Berita Derap Nusantara

Mewujudkan “Keluarga Cemara” Dalam Kehidupan Nyata

Sejarah Hari Keluarga Nasional pertama kali dipelopori oleh Kepala BKKBN di era Presiden Soeharto, yaitu Prof. Dr. Haryono Suyono pada tahun 1992.

Editor: Sri Hidayatun
DOKUMENTASI ANTARA
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hampir 10 juta Gen Z menganggur, sementara data lain mengungkap 5,7 juta lansia masih bekerja menanggung biaya hidup generasi yang lahir pada rentang tahun 1977 hingga 2012 Itu. 

Namun berkat ketangguhan kepala keluarga dengan didampingi seorang ibu yang ikhlas dan tidak banyak menuntut, proses adaptasi mampu dilewati tanpa terjadi gejolak yang berarti.

Pada bagian ini ada pelajaran bagaimana belajar menerima dan bersyukur. Ternyata kebahagiaan tetap bisa digapai dalam kesederhanaan.

5. Berbagi cerita

Dengan keberadaan sosok ayah yang bijaksana dan ibu yang pendengar, membuat segenap anggota keluarga nyaman untuk saling berbagi cerita sehingga semua serba terbuka dan bergembira bersama.

6. Apresiasi dan motivasi anak

Orang tua yang bijaksana akan mengenali watak, karakter dan potensi masing-masing anaknya.

Mereka butuh sentuhan dan perlakuan yang berbeda.

Dengan sikap dan perlakuan yang tepat, anak-anak akan berkembang dengan versi dan kemampuan terbaiknya.

Mainkan seni dalam memotivasi dan memberi apresiasi pada mereka.

7. Pantang menyerah

Sikap yang wajib dikenalkan dan ditanamkan pada anak-anak agar mereka bertumbuh dengan jiwa yang tangguh, adaptif terhadap perubahan yang kurang mengenakkan dan mampu menaklukkan ujian kehidupan betapa pun beratnya.

Resepkan ketujuh poin itu dalam pengelolaan keluarga, niscaya istilah “Rumahku Surgaku” akan semakin dekat mewujud menjadi kenyataan.

Baca berita menarik lainnya  di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved