Kebakaran Asrama TNI
Nasib Pilu Korban Kebakaran Asrama TNI Sekojo Palembang, Banyak Barang Tak Bisa Diselamatkan
Duka mendalam sangat dirasakan para korban kebakaran Asrama Kodam II/Swj di Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Duka mendalam sangat dirasakan para korban kebakaran Asrama Kodam II/Swj di Kelurahan Kalidoni Kecamatan Kalidoni, Palembang, Jumat (24/5/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.
Kebakaran terjadi begitu cepat hingga banyak warga yang tak sempat menyelamatkan barang-barang hanya membawa baju di badan.
Tak tersisa apapun, kini warga sekitar pun hanya bisa mengais puing pusing dari kebakaran yang terjadi di lokasi tempat tinggal mereka dan hanya baju di badan yang bisa diselamatkan.
Hingga tadi malam kebakaran yang mengakibatkan 10 rumah hangus terbakar, berdampak ke 11 KK (kepala keluarga) dan 42 korban.
Sementara para korban ini terpaksa mengungsi tinggal di rumah keluarga, tetangga hingga mengungsi di masjid.
Baca juga: Kebakaran di Komplek Asrama TNI Sekojo Palembang, Ibu-ibu Sekitar Bubarkan Arisan karena Panik
Ketika ditemui, ketua RT 15 setempat, Hidayat mengatakan, peristiwa kebakaran tadi malam diketahui warga sekitar pukul 20 34 WIB.
"Diketahui warga sekitar pukul 20.34 pak. Saat itu warga yang diketahui personil TNI, ada yang masih berdinas dan ada juga yang pensiun berjibaku memadamkan kobaran api," ungkapnya.
Setelah, petugas pemadam kebakaran dan 5 unit mobil BPK, lanjutnya, sekitar pukul 23.18 api pun berhasil dipadamkan.
"Setelah berhasil dipadamkan, warga pun masih berjibaku membersihkan puing-puing hingga pukul 02.00, " katanya.
Hidayat melanjutkan, saat terjadi peristiwa kebakaran tersebut, semuanya dalam keadaan panik.
"Panik semua pak, jadi kami pun mengumumkan untuk segera meninggal rumahnya masing-masing. Oleh itu tidak ada barang barang yang bisa diselamatkan," katanya.
"Untuk korban luka bakar tidak ada, apalagi korban jiwa dalam kebakaran ini," ungkapnya kembali.
Ketika ditanya pasca kebakaran yang terjadi tadi malam, korban kebakaran tinggal dan istirahat diamankan, sambungnya, tinggal di rumah keluarga, tetangga dan Masjid.
"Jadi tadi malam kita usahakan tidur rumah keluarganya yang ada disini, masjid dan tetangga tetangga sekitar," bebernya.
Lebih jauh Hidayat mengatakan, untuk dokumen dokumen penting yang terbakar dirinya akan membantu warga dalam proses membuat dokumen-dokumen tersebut seperti Ijazah, KTP, KK (kartu keluarga), dan lain-lain
"Ya saya membantu warga untuk membuat dokumen dokumen yang terbakar, saya juga akan berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk memudahkan hal ini," ungkapnya kembali.
Hingga kini, Hidayat menuturkan, belum ada bantuan dari pemerintah kota Palembang.
"Belum ada bantuan dari pemerintah kota Palembang pak. Hanya saya ada bantuan dari warga setempat seperti pakaian yang masih layak pakai. Serta bantuan dari pak ratu dewa berupa Air minum (mineral-red)," katanya.
Hidayat juga mengimbau kepada warga sekitar agar peristiwa ini tidak terulang lagi, agar selalu mengecek rumah saat hendak pergi, seperti mengecek listrik lampu dipadamkan semua, gas dimatikan dan kompor.
"Hal ini sangat lah penting diperhatikan saat meninggalkan rumah agar tidak terjadi kebakaran,' tutupnya.
Sementara itu, Nurmala Sari salah satu warga yang sedang mengais puing-puing rumahya mengatakan saat peristiwa kebakaran tersebut dirinya dan keluarga sedang berada di rumah.
Ketika itu dia sedang beristirahat.
"Saat kejadian sedang berada di rumah pak, sedang istirahat. Kebetulan bapak ini baru keluar dari rumah sakit Benteng AK Gani, " ungkapnya.
Lalu, dirinya mendengar sudah percikan api, tahu tahu dirinya mendengar warga sekitar berteriak " Api, Api, Api "
"Nah mendengar teriakan itu saya buka pintu rumah, pas lah diluar kami lihat atap rumah tuh sudah ado api galo," katanya.
Karena panik, saat itu ia masuk ke dalam rumah lagi untuk membangun bapak dan anak.
"Masuk ke dalam rumah lagi, api ini sudah banyak nyampak ke dalam rumah bagian tengah pak," ungkapnya.
Alhasil, dirinya pun bersama keluarga langsung menyelamatkan diri keluar rumah, meski api sudah membesar. Dan puing puing bercampur api berjatuhan.
"Sebelum kebakaran ini memang awalnya aku sudah mencium bauk Angit pak sekitar pukul 19.30. tapi aku kiro uwong bakar sampah. Dan aku kita tidak apa apa," katanya.
Ditanya barang berharga apa yang bisa diselamatkan, jawab Nurmala, hanya 2 motor yang bisa diselamatkan dan 2 HP.
"Hanya itu saya pak yang diselamatkan karena posisi motor diluar dan hp dipegang. Saat itu saya hendak masuk kembali namun dihalangi warga," ungkapnya, sambil mengatakan tidak dapat menyelamatkan dokumen dokumen penting karena di simpang dalam kamar.
Ditambahkannya, untuk sementara ini dirinya dan keluarga pun tinggal di rumah nenek.
"Tinggal di rumah nenek pak di kawasan Pusri. Dirinya juga berharap bisa tinggal di sini kembali dan di bantu pemerintah terkait untuk pembangunan rumah, " harapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Kebakaran Asrama TNI
Kebakaran Asrama TNI Sekojo Palembang
Kebakaran
berita palembang
Runningnews
TribunBreakingNews
Tribunsumsel.com
Penyebab Kebakaran Komplek Asrama TNI Sekojo Palembang, Diduga Konsleting Listrik |
![]() |
---|
Kebakaran di Komplek Asrama TNI Sekojo Palembang, Ibu-ibu Sekitar Bubarkan Arisan karena Panik |
![]() |
---|
Belasan Rumah Terbakar di Komplek Asrama TNI Sekojo Palembang |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Kebakaran Asrama TNI AD Ajen Sekojo Palembang, Kobaran Api Terlihat Sangat Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.