Berita Viral

6 Fakta Penemuan Mayat Devi Dalam Toren Air Pondok Aren, Terdengar Teriakan Hingga Jadi TO Polisi

Inilah 6 fakta penemuan mayat Devi Karmawan (27) pria yang ditemukan Sutrisno (46) di dalam toren air dirumahnya di Pondok Aren , Tangerang Selatan...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
(Sumber: Tribunnews)
Penemuan mayat Devi dalam toren di Gang Samid, RT 3/RW 1, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (29/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah 6 fakta penemuan mayat Devi Karmawan (27) pria yang ditemukan Sutrisno (46) di dalam toren air dirumahnya di Pondok Aren , Tangerang Selatan pada Senin (27/5/2024).

Diketahui jika terungkap beberapa fakta sebelum Devi ditemukan tewas di dalam toren air rumah Sutrisno, tetangganya.

Devi diketahui sempat mengeluhkan sakit ke ibunya sebelum menghilang.

Baca juga: Kesaksian Tetangga Sebelum Sutrisno Temukan Mayat Devi Dalam Toren Air di Pondok Aren, Ada Teriakan

Bahkan ia disebut tengah jadi target pencarian polisi terkait kasus narkoba.

Berikut 6 Fakta Penemuan Mayat Devi Pria Dalam Toren Air di Pondok Aren

1. Ditemukan Tewas

Kala itu, jasad Devi ditemukan oleh tetangganya, Sutrisno di toren air rumahnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (27/5/2024).

Awalnya diketahui jika Sutrisno diminta sang istri untuk menguras toren karena airnya yang terasa bau dan tampak keruh.

Sutrisno awalnya menolak karena baru beberapa waktu lalu menguras toren.

“Terus didiamkan sampai hari Senin (27/5/2024). Kemarin kebetulan saya juga enggak kerja, izin. Ngomong lagi istri saya, 'Ayah, tolong dikuras saja (torennya)', saya bilang, 'ngapain dikuras? Kan belum lama dikuras. Enggak usah',” ujar Sutrisno saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (28/5/2024).

Hingga di hari Senin, (27/5/2024), aroma air di rumah Sutrino mulai sangat tidak sedap dan terasa licin.

Oleh karena itu, Sutrino dan mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren yang ada di belakang rumah dengan melewati kediaman tetangga.

Mengingat usia Abu yang telah senja, Sutrisno lebih dulu mengecek toren dengan memutar penutup penampungan air itu sebanyak dua sampai tiga kali putaran.

“Nah, bapak mertua kan dekat dari sini, bilang ke saya, 'Tris, katanya airnya bau?', 'iya pak, bau banget'. Saya ajak ke kamar mandi. 'Ini masih bau, Pak, bau bangkai', 'oh iya ini bau bangkai. Ya sudah, cek ke toren',” tutur Sutrisno menirukan percakapannya dengan Abu.

Saat itu Sutrisno dan Abu membuka tutup toren karena mencurigai adanya bangkai hewan.

“Sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa (lalat). Saya buka, dua sampai tiga putaran.

Pemilik rumah bernama Sutrisno (46) saat menunjukkan posisi toren yang ada di belakang rumahnya. Di dalam toren tersebut, ditemukan mayat pria pada Senin (27/5/2024).
Pemilik rumah bernama Sutrisno (46) saat menunjukkan posisi toren yang ada di belakang rumahnya. Di dalam toren tersebut, ditemukan mayat pria pada Senin (27/5/2024). (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai (cicak)',” ujar Sutrisno.

Sebab, sepenglihatan Sutrino, bangkai yang ia kira binatang cicak ini berukuran sebesar bantal tidur.

“Langsung ngomong ke bapak.

'Pak, itu bukan bangkai cicak seperti yang saya curigai, sebesar bantal'. Terus, bapak saya ke atas. Dibuka tuh sama bapak saya, 'wah, ini bangkai orang',” tutur dia.

“Kaget saya langsung. 'Ini di sini (punggung) ada tato, terus ada kelihatan kuping sama rambut', 'yang benar, Pak?', 'iya ini bangkai orang'.

Terus saya teriak, saya suruh turun,” imbuh Sutrisno melanjutkan.

Penemuan mayat ini langsung Sutrino laporkan kepada pemangku wilayah setempat dan diteruskan kepada Polsek Pondok Aren.


2. Sutrisno Sempat Pakai Air Toren Berisi Jasad Devi

Sutrisno, warga RT 03/RW 01 Pondok Aren rupanya sempat menggunakan air toren tempat jasad Devi berada.

Saat itu Sutrisno dan keluarganya sempat memakai air toren untuk mandi hingga menyikat giginya.

“Sempat pakai mandi, gosok gigi, wudhu juga,” ujar Sutrisno.

Hingga akhirnya Sutrisno menemukan mayat Devi di toren air rumahnya.

Meski hingga saat ini belum ada keluhan kesehatan yang dialami, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Stevent Sumantri menyarankan Sutrisno dan keluarganya yang menggunakan air dari toren tersebut untuk segera memeriksakan ke rumah sakit.

"Itu sudah tercemar dengan bakteri dari mayat yang membusuk, tentunya sudah banyak racunnya. Tidak boleh digunakan untuk apapun. Observasi(ke rumah sakit),"kata Stevent kepada Tribun, Rabu (29/5/2024). Namun tak perlu khawatir, Stevent menyebut jika orang tersebut bisa tetap aman, jika tak merasakan diare, mual dan muntah.

"Kalau dalam 1-3 hari tidak diare, mual muntah harusnya aman," imbuhnya.

Lebih lanjut, Stevent memastikan jika pemakaian air yang sudah tercemar itu tak akan bermasalah untuk kulit.

"Tidak apa-apa kalau kulit," ujarnya.

Lantas bagaimana dengan toren air yang sudah tercemar dengan mayat, apakah masih bisa digunakan?

Stevent mengatakan jika toren tersebut sebaiknya diganti dengan yang baru.

Jika tak diganti, Stevent meminta untuk dibersihkan sesuai dengan protokol dan mendapatkan arahan dari dinas kesehatan.

"Diganti (torennya) atau dibersihkan dengan protokol yang berlaku sesuai arahan dari dinas kesehatan ya," pungkasnya.


3. Tetangga Dengar Teriakan

Sebelum ditemukan oleh Sutrisno pada Senin (27/5/2024), rupanya tetangga sekitar kediaman mengaku mendengar suara berisik di dekat rumahnya pada Sabtu (25/5/2024) malam.

Namun saat itu Sutrisno tengah berada di luar rumah sehingga tak tau jika tetangga mencari dirinya.

“Sebelum saya pulang badminton, yang belakang rumah saya persis, Pak Yogi, itu kemarin bilang, dia dengar ada suara orang dicekik, orang berantem dicekik,” ujar Sutrino dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Devi Karmawan, Mayat Ditemukan Dalam Toren Air di Pondok Aren, Terungkap dari Tato di Badan

“Dengarnya di belakang rumah dia, belakang rumah dia (tetangga) itu toren saya. Dia kira saya sedang berantem dengan istri saya. Makanya, dia datang ke rumah saya Sabtu malam,” kata Sutrisno melanjutkan.

Saat tetangga menghampiri rumah, ternyata Sutrino tengah berolahraga.

Tetangga itu pun bertemu dan berbincang dengan anak Sutrisno.

“Kebetulan ketemu anak saya. Tanya, 'Bapak ada?', 'Bapak badminton, Pak', 'Oh enggak, tadi ada suara orang teriak, jerit', 'Saya juga dengar, saya kirain juga kutilanak', anak saya bilang gitu. Cuma, suara jeritan,” tutur Sutrisno.

Sutrino menyampaikan, tetangganya yang lain juga sempat mendengar suara mencurigakan pada Sabtu malam.

“Tetangga saya yang pagar hitam itu, dari belakang (tempat toren), dengar suara, ‘buk’, gitu. Ada dua orang,” lanjutnya.


4. Sempat Ngeluh Sakit ke Ibu

Selain itu, setelah jasad Devi ditemukan, ibunda korban, Darmiyati (55) mengungkap momen terakhir pertemuan keduanya.

Dua hari sebelum ditemukan tewas atau Sabtu (25/5/2024), ia masih berbincang dengan anaknya di rumah yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).

Devi saat itu sempat mengeluhkan sakit kepada Darmiyati.

"Minta kerokan karena tidak enak badan, kelaparan, ‘perih banget perut, kerokin mak’. Saya bilang, ‘besok saja, mamah capek pulang kerja’," kata Darmiyati saat ditemui di rumah duka, Selasa.

Tak berselang lama, anak bungsu Darmiyati ini berpamitan ke ibunya mengaku hendak membeli kopi.

Namun, Devi tidak pulang ke rumah pada Sabtu malam itu.

Pada Minggu (26/5/2024), Darmiyati mencari keberadaan Devi.

Sebab, pada hari itu, Devi berjanji bakal menjemput anak dari kakak kandungnya yang tak lain merupakan cucu Darmiyati, untuk bermain bersama di rumah mereka.

"Saya tanya, ‘ke mana ini si Devi?’. Setahu ibu, dia kalau mandi ke curug, berenang sama teman-temannya, kirain pergi ke sana, tapi kok enggak pulang-pulang," ujar dia.

Sementara Darmiyati juga sempat mengisikan pulsa ke nomor ponsel Devi.

Namun, tak ada respons dari sang buah hati, kendati ponselnya aktif.

Satu hari setelahnya atau Senin (27/5/2024), Darmiyati mendengar kabar penemuan mayat pria dalam toren dekat rumahnya.

Ia begitu terkejut mengetahui bahwa mayat tersebut merupakan anaknya sendiri.

"Sampai Senin dapat kabar, ada mayat dalam toren, bertato. Coba deh liat. Terus, aku hubungi kakak-kakaknya, pada datang ke rumah," ujar Darmiyati.

"Iya (dari awal sudah tahu itu anak saya). Kakaknya yang mengenali, kakaknya paham semua fisiknya (Devi)," lanjutnya.

Sehari setelah penemuan mayat itu atau Selasa (28/5/2024) Devi dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Jaya, Tangerang Selatan.


5. Jadi TO Polisi

Sementara, Sutrisno menyebut, pada Sabtu malam, ada penggerebekan polisi terkait kasus narkoba di wilayah tempat tinggalnya.

Berdasar informasi yang Sutrisno dapat dari pengurus RT setempat, Devi merupakan target operasi (TO) pihak kepolisian yang lari dari penggerebekan di Gang Sawo.

Baca juga: Nasib Sutrisno Sekeluarga setelah Mandi hingga Minum Air dari Toren Berisi Mayat di Pondok Aren

"Katanya sih begitu (target operasi) dari penggerebekan di daerah Gang Sawo, di situ ada beberapa yang ditangkap. Itu (mayat dalam toren) salah satu yang dicurigai," ujarnya.

Terkait dugaan ini, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil identifikasi jasad Devi.

"Nanti akan kami sampaikan rilis, setalah ada hasil otopsi. Masih belum ke arah sana, masih fokus identifikasi mayat dulu," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/5/2024).


6. Tidak Ada Luka di Tubuh

Sedangkan dilansir dari Kompas.com, Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto memastikan hasil otopsi sementara.

Diketahui jika di tubuh Devi tidak ditemukan luka pada tubuh Devi, baik luka benda tumpul maupun benda tajam.

"Kondisi tubuh terjadi pembusukan lanjut, saat terendam atau tenggelam di air, kondisi (Devi) masih hidup," ujar Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Namun, RS Polri masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab kematian Devi.

"Infomasi-informasi lain-lain untuk disampaikan ke penyidik dalam rangka penyidikan," kata Hariyanto.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved