DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Razman Nasution Sebut Pegi Ngarang Usai Ngaku Didatangi 2 Sosok Misterius di Penjara: Tak Logis

Pengacara Razman Nasution menanggapi soal pengakuan Pegi Setiawan didatangi dua sosok misterius di Polda Jabar.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Youtube iNewstv
Pengacara Razman Nasution menanggapi soal pengakuan Pegi Setiawan didatangi dua sosok misterius di Polda Jabar. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengacara Razman Nasution menanggapi soal pengakuan Pegi Setiawan didatangi dua sosok misterius di Polda Jabar.

Seperti diketahui, Pegi Setiawan ditangkap kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam.

Pegi ditangkap di kawasan Katapang, Kabupaten Bandung pada Selasa 21 Mei 2024 setelah buron hampir delapan tahun.

Setelah mendekam ditahan Polda Jabar, kejanggalan-kejanggalan yang dialami Pegi Setiawan dikuak.

Hal ini baru diketahui pada Selasa (4/6/2024) setelah keluarga Pegi Setiawan menjenguknya ke Polda Jabar.

Kemudian hal itu diceritakan oleh ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan dalam tayangan Youtube iNews TV.

Pegi mengaku didatangi sosok misterius yang meminta paksa Pegi menandatangani surat.

Sosok Pegi Setiawan, Tersangka Kasus Vina Cirebon Beda dengan Ciri Ciri PegiBerdasarkan Foto DPO Polisi yang Berkulit Putih Hingga Punya Tindik di Telinga
Sosok Pegi Setiawan, Tersangka Kasus Vina Cirebon Beda dengan Ciri Ciri PegiBerdasarkan Foto DPO Polisi yang Berkulit Putih Hingga Punya Tindik di Telinga ((ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI via BBC Indonesia))

Menanggapi hal itu, Razman Nasution pengacara Eky menyebutkan keterangan Rudi Irawan yang didatangi orang di tahanan malam-malam tidak logis.

Ia pun memberikan penjelasan mengenai keraguannya tersebut.

Baca juga: Sosok Yadi Saksi Baru Kasus Vina Cirebon Muncul Bongkar Keberadaan Pegi Setiawan saat Pembunuhan

Razman menilai keterangan Rudi tidak mendetail. Apalagi, Pegi sudah cerita menandatangani surat yang disodorkan orang misterius.

"Berbahaya atau tidak, kalau berbaya dia (Pegi) enggak mau tandatangan," kata Razman, Rabu (5/6/2024).

Razman tidak yakin adanya orang yang mengaku pengacara datang malam hari.

"Tidak mungkin," imbuh Razman.

Pasalnya, kata Razman, terdapat penjangaan berlapis serta orang sembarang tidak bisa masuk penjara bila bukan jam besuk.

Baca juga: Susno Duadji Nilai Penetapan Pegi Setiawan Tersangka Masih Lemah, Sebut Polisi Harus Bebaskan Pegi

Apalagi, kasus yang menjerat Pegi menurut Razman bukan kasus biasa.

"Jadi mohon maaf keterangan bapak tidak logis," kata Razman.

Sementara, Aiman pun memotong perkataan Razman.

"Maksudnya mengarang?" tanya Aiman.

"Iya, saya mencurigai tidak logis. Nambah masalah baru," kata Razman.

Kecurigaan lain menurut Razman, Pegi Setiawan harusnya bercerita kepada ayahnya secara detil bila ditekan seseorang. Tetapi, Pegi Setiawan malah menandatangani surat.

"Kalau dia ditekan pasti ngomong sama bapak. Saya diancam, saya mau dibunuh, siapa orangnya? kalau tegap berapa orang, dua-duanya atau satu? hukum harus terang," kata Razman.

Razman pun menyinggung sikap pengacara Pegi Setiawan yang tidak kunjung mengajukan pra peradilan penangkapan kasus tersebut.

"Pengacara ganti-ganti sudah 70 orang, mohon maaf ini minggu ketiga, pra peradilan putra bapak belum jalan," kata Razman.

Pengakuan Pegi Didatangi 2 Sosok Misterius

Sebelumnya, Rudi Irawan, ayah Pegi Setiawan mengaku anak didatangi sosok misterius.

Hal ini baru diketahui pada Selasa (4/6/2024) setelah keluarga Pegi Setiawan menjenguknya ke Polda Jabar.

Kemudian hal itu diceritakan oleh ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan dalam tayangan iNews TV.

Rudi memastikan bahwa Pegi Setiawan di Polda Jabar masih dalam kondisi baik-baik saja.

Selain itu, Pegi juga tidak mengalami pemukulan apapun selama di tahan di Polda Jabar.

"Tapi ada satu hal yang mengganjal di Pegi itu, dia cerita ke saya," kata Rudi Irawan.

Dia menjelaskan bahwa Pegi merasakan hal yang mengganjal ketika suatu malam dia didatangi sosok misterius.

Sosok misterius yang menemui Pegi Setiawan ini berjumlah 2 orang.

"Ada katanya ngaku-ngaku pengacara, dua (orang), dateng malem-malem pak," terang Rudi.

Dua orang misterius tersebut meminta Pegi melakukan sesuatu.

Anehnya permintaan itu juga disertai dengan pemaksaan.

"Dia minta tanda tangan, maksa gitu. Kata anak saya gitu pak," kata Rudi.

Dia menjelaskan bahwa Pegi tidak mengetahui siapa sebenarnya dua orang misterius tersebut.

Bahkan Pegi sendiri juga tidak diperbolehkan untuk bertanya.

"Tidak tahu pak, bahkan anak saya mau nanyain, tidak boleh pak," ujarnya.

Ketika Pegi bertanya maksud dan tujuannya, dua pria misterius ini mengaku bermaksud membantu Pegi.

"Ini tujuannya apa ?. Katanya mau meringankan hukuman kamu, saya membantu kamu meringankan hukuman kamu. Gitu pak, kata anak saya," ujarnya.

Saat itu dua orang misterius itu mengaku kepada Pegi sebagai utusan kuasa hukum dari Ibu Yanti.

"Tapi saya tanya ke Ibu Yanti, enggak pak, enggak ada utusan malam-malam gitu," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, peristiwa pembunuhan dan rudapaksa terhadap Vina terjadi pada 27 Agustus 2016 di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Vina dan Eky disebut dibunuh secara sadis oleh sejumlah anggota geng motor.

Setelah membunuh korban, geng motor ini merekayasa kematian korban seolah Vina dan kekasihnya tewas karena kecelakaan.

Pegi Setiawan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi pada 27 Agustus 2016 di Cirebon.

Menurut kepolisian, Pegi Setiawan adalah sosok yang selama ini berada dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Ia ditangkap di Bandung pada Selasa (21/6/2024).

Pegi Setiawan diduga sebagai salah satu anggota geng motor yang bertanggung jawab atas kematian Vina dan Eki.

Selain itu, Pegi Setiawan juga digadang-gadang sebagai pelaku utama pembunuhan ini.

Kendati demikian, tertangkapnya Pegi Setiawan ini menimbulkan sejumlah kontroversi.

Polisi Pastikan Tak Salah Tangkap

Polisi memastikan tidak salah tangkap Pegi Setiawan alias Perong.

"Kita yakinkan bahwa PS adalah ini, STNK (sepeda motor) yang digunakan saat kejadian kita amankan. Kita cek kartu keluarga, ini adalah Pegi Setiawan," ujar Surawan, di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).

Proses penangkapan terhadap Pegi berlangsung lama karena Pegi mengubah identitasnya menjadi Robi Irawan saat pindah ke Katapang, Kabupaten Bandung pada 2016.

Selain itu, pelaku bersama ayah kandungnya memperkenalkan dirinya kepada pemilik kontrakan sebagai keponakan.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved