Banjir di Lubuklinggau

Ratusan Rumah Terdampak Banjir Bandang di Lubuklinggau, Ada Warga Sampai Naik Pohon Selamatkan Diri

Ratusan rumah terdampak banjir bandang di Lubuklinggau yang terjadi Senin (3/6/2024) dini hari. 

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Aminah saat menunjukkan dinding rumahnya di RT 07 Kelurahan Wira Karya Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau Sumsel, Senin (3/6/2024). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Ratusan rumah terdampak banjir bandang di Lubuklinggau yang terjadi Senin (3/6/2024) dini hari. 

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPK-PB) Lubuklinggau, total rumah terdampak yakni Kelurahan Bandung Kiri ada 30 rumah, Kelurahan Muara Enim 60 rumah, Kelurahan Karya Bakti 45 rumah dan Ulak Lebar 15 rumah.

Salah seorang warga bahkan ada yang sampai naik ke pohon untuk menyelamatkan diri saat banjir bandang menghantam dinding rumahnya hingga jebol. 

Salah satu wilayah yang cukup parah hingga ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter terjadi di wilayah Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Bahkan, akibat derasnya luapan banjir bandang, dinding rumah milik Aminah dan Lia di RT 07 jebol diterjang banjir.

Beruntung dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: BREAKING NEWS : Longsor di Empat Lawang, Jalan Poros Tebing Tinggi-Pendopo Empat Lawang Lumpuh Total

Hanya akibat banjir ini warga mengalami kerugian puluhan juta karena semua perabot rumah tangga terendam banjir.

Aminah menyampaikan banjir bandang yang terjadi di wilayah mereka merupakan luapan dari Sungai Mesat yang melintasi belakang rumahnya.

"Dinding dapur rumah ini jebol karena tidak kuat menahan debit air, seluruh isi rumah terendam dan hanyut," ungkap Aminah pada Tribunsumsel.com.

Aminah mengatakan akibat peristiwa ini seluruh perabot rumah tangga di rumahnya tidak ada yang bisa terselamatkan, semuanya tersapu banjir bandang.

"Yang tersisa hanya baju di badan sementara yang lainnya termasuk periuk nasi, tabung gas, semuanya hanyut diterjang banjir,"  ujarnya.

Aminah menceritakan hujan mengguyur sejak Minggu (2/6/2024) malam pukul 22.00 Wib, kemudian hujan makin deras dan pukul 23.00 Wib air mulai masuk rumah.

Namun, mereka tak mengira bila luapan sungai Mesat akan separah ini, mengingat  wilayah mereka sudah terbiasa menjadi langganan banjir setiap tahun.

"Ketika air masuk rumah, kami sudah siap-siap, tapi karena sudah biasa mengira hujan tidak lama, dan biasanya cuma setinggi lutut saja," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved