DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Rudi Ayah Pegi Siap Bersaksi Anak Tak Bersalah Dalam Kasus Vina: Sebagai Orangtua ini, Sakit Hatinya

Rudi Irawan, ayah Pegi alias Perons siap turun tangan memastikan tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Rudi Irawan ayah Pegi alias Perong akhirnya muncul ungkap fakta dibalik peristiwa pembunuhan Vina di Cirebon saat 2016 silam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rudi Irawan, ayah Pegi alias Perong siap turun tangan memastikan sang anak tidak bersalah dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Pegi yang sebelumnya menjadi buron selama 8 tahun , ditangkap di Kopo, Bandung, Selasa (21/5/2024).

Pegi telah ditetapkan sebagai tersangka dan dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Bandung, Minggu (26/5).

Terbaru, Rudi Irawan ayah Pegi alias Perong akhirnya muncul ungkap fakta di balik peristiwa pembunuhan Vina di Cirebon saat 2016 silam.

Rudi memastikan Pegi Setiawan, anaknya, berada di Bandung saat Vina Cirebon dan Eky ditemukan meninggal pada 27 Agustus 2016.

Saat ditemui Dedi Mulyadi, anggota DPR RI, Rudi mengatakan, Pegi bekerja dan tinggal di mes proyek yang berada di daerah Rancamanyar pada saat 27 Agustus 2016.

"Tahun 2016 bulan Agustus Pegi disini terus sampai empat bulan bangun rumah," ucap Rudi. Dilansir dari Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Senin (27/5/2024).

"Pas tanggal 27 Agustus yang ada pembunuhan di Cirebon, itu Pegi posisi dimana ?," tanya Kang Dedi.

Baca juga: Cerita Wirang Birawa Ngaku Bertemu Saksi Mahkota Diduga Linda Dalam Kasus Pembunuhan Vina

Rudi mengatakan bahwa kejadian pembunuhan itu, anak sulungnya berada di mes bersama sekitar tujuh temannya termasuk sang adik, Robi, yang juga ikut bekerja.

"Di proyek, ngumpul sama anak anak, saksinya banyak," cerita Rudi kepada Dedi Mulyadi.

Rudi Irawan Ayah Pegi Setiawan Muncul, Ungkap Anaknya Tak Bersalah Terkait Kasus Vina Cirebon
Rudi Irawan Ayah Pegi Setiawan Muncul, Ungkap Anaknya Tak Bersalah Terkait Kasus Vina Cirebon (Youtube Dedi Mulyadi)

Bahkan teman kerja hingga pemilik rumah yang dibangunnya saat itu pun siap bersaksi bahwa Pegi saat kejadian tengah bekerja.

"Mereka (Teman Kuli) siap bersaksi, dan yang punya pak rumah bernama Pak Agus siap juga bersaksi, waktu di hari kejadian juga saya pastikan anak saya berada di sana, nggak ada libur kerja nonstop, "tuturnya.

Menurutnya proyek rumah tersebut dikerjakan selama empat bulan tanpa libur. Pekerjaan baru selesai sekitar akhir September 2016.

"Saya siap jadi saksi, yang punya rumah (proyek) juga sudah tahu (kasusnya) dan siap kalau diminta jadi saksi. Temannya juga siap, ada Parman, Ibnu, Supri, termasuk adiknya, Robi, karena ada di situ juga (saat Vina tewas),” kata Rudi.

Kendati begitu, Rudi menegaskan, anak sulungnya itu bukanlah pelaku pembunuhan.

Baca juga: 7 Fakta Munculnya Pegi Setiawan usai Ditangkap Kasus Vina, Mulut Nyaris Ditutup saat Bantah Membunuh

Pegi Setiawan alias Perong akhirnya buka suara saat rilis Polda Jabar kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Pegi Setiawan alias Perong akhirnya buka suara saat rilis Polda Jabar kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon. (Youtube Kompas TV)

Bahkan Rudi bersiap disumpah dan dihukum jika kesaksiannya bohong.

Untuk itu, Rudi berharap keadilan untuk anaknya itu dan polisi segera melepaskannya dari segala tuduhan.

"Saya sebagai orang tua ini sakit hatinya, karena dari kecil dia itu pendiam anaknya, enggak nakal, saya tahu persis. Waktu kejadian dia di Bandung, banyak yang siap jadi saksi juga termasuk yang punya rumah. Saya berani bersaksi, bersumpah di atas Al-Qur'an dan pengadilan," ujarnya.

Baca juga: Muncul Sosok Robi Setiawan Ngaku Adik Pegi, Sebut Tidur Bersama Kakak di Bandung saat Vina Dibunuh

Sementara di sisi lain, kesaksian berbeda disampaikan Aep saat ditemui Dedi di Bekasi.

Dia bersama Dede, saksi lainnya, melihat Pegi di lokasi kejadian saat 27 Agustus 2016.

Namun dia langsung pulang karena ketakutan.

Dia hanya melihat peristiwa pelemparan dan pengejaran.

"Sekitar jam 21.30 WIB saya lagi beli rokok di samping SMPN 11, ada motor korban lewat dilempari batu kemudian dikejar oleh anak muda di situ. Saya hanya tahu dilempari kemudian dikejar. Masalah ada pembunuhan, perkosaan di mana, saya tidak tahu. Ya begitu isi BAP-nya tidak kurang, tidak lebih,” kata Aef.

Dia memastikan, Pegi yang dilihatnya adalah orang yang ditangkap Polda Jabar, Selasa (21/5).

“Waktu peristiwa itu dia ada. Dia sering kumpul sama anak-anak itu. Ya, kebiasaan mereka nongkrong di situ sore atau malam. Saya siap disumpah,” ucapnya.

Pria yang kini berprofesi sebagai sopir ambulans desa itu mengaku mengenali wajah para pelaku termasuk Pegi. Hanya saja untuk nama, dia baru tahu setelah kepolisian menangkap dan merilisnya ke publik.

Saat di pengadilan untuk pelaku lainnya, Aef memilih tidak datang karena ketakutan. Sebab tempat kerjanya sangat dekat dengan lokasi biasa para pelaku nongkrong. Terlebih saat itu belum ada LPSK yang memberikan jaminan perlindungan.

Dedi Mulyadi berharap kasus tersebut bisa semakin terbuka dan terang. Ia menghormati dan mengapresiasi seluruh proses yang ada.

"Aef hanya melihat pelemparan dan pengejaran, tapi penganiayaan sampai hilangnya nyawa dan pemerkosaan tidak melihat. Itu sudah disampaikan di BAP. Sementara bapaknya Pegi memastikan anaknya itu kerja di Bandung saat kejadian," ucap Dedi.

Ayah Pegi Diduga Sembunyikan Pelarian

Sementara itu, polisi kuak pelarian Pegi Setiawan alias Perong alias Robi Irawan DPO kasus Vina selama 8 tahun.

Pegi ditangkap di Bandung setelah delapan tahun buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kaburnya Pegi disebut ada campur tangan ayah kandungnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan saat konfrensi pers pada Minggu (26/5/2024) mengungkapkan alasan pihaknya kesulitan menangkap Pegi Setiawan.

Di Bandung, Pegi Setiawan yang berprofesi sebagai kuli bangunan tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.

"Kenapa kok lama? PS ini meninggalkan kampung halamannya, dia pergi ke Ketapang," ucap Surawan.

"Dia tinggal satu kos bersama ayah kandung dan ibu tirinya," imbuhnya.

Diduga demi melindungi identitas asli Pegi Setiawan, sang ayah menyebut anaknya tersebut sebagai keponakannya.

Hal tersebut berdasarkan keterangan pemilik indekost yang ditinggali oleh Pegi Irawan serta ayahnya.

Tak cuma itu, Pegi Setiawan juga mengganti namanya menjadi Robi Irawan.

"Dia mengaku sebagai keponakan dan dikenalkan ayahnya sebagai keponakan," ucap Surawan.

Surawan juga menyebut 8 terpidana kasus Vina Cirebon, tidak ada yang berani mengungkapkan siapa sosok Pegi Irawan yang sempat buron.

Namun setelah didesak mereka akhirnya bersedia buka suara.

Kendati begitu, pihak kepolisian pun bakal memeriksa ayah kandung Pegi karena diduga membantu Pegi kabur selama delapan tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Surawan.

"Terkait apakah nanti bisa atau tidak (jadi tersangka), sementara masih kita lakukan analisis dulu terkait keterangan yang diberikan oleh orang tuanya," ujarnya, Minggu, dikutip dari TribunJabar.id.

Tak hanya itu, ibu kandung dan ibu tiri Pegi juga bakal dimintai keterangan.

"Terhadap orang tua pelaku atau PS (Pegi) juga kita minta keterangan, baik itu bapak kandung kemudian ibu tirinya, ibu kandungnya, pemilik kos di Katapang, kepala lingkungan di Cirebon, kita minta keterangan semua," tambah Surawan.

Peran Pegi

Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Minggu (26/5/2024) Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengurai keterlibatan dan peran Perong dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky delapan tahun lalu.

Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan peran Pegi Setiawan.

Pegi berperan dalam penganiayaan terhadap Rizky alias Eki dan Vina hingga korban meregang nyawa.

"Peran RS alias Robi Irawan berdasarkan keterangan dari saksi, yaitu menyuruh dan mengajar korban Rizky dan Vina dengan menggunakan sepeda motor honda beat warna orange, selanjutnya, memukul korban menggunakan balok kayu," ucap
Kombes Pol Jules Abraham Abast. Dilansir dari Youtube Kompas TV, Minggu (26/5/2024).

Tak hanya itu, Perong juga disebutkan ikut serta memperkosa hingga membunhan Vina dan Eky.

"Kemudian membonceng korban, Rizky dan Vina menuju TKP yang sama, memukul korban Rizky dengan menggunakan balok kayu lalu memperkosa Vina dan membunuh Vina dengan cara dipukul menggunakan balok Kayu, kemudian membawa korban menuju flayover," jelasnya.

Sebelum pengungkapan kasus tersebut, polisi telah memeriksa saksi yang mengaku melihat keberadaan Perong di TKP.

"Saksi bekerja di sekitar TKP selama 5 tahun dan saksi mengenal wajah yang biasa nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon namun tidak tahu namanya. Saksi mengenal lima wajah pelaku salah satunya Perong," kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.

"PS merupakan teman masa kecil saksi, PS mempunyai nama panggilan Perong. PS mempunyai motor smash warna pink. PS sering nongkrong di seberang SMPN 11 Cirebon dan belakang MAN 2 Cirebon," sambungnya.

Sepanjang penjelasan Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers tersebut, gelagat dan mimik Perong jadi sorotan.

Khalayak menangkap gerak-gerik tak biasa Perong yang gelisah sepanjang konferensi pers.

Sebab saat polisi mengurai keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon, Perong langsung menggelengkan kepala.

Tak cuma itu, saat polisi mengungkap ancaman pidana untuknya, Perong kembali geleng kepala sembari melihat ke arah kamera wartawan.

"Modus operandi, melakukan tindak pidana, turut serta melakukan pembunuhan berencana, turut serta melakukan kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya terhadap korban atas nama Rizky dan Vina dengan menggunakan alat kayu, batu, dan senjata tajam sampai meninggal dunia," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.

"(Perong terancam) Dengan ancaman pidana mati, seumur hidup dan paling lama 20 tahun," imbuh Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Pegi Bantah Terlibat

Saat digiring usai konferensi pers, Pegi Setiawan alias Perong membantah tuduhan sebagai pelaku pembunuhan.

"Saya tidak pernah melakukan pembunuhan itu. Saya tidak pernah membunuh," kata Pegi di hadapan wartawan yang menunggunya di Mapolda Jabar. Dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (26/5/2024).

"Ini fitnah," tegas Perong.

Bahkan Pegi mengungkapkan rela mati sebelum akhirnya digiring keluar lokasi konferensi pers.

"Saya rela mati," terangnya.

Polisi Pastikan Tak Salah Tangkap

Polisi memastikan tidak salah tangkap Pegi Setiawan alias Perong.

"Kita yakinkan bahwa PS adalah ini, STNK (sepeda motor) yang digunakan saat kejadian kita amankan. Kita cek kartu keluarga, ini adalah Pegi Setiawan," ujar Surawan, di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).

Proses penangkapan terhadap Pegi berlangsung lama karena Pegi mengubah identitasnya menjadi Robi Irawan saat pindah ke Katapang, Kabupaten Bandung pada 2016.

Selain itu, pelaku bersama ayah kandungnya memperkenalkan dirinya kepada pemilik kontrakan sebagai keponakan.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved