Casis Bintara Dibegal

Sosok Satrio Mukti Raharjo, Casis Bintara Lolos jadi Anggota Polri usai Dibegal, Atlet Karate

Mengenal sosok Satrio Mukti Raharjo (19), calon siswa (casis) bintara polisi yang diserang begal saat hendak psikotes. merupakan seorang atlet karate.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
WartaKotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
Sosok Satrio Mukti Rajajo (19), calon Bintara Polri yang terkena begal dalam perjalana mengikuti psikotes di Cileungsi, Bogor. Ia juga merupakan seorang atlet karate. Kini mendapat penghargaan dari kapolri diterima pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Mengenal sosok Satrio Mukti Raharjo (19), calon siswa (casis) bintara polisi yang diserang begal saat hendak psikotes.

Satrio Mukti Raharjo dibegal di Jalan Arjuna Utara Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.

Akibatnya, Satrio harus mengalami luka parah hingga membuat jari kelingkingnya hampir putus.

Baca juga: Sosok Andi Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Masih Buron, Disebut Punya Masalah dengan Geng Motor Lain

Walaupun kondisi fisik Satrio kini tengah terluka, semangat Satrio menjadi anggota polisi tidak padam.

Satrio justru mendapatkan penghargaan hadiah dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Listyo merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

Sosok Satrio Mukti

Satrio Mukti sendiri selain sebagai casis bintara Polri, ia juga merupakan seorang atlet karate.

Hal itulah yang membuatnya berani duel melawan pelaku begal saat diserang.

"Saya aktif karate dari kelas 4 SD. Di waktu SMP, saya sempat vakum. Habis itu saya balik lagi masuk karate itu di kelas 10 SMK," tuturnya.

Di masa SMK, Satrio pun pernah memenangkan perlombaan karate di tingkat Kota Jakarta Barat.

Sementara itu, terkait alasannya mendaftar menjadi polisi, Satrio menyebut ia memang bercita-cita menjadi anggota Bhayangkara.

"Tes ini sudah yang kedua kali, di motivasinya karena cita-cita dari kecil," ucapnya.

"Dengan kejadian ini jika mimpi ini saya harus terburuk saya ikhlas, tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa menjadi anggota Polri saya siap," lanjutnya.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian.

Adapun kisahnya berawal dari Satrio Mukti Raharjo, calon siswa (casis) bintara polisi yang berangkat hendak menjalani tes psikotes di SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Jadwal tes jam 05.00 WIB, saya berangkat pukul 04.00 WIB," ujar Satrio saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

Satrio bertemu dengan tiga orang pelaku dari arah Tanjung Duren membawa senjata tajam.

Satrio menjadi korban begal di Jalan Arjuna Utara pada Sabtu (11/5/2024).

"Pelaku satu motor tapi berbonceng tiga. Saya enggak lihat kalau bawa sajam," jelas Satrio.

Baca juga: Momen Terakhir Vina Cirebon Sebelum Dibunuh Geng Motor, Pamit ke Nenek Makan dengan Keluarga Eki

Saat itu, Satrio sempat melawan ketiga pelaku bekal, hingga salah satu diantara mereka tumbang saat berduel dengannya.

Ada ada pelaku lain yang membawa sajam jenis golok dan langsung membacok Satrio .

Satrio percaya diri karena ia adalah atlet karate.

Namun, salah satu pelaku mengeluarkan senjata tajam jenis golok dan berniat membacoknya. Melihat hal itu, Satrio refleks menangkis.

"Saya menangkis senjata tajam pelaku, saya pikir kena gagangnya, tetapi salah," tutur dia.

"Motor dan ponsel saya raib diambil pelaku," sambungnya.

Satrio Mukti Rajajo (19), calon Bintara Polri yang terkena begal dalam perjalana mengikuti psikotes
Satrio Mukti Rajajo (19), calon Bintara Polri yang terkena begal dalam perjalana mengikuti psikotes di Cileungsi, Bogor.

Selain tak bisa ikut psikotes polisi, Satrio juga gagal ikut turnamen karate bulan depan.

"Ada turnamen ya bulan depan, saya enggak bisa ikut," jelas dia.

Usai kejadian, Satrio dievakuasi ke RSUD Tarakan. Pihak RS langsung melakukan operasi karena luka Satrio cukup parah.

"Kelingking hampir putus," kata Satrio.

Diberi Penghargaan oleh Kapolri

Buntut dari kejadian pembelagalan itu, Satrio Mukti Raharjo (19) menerima hadiah dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Adapun hadiah tersebut berupa penerimaan Satrio Mukti sebagai siswa bintara polisi.

Listyo merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri melalui jalur khusus disabilitas.

"Bapak Kapolri pun bangga, casis tersebut memiliki keberanian melawan komplotan begal," kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Walaupun Satrio kini mengalami luka parah hingga kelingkingnya hampir putus, semangat Satrio menjadi anggota polisi tidak padam.

Dedi menjelaskan, semangat itu juga yang menjadi pertimbangan diterimanya Satrio.

"Sehingga Bapak Kapolri memberikan penghargaan kepada adik kami, Satrio Mukhti, diterima sebagai anggota Polri," kata dia.

Baca juga: Alasan Keluarga Izinkan Kisah Kematian Vina Cirebon Difilmkan, Sempat Tolak hingga 4 Kali

Kapolsek Kebon Jeruk Jenguk dan Berikan Bantuan

Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno menjenguk dan berikan bantuan kepada Satrio Mukhti Raharjo (18), Calon Siswa (Casis) Bintara Polri korban begal di Jalan Arjuna Utara Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.

“Kami datang ke sini untuk memberikan tali asih kepada korban dan keluarga,” tutur Kapolsek didampingi Kanit Reskrim Akp Subartoyo saat ditemui di rumah korban di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu, (15/5/2024).

Sutrisno menyampaikan bahwa kedatangannya ke rumah korban sesuai dengan arahan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi.

Kedatangannya sekaligus untuk memberikan dukungan moral kepada korban.

“Ini juga sebagai bentuk motivasi agar Satrio tetap semangat dan tidak patah arang dalam menghadapi ujian serta cobaan ini,” imbuhnya.

Sutrisno menegaskan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini. Pihaknya saat ini tengah mengejar para pelaku.

“Kami dari Polsek Kebon Jeruk, bersama tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Barat dan Polda Metro Jaya, tengah memburu para pelaku pembegalan tersebut. Kami bertekad untuk segera menangkap mereka,” tegasnya.

Langkah-langkah penyelidikan pun telah dilakukan dengan cepat dan menyeluruh. Olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan.

Pelaku Utama Ditembak Mati

Pelaku utama pembegalan calon siswa (Casis) ditembak mati polisi. Korban bernama Satrio Mukhti (18).

Jajaran Polda Metro Jaya menembak mati satu dari lima komplotan yang melakukan pembegalan.

Pembegalan terjadi di Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan pelaku berinisial PN itu diberikan tindakan tegas lantaran melawan saat diamankan.

Baca juga: Kisah Maschuri Hamdani Calon Jemaah Haji Termuda di Kloter 3 Palembang, Sudah Didaftarkan Sejak SD

PN dan empat pelaku lain diamankan jajaran Subdit Jatanras Polda Metro Jaya secara terpisah di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Tangerang Kota untuk pada Rabu (15/5/2024) dini hari.

"Kami melakukan pengembangan ke beberapa titik sesuai dengan pengakuan dari pelaku. Namun dalam pengembangan tersebut pelaku melakukan perlawanan," kata Rovan, Kamis (16/5/2024).

Lantaran melawan dan membahayakan petugas, personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terpaksa melesakkan tembak ke arah dada PN untuk melumpuhkan.

Selain PN, dua pelaku lain berinisial AY dan MS juga ditembak pada bagian kaki karena berupaya melarikan diri saat diamankan personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Kami jelaskan untuk yang ditembak mati adalah pelaku utama atas nama PN. Untuk pelaku utama ada tiga, yang dua atas nama AY dan MS ditembak di kaki," ujar Rovan.

Usai kejadian jenazah PN dibawa penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses autopsi.

Dokter forensik RS Polri Kramat Jati, Niken menuturkan dari hasil pemeriksaan dilakukan pihaknya PN tewas akibat satu tembakan peluru dari arah dada yang tembus ke punggung.

"Kita terima (jenazah PN) tadi malam. Tembakan masuk dari depan keluar dari belakang. luka tembak di bagian dada, jadi dada pertengahan dada dan keluar di punggung," tutur Niken.

Peran Para Tersangka

Terkuak peran komplotan begal sadis yang bacok calon siswa (casis) Bintara Polri Satrio Mukti Raharjo (18) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Polisi menyebut komplotan tersebut sangat sadis.

Bahkan, bukan cuma membuat jari korban putus. Satrio juga mengalami luka di bagian paha.

"Cukup sadis, korban jari kelingking kanannya terluka, kemudian pahanya juga terluka," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (16/5/2024).

Kini, kelima pelaku begal sadis itu telah diringkus aparat Polda Metro Jaya.

Tiga pelaku merupakan kelompok spesialis pelaku kejahatan kekerasan.

Mereka berperan sebagai joki, kapten dan eksekutor.

Kemudian pelaku lainnya punya peran memasarakan hasil curian motor dan ponsel.

Satu pelaku terakhir yakni pembeli barang hasil kejahatan.

"Ini mereka kelompok yang sangat sadis ya, kasihan korban. Ada beberapa TKP yang sudah diungkap," katanya.

Artikel telah tayang di Serambinews.com dan Kompas.com

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved