Pasutri Lansia Tewas di Bogor

Bendahara RT Pertama Kali Temukan Jasad Pasutri Lansia Tewas di Rumah Minta Anak Korban Taubat

Awal mula penemuan jasad Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa diungkap tetangganya yang merupakan bendahara RT, singgung anak korban bertobat..

|
youtube/Intens Investigasi
Ute, Bendahara RT yang Pertama Kali Temukan Jasad Pasutri Lansia Tewas di Rumah di Bogor 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Awal mula penemuan jasad Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa diungkap salah satu tetangganya, Ute sekaligus bendahara RT.

Ute menuturkan bahwa saat itu warga sekitar yang tengah melakukan rapat mulai curiga dengan kondisi Opa dan Oma yang tak pernah lagi terlihat beberapa waktu belakangan.

Saat itu pak RT bertanya ke Ute soal keberadaan Opa dan Oma Hans dan Tita kapan terakhir terlihat.

Baca juga: Cerita Tetangga Antarkan Opa Hans Tamasoa ke ATM, Dikirim Anak Uang Rp100 Ribu Ternyata Saldo Kosong

"Jadi di hari Jumat malam itu kebetulan saya rapat, saya disini adalah bendahara RT.

Jadi kami lagi rapat untuk 17an, pak RT sempat tanya 'Bu Ute lihat Opa terakhir kapan?' Minggu kemarin saya ketemu di pos saya bilang gitu, mau keluar makan katanya, mau beli makan, saya bilang gitu.

'Terus ketemu lagi?' enggak, terus saya baru inget oh iya waktu Rabu itu ada keinginan mau kerumah itu gajadi karena ada tamu dateng, emang kenapa pak RT, saya tanya gitu," jelas Ute dilansir dari tayangan youtube Intens Investigasi, Jumat (19/7/2024).

Mendengar Ute lama tak melihat pasutri lansia itu, sang ketua RT mengajak beberapa warga untuk melakukan pemeriksaan terhadap rumah Opa Hans Tomasoa & Oma Tita Tomasoa.

Ute sendiri sempat meminta izin dari adik pasutri lansia untuk memasuki rumah dengan paksa.

"Nah disitulah pak RT beserta Pak Iksan itu ngecek rumah tersebut gitu, saya balik saya langsung ke sana, saya lihat sudah ada security satu sama orang GPIB juga sudah ada.

Terus saya bilang kenapa nih, iya kita mau lihat Opa didalem dan akhirnya karena saya memegang nomor handphone adik dari Opa, jadi saya coba telepon, saya izin karena kan kita tidak mau disalahin membongkar.

Opa Hans Tomasoa dan Oma Rita Tomasoa semasa hidup
Opa Hans Tomasoa dan Oma Rita Tomasoa semasa hidup (Tribunnewsbogor)

Saya izin mendobrak rumah, saya bilang itu bilang Welcome, dia bilang gapapa Bu Ute nanti tolong kabari terus perjalanan hasil dari ini, dari situ saya suruh mulai bongkar. Saya menyaksikan mulai dari dibongkar jendela sampe pintu dan saya share ke keluarganya, dibongkar pake linggis," jelasnya.

Saat masuk, ia dan warga merasa kaget mencium bau busuk bangkai yang begitu menyengat.

"Begitu kebongkar itu kita sempat semliwir ya cium bau, yang lain pada ga mau maju, saya pikir kalo saya enggak maju nih enggak selesai selesai nih begitu.

Yang pertama saya lihat dapur dan ternyata dapur aman, terus kamar, itu awal saya masuk tidak ada, saya entah karena ngeblank, capek atau karena sendirian. Terus saya lihat engga ada, saya buka kamar mandi takutnya ada jatuh dikamar mandi, begitu buka kamar mandi itu baunya bau banget gitu kan," kata Ute menjelaskan.

Hingga akhirnya ia menemukan Opa Hans Tomasoa dan Oma Tita Tomasoa sudah dalam kondisi tubuh terbujur kaku membusuk.

"Lalu saya masuk lagi ke kamar baru saya lihat kakinya Opa, mukanya mulai dari perut itu sudah hitam, nah saya masuk saya lihat yang Oma ternyata posisinya kaki kiri ditekuk, terus kepala sudah di bawah, jadi dia posisi di kiri di samping tempat tidur sudah mengambai di samping, sudah menjatuhkan diri, di video tidak tershot karena posisinya kan mungkin saya menghalangi dan posisi ngambil ngambar susah karena dia sudah menggelantung, ditempat tidur yang sama, dan si Oma itu begitu. Kalo posisi Opa itu tidur telentang begitu dan sudah hitam.

Dari kepolisian bilang itu dari cairan tubuhnya yang sudah membusuk, asumsinya murni sakit, begitu," pungkasnya.

Terkait kondisi Opa dan Oma, Ute mengatakan jika keduanya sudah sakit karena usia.

"Oma gak stroke, tapi melumpuhkan saraf kaki
Masih bisa jalan tapi pelan, Opa kurus, itupun saya salut dia bisa jalan dari rumah ke Pos ditambah lagi ke pasarm itu udah sangat yang luar biasa dan dia mengasuh istrinya yang sakit," katanya.

Baca juga: Potret Pernikahan CJ Tomasoa Anak Hans & Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Rumah, Bersimpuh ke Orangtua

Baca juga: Pekerjaan Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Tewas di Rumah, Punya Jabatan Mantan Kapten dan Penyiar

Ia merasa terpukul dengan kepergian Opa Hans Tomasoa dan Oma Tita Tomasoa yang tak terurus.

Bahkan karena itu ia menyinggung ketiga anak pasutri lansia tersebut lantaran juga sulit dihubungi.

"Saya sebenarnya jujur aja kalau saya ga ada kesibukan saya pengen sekali ngerawat mereka, tapi satu hal takut kesalahan.

Saya sebenernya sangat sangat gimana ya, kesal ada sama anak anaknya, gini loh kalau emang ga mau mengakui orangtua sudah berikan ke orang lain dan jangan mengejar hal hal lain lagi setelah mereka meninggal.

Apalagi di saat pas meninggalnya itu saya coba telpon itu ga diangkat, saya coba kirim videonya itu ga direspon, akhirnya saya coba berkolaborasi sama orang gereja, gimana, engga juga,"

Begitu kita bawa ke RSUD baru direspon, dan diresponnya itu sebenarnya enggak enak. Saya ngelihat orangtua yang diterlantarkan gitu kasian karena saya masih punya orangtua yang saya rawat, jadi saya begitu terbeban sekali, jadi saya dateng untuk nengok, saya ajak tim doa, saya mendoakan sakitnya, saya minta nomor telponnya, keluarganya juga, jadi waktu Opa pergi saya kehilangan, saya menganggap mereka orangtua saya sendiri," katanya.

Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Diurus Gereja Diterlantarkan Anak
Keseharian Hans dan Rita Tomasoa Pasutri Lansia Tewas di Rumah, Diurus Gereja Diterlantarkan Anak (Facebook/Dian Deedee Ronawati)

Terakhir, ia memberikan pesan kepada ketiga anak Opa Hans Tomasoa dan Oma Tita Tomasoa agar menyadari perbuatan buruknya.

"Buat anak anaknya kalian itu nanti akan mengalami masa tua, ingatlah bahwa di dunia ini ada hukum tabur tuai, tanpa orangtua kalian tidak bisa apa apa, tanpa orangtua kalian tidak bisa berjalan dan tanpa orangtua kalian tidak bisa jadi orang seperti saat ini," tuturnya.

Ute sendiri juga meminta anak korban bertobat kepada tuhan karena sudah menerlantarkan orangtuanya hingga meninggal tragis.

"Ingat bahwa orangtua itu membesarkan dan menyekolahkan dengan jerih payahnya dan waktu yang sangat sulit, tidak mudah mereka lalui, jadi sebelum akhir hayat kalian segera lah bertobat dan minta ampun sama tuhan, itu aja," katanya.

"Saya percaya Opa dan Oma sudah tenang di sisi Tuhan dan sudah sembuh selama lamanya, tidak merasa sakit lagi, tuhan sudah memberkati dia disana," jelas Ute.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved