Berita SMK PP Sembawa

Siswa SMKPP Kementan Sukses Produksi Desinfektan Alami, Pakai Serai, Daun Sirih dan Kulit Jeruk

Sebanyak 158 siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X berkreasi dalam pembuatan desinfektan alami pada minggu terakhir Bulan Mei 2024.

Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi SMK PP Sembawa
Sebanyak 158 siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X berkreasi dalam pembuatan desinfektan alami. 

TRIBUNSUMSEL.COM,BANYUASIN- Projek Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS) menggabungkan tiga mata pelajaran, yakni biologi, fisika, dan kimia, menjadi satu projek IPAS.

Sebanyak 158 siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X berkreasi dalam pembuatan desinfektan alami pada minggu terakhir Bulan Mei 2024.

Berlokasi di Ruang Praktik Siswa (RPS), siswa-siswi ini mempraktikkan pembuatan desinfektan alami dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti daun sirih, serai, dan kulit jeruk.

Upaya ini sebagai bentuk pemanfaatan limbah hasil produksi pertanian.

Upaya siswa SMKPP Negeri Sembawa ini menjawab tantangan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang meminta agar semua pihak berperan dalam membangun pertanian organik untuk pertanian berkelanjutan.

“Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggalakkan pengembangan produk pertanian organik di Indonesia. Produk ini dinilai akan membawa manfaat bagi petani,” ujar Amran.

Sejalan dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian ramah lingkungan merupakan sistem pertanian yang mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak, berbasis inovasi teknologi untuk mencapai produktivitas berkelanjutan dan secara ekonomi menguntungkan serta berisiko rendah.

“Selain itu, pertanian ramah lingkungan merupakan teknik pertanian yang dalam pelaksanaannya menggunakan mikroorganisme menguntungkan serta bahan organik sehingga agroekosistem menjadi seimbang baik di bawah tanah maupun di atas tanah,” tambahnya.

Baca juga: SMKPP Kementan Gelar Ujian Praktik, Siapkan Tenaga Didik yang Terampil

Baca juga: 1000 Lebih Penyuluh Pertanian Ikut Bimtek Kompetensi dari Kementan

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni mengatakan, projek IPAS pada semester ini adalah pembuatan desinfektan alami.

Karena dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam bebas, desinfektan jenis ini lebih ramah lingkungan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.

Dibandingkan dengan desinfektan kimia, desinfektan organik mempunyai beberapa kelebihan.

Guru Projek IPAS Ridwan Fajrin menyampaikan  proses pembelajaran projek IPAS ini melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memanfaatkan bahan alami menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam dunia pertanian dan peternakan. Ini adalah langkah kecil namun berarti dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

"Desinfektan alami yang diproduksi memiliki berbagai manfaat untuk dunia pertanian dan peternakan. Dalam pertanian, desinfektan ini dapat digunakan untuk membersihkan peralatan dan fasilitas pertanian, sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit tanaman," Jelas Ridwan.

Di dunia peternakan, lanjut dia desinfektan alami ini dapat digunakan untuk membersihkan kandang dan peralatan ternak, menjaga kebersihan dan kesehatan hewan ternak, serta mengurangi penggunaan bahan kimia yang berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan hewan.

Ridwan juga menjelaskan tentang proses pembuatan nya diantaranya  bahan-bahan yang digunakan antara lain 500 gram serai, 250 gram daun sirih, dan 250 gram kulit jeruk.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved