Arti Kata Bahasa Arab

Arti Subhânakallâhumma Wa Bihamdika Asyhadualla Ilaha Illâ Anta Astaghfiruka, Doa Kafaratul Majelis

Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik, Doa Kafaratul Majelis atau sebelum meninggalkan pertemuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik adalah bacaan doa kafaratul majelis.

Kafaratul Majelis berasal dari bahasa Arab.  kafaratul artinya adalah pengorbanan dosa, sedangkan majelis artinya duduk.

Doa kafaratul majelis diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabatnya untuk dibaca ketika hendak mengakhiri dan meninggalkan majelis (tempat duduk) yang (mungkin) di dalamnya terdapat hal yang sia-sia dikerjakan serta diucapkan.

Berikut bacaan doa kafaratul majelis, yaitu:

سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ

Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.

Artinya:

"Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untuk-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu."

Dalil Anjuran Membaca Doa Kafaratul Majelis

Melansir dari laman Muslim.or.id Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari Yogyakarta, ajuran membaca doa kafaratul majelis ini didasarkan pada salah satu sabda Rasulullah yang berbunyi:

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ما جَلسَ قومٌ مجلِسًا لم يذكُروا اللهَ فيهِ ولم يُصلُّوا على نبيِّهم إلَّا كان عليهم تِرةٌ فإنَّ شاءَ عذَّبَهم وإن شاءَ غفرَ لَهم

Artinya:

"Tidaklah suatu kaum duduk dalam satu majelis yang mana mereka lalai dari mengingat Allah di dalamnya dan tidak berselawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali kerugian dan penyesalan akan menimpa mereka di hari kiamat. Jika Allah berkehendak, maka Allah akan azab mereka. Dan jika Allah berkehendak, maka Allah akan ampuni mereka." (HR. At-Tirmidzi no. 3380 dan dishahihkan oleh Syekh Al-Albani rahimahullah)


Membaca doa kafaratul majelis merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas berlangsungnya suatu majelis dengan lancar.

Doa kafaratul majelis ini sejatinya merupakan bentuk kesadaran umat muslim bahwa suatu majelis dapat berjalan lancar semata-mata hanya atas kehendak Allah SWT.

Islam telah mengajarkan agar setiap muslim memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan senantiasa berzikir kepada-Nya, bahkan ketika hendak berpindah dari sebuah majelis.

Diriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu 'anhu,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : بأخرة إذا أراد أن يقوم من المجلس : سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك فقال رجل : يا رسول الله ، إنك لتقول قولا ما كنت تقوله فيما مضى قال : كفارةٌ لما يكونُ في المجلسِ

Artinya:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya ketika hendak bangkit dari majelis beliau mengucapkan,

سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك

'Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.'

Artinya:

"Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."

Kemudian seorang sahabat bertanya,

'Wahai Rasulullah, Engkau baru saja berucap sesuatu yang belum pernah aku dapati engkau mengucapkan hal yang serupa.'

Maka Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallama menjawab,

'Sebagai kaffarah yang terjadi di majelis.'" (HR. Abu Dawud no. 4859)

Berikut ini hikmah  membaca doa kafaratul majelis:

1. Sebagai Penebus Jika Ada Hal-hal atau Perkataan yang Sia-sia Selama Bermajelis


Hikmah pertama membaca doa kafaratul majelis yaitu sebagai penebus jika ada hal sia-sia yang tanpa disadari dilakukan selama bermajelis. Hal tersebut sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasanya Aisyah radhiyallahu 'anha menceritakan,

يَا رَسُول الله أَرَاك مَا تجْلِس (مَجْلِسا) آح وَلَا تتلو قُرْآنًا وَلَا تصلى صَلَاة إلاّ ختمت بهؤلاء الْكَلِمَات

"Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidak duduk di sebuah majelis, atau membaca Al-Qur'an, atau salat, kecuali engkau senantiasa mengakhirinya dengan satu kalimat tersebut."

Maka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menimpali,

نعم من قَالَ خيرا ختم لَهُ طَابع على ذَلِك الْخَيْر وَمن قَالَ شرا كنَّ لَهُ كَفَّارَة سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِك لَا إِلَه إِلَّا أَنْت أستغفرك وَأَتُوب إِلَيْك

"Benar. Barangsiapa yang ketika di majelis berkata-kata baik, maka ia akan dimudahkan untuk merutinkan kebaikan tersebut. Dan barangsiapa yang berkata buruk, maka kalimat ini menjadi penebus atau kaffarah baginya. Kalimat tersebut adalah,

سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلا أنت ، أستغفرك وأتوب إليك

Subhanaka allahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik

Artinya:

"Mahasuci Engkau ya Allah. Dan segala pujian terhatur untuk-Mu. Tiada ilah yang berhak disembah, kecuali Engkau. Aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu)." (HR. An-Nasa'i dalam Amal Al-Yaum wal-Lailah no. 273)"

2. Sebagai Penambal Kekurangan dalam Bermajelis
Hikmah kedua dari membaca doa kafaratul majelis adalah sebagai penambal kekurangan dalam majelis yang telah diselenggarakan.

Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'diy rahimahullah ketika menjelaskan surah Al-Baqarah ayat 198-199 mengatakan,

أمر تعالى عند الفراغ منها باستغفاره والإكثار من ذكره، فالاستغفار للخلل الواقع من العبد، في أداء عبادته وتقصيره فيها، وذكر الله شكر الله على إنعامه عليه بالتوفيق لهذه العبادة العظيمة والمنة الجسيمة. وهكذا ينبغي للعبد، كلما فرغ من عبادة، أن يستغفر الله عن التقصير، ويشكره على التوفيق، لا كمن يرى أنه قد أكمل العبادة، ومنّ بها على ربه، وجعلت له محلا ومنزلة رفيعة، فهذا حقيق بالمقت، ورد الفعل، كما أن الأول، حقيق بالقبول والتوفيق لأعمال أخر

"Allah Ta'ala memerintahkan ketika selesai dari prosesi manasik agar seseorang memperbanyak istighfar dan zikir. Karena istigfar bertujuan menambal kekurangan yang terjadi pada diri seorang hamba. Yakni ketika beribadah dan ketidaksempurnaannya dalam mengerjakan. Dan zikir kepada Allah sebagai bentuk syukur kepada-Nya atas nikmat yang tercurah berupa taufik untuk mengerjakan ibadah yang agung dan pemberiaan-Nya yang tak terkira.


Itulah arti Subhânakallâhumma Wa Bihamdika Asyhadualla Ilaha Illâ Anta Astaghfiruka, Doa Kafaratul Majelis. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Wal Yatallattaf Surat Al Kahfi ayat 19, Ayat Pertengahan dalam Alquran, Diambil dari Kata Latif

Baca juga: Arti Doa Allahummaghfir Lil Muslimina Wal Muslimat Wal Muminina Wal Mukminaat, Keutamaan Membacanya

Baca juga: Amalan Doa dan Dzikir Jumat Petang Setelah Sholat Ashar Sesuai Ajaran Rasulallah SAW, Lengkap

Baca juga: Arti Alhamdulillah Ala Kulli dan Alhamdulillahilladzi Tatimusholihat, Doa Diajarkan Rasul

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved