Berita Viral

Permintaan Terakhir Devi Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren, Ibunda Menyesal

Permintaan terakhir Devi Karmawan sebelum ditemukan tewas dalam toren di Pondok Aren diungkap ibu kandungnya Darmiyati (55).

|
Editor: Moch Krisna
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Detik Detik Sutrisno Temukan Mayat Devi Dalam Toren Air di Pondok Aren, Sempat Pakai Air Untuk Mandi 

“Infomasi-informasi lain-lain untuk disampaikan ke penyidik dalam rangka penyidikan,” kata Hariyanto.

Disisi lain, Sutrisno pemilik rumah toren menyebut, pada Sabtu malam ada penggerebekan polisi terkait kasus narkoba di wilayah tempat tinggalnya.

Berdasar informasi yang Sutrisno dapat dari pengurus RT setempat, Devi merupakan target operasi (TO) pihak kepolisian yang lari dari penggerebekan di Gang Sawo.

“Katanya sih begitu (target operasi) dari penggerebekan di daerah Gang Sawo, di situ ada beberapa yang ditangkap. Itu (mayat dalam toren) salah satu yang dicurigai,” ujarnya.

Terkait dugaan ini, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil identifikasi jasad Devi.

“Nanti akan kami sampaikan rilis, setalah ada hasil otopsi. Masih belum ke arah sana, masih fokus identifikasi mayat dulu,” kata Bambang saat dihubungi Kompas.com.

Kronologi penemuan

Terungkap detik detik Sutrisno (46) temukan mayat tetangganya, Devi Karmawan (27) di toren air rumahnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (27/5/2024).

Awalnya diketahui jika Sutrisno diminta sang istri untuk menguras toren karena airnya yang terasa bau dan tampak keruh.

Sutrisno awalnya menolak karena baru beberapa waktu lalu menguras toren.

“Terus didiamkan sampai hari Senin (27/5/2024). Kemarin kebetulan saya juga enggak kerja, izin. Ngomong lagi istri saya, 'Ayah, tolong dikuras saja (torennya)', saya bilang, 'ngapain dikuras? Kan belum lama dikuras. Enggak usah',” ujar Sutrisno saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (28/5/2024).

Hingga di hari Senin, (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrino mulai sangat tidak sedap dan terasa licin.

Oleh karena itu, Sutrino dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.

Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampungan air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.

“Nah, bapak mertua kan dekat dari sini, bilang ke saya, 'Tris, katanya airnya bau?', 'iya pak, bau banget'. Saya ajak ke kamar mandi. 'Ini masih bau, Pak, bau bangkai', 'oh iya ini bau bangkai. Ya sudah, cek ke toren',” tutur Sutrisno menirukan percakapannya dengan Abu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved