Pembunuh Pegawai Koperasi Ditangkap

Sempat Disuruh Bersihkan Darah, P Karyawati Distro Jadi Saksi Mahkota Pembunuhan Pegawai Koperasi

Polisi mengungkap status perempuan berinisal P yang merupakan karyawan dari Antoni otak pelaku pembunuhan pegawai koperasi.

TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
Rilis tersangka kasus pembunuhan pegawai koperasi digelara di Polrestabes Palembang, Senin (1/7/2024). 

"Utangnya tersangka sebesar Rp 5 juta, namun membengkak dengan bunga menjadi Rp 24 juta," ujarnya dalam rilis tersangka, Senin (1/7/2024). 

Membengkaknya utang tersebut menimbulkan cekcok antara korban sebagai penagih utang dengan tersangka Antoni sebagai pihak yang berutang. 

Cekcok tersebut yang kemudian berujung dengan niat tersangka Antoni untuk menghabisi nyawa korban.

"Jadi tindakan tersangka memenuhi unsur pembunuhan berencana. Meningkatnya jumlah utang itu menimbulkan ketidakpuasan tersangka sehingga terjadi perdebatan berakhir pemukulan dan pembunuhan berencana," ujarnya. 

Kronologi Kasus Terungkap

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pembunuhan ini terungkap setelah Polsek Sukarami Palembang menerima laporan orang hilang atas nama Anton Eka Saputra (25) seorang pegawai koperasi dan sempat pamit pergi menagih ke nasabah.

Harryo mengakui, awalnya kasus ini diselidiki secara masif karena polisi menduga korban akan kembali lagi setelah menyelesaikan urusannya.

Namun di tengah proses penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya korban saat menagih utang ke nasabah.

Sebab saat didatangi polisi, ruko yang dilaporkan menjadi tempat terakhir korban menagih utang kini sudah kosong ditinggal seluruh penghuninya.

"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Harryo saat ditemui di ruko yang menjadi TKP di TKP, Rabu (26/6/2024).

Tepatnya ruko itu di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang juga menjadi distro pakaian "Anti Mahal".

"Kami menemukan kejanggalan karena setelah kami datangi, rumah (ruko) yang didatangi korban ini sudah dalam kondisi kosong, pemilik rumah tidak ada dan kami menemukan adanya bercak darah," ujarnya.

Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko.

"Kemudian anggota melihat ada sebilah curter yang bersimbah darah," jelasnya.

Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved