas, pihak keluarga mendiang tetap memberikan atensi baik kepada orang tua dengan melibatkan orang lain.

"Yang menjadi atensi disini bahwa keluarga tetap memberikan atensi baik kepada kedua orangtua yaitu dengan tokoh teh Eka dan Pak Suanda yang sering dimintakan oleh keluarga atau anak-anak mendiang ini untuk mensupervisi keadaan sehari-hari di sana," jelasnya.

Aris Tokra Tomasoa, anak sulung pasutri lansia yang tewas di Bogor mengaku kesalahan jarang komunikasi dengan orangtua.
Aris Tokra Tomasoa, anak sulung pasutri lansia yang tewas di Bogor mengaku kesalahan jarang komunikasi dengan orangtua. (TikTok@storywartawanhiburan)

Lebih lanjut, Andreas menyebutkan sebelum pasutri meninggal dunia, anaknya sudah meminta pengurus gereja dan pengurus RT.

Namun setelah kejadian ini viral oknum tersebut justru menceritakan hal-hal yang tidak sesuai denghan faktanya.

"Pada tanggal 13 Juli 2024 klien kami telah menemui salah satu pengurus gereja dan juga pengurus RT yang memang awalnya baik-baik saja, tapi setelah viral oknum ini bekerja sama dengan salah satu media akhirnya menceritakan hal-hal yang tidak benar, bahkan fitnah," kata Andreas.

Baca juga: Ingin Tempati Rumah Orangtua, Aris Anak Pertama Opa Hans Ngaku Tak Bisa Masuk Dihalangi Pengurus RT

Bahkan kata pengacara Aris setelah orangtuanya meninggal kliennya dihalang-halangi untuk masuk ke rumah orangtuanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved