Ayah Aniaya Bayi di Empat Lawang
Sosok Ayah Aniaya Bayi Hingga Tewas di Empat Lawang Gegara Nangis, Ternyata Pelaku Masih 18 Tahun
Terungkap sosok ayah di Empat Lawang, Sumsel yang tega menganiaya bayinya hingga tewas hanya karena tangisan.
Penulis: Sahri Romadhon | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, EMPAT LAWANG - Terungkap sosok ayah di Empat Lawang, Sumsel yang tega menganiaya bayinya hingga tewas hanya karena tangisan.
Pelaku Firdaus yang diketahui berusia 18 tahun tega membanting tubuh bayinya berusia 1,5 bulan hingga korban tewas.
Setelah kejadian itu, Firdaus sempat melarikan diri ke perkebunan kopi.
Namun usahanya sia-sia bersama dengan warga, Unit Reskrim Polsek Lintang Kanan menangkap Firdaus Kamis (16/5/2024) malam.
Peristiwa penganiayaan berat terhadap bayi tersebut terjadi pada Kamis (16/5/2024) siang saat Firdaus dan istrinya Septi (17) baru tiba rumah usai menjemput bayi malang itu dari rumah neneknya.
“Kejadian pengniayaan sekitar jam 12 siang pelaku kabur dan bersembunyi ke area perkebunan kopi hingga akhirnya Kamis malam berhasil ditangkap,” kata Kapolsek Lintang Kanan, Iptu S Silalahi, Jumat (17/5/2024).
Diketahui Niko bayi usia 1,5 bulan meregang nyawa usai alami penganiayaan oleh ayah kandungnya sendiri di rumahnya Desa Batu Ampar.
Baca juga: BREAKING NEWS : Emosi Bayi Menangis, Ayah di Empat Lawang Aniaya Anak Berusia 1,5 Bulan Hingga Tewas
Dilaporkan Firdaus membanting anak kandungnya yang masih berusia 1,5 bulan itu, di mana sang ibu Septi mendapati banyak luka lebam pada tubuh bayi tersebut.
Firdaus kesal karena anaknya terus menangis saat ia menggendongnya, di mana saat itu ia dan istrinya, Septi baru saja menjemput anaknya yang usai dititipkan pada neneknya.
“Sesampainya di rumah korban digendong oleh bapaknya dan diantar ke dalam kamar tidak lama kemudian anak tersebut menangis dan bapak dari anak tersebut kesal,” kata Kapolsek Lintang Kanan.
Melihat hal tersebut, Septi ibu dari bayi 1,5 bulan meminta untuk mengendong anaknya akan tetapi pelaku menolak hal tersebut.
“Tidak dikasih oleh suaminya lalu ibu dari anak tersebut marah dan langsung ditampar oleh suaminya,” jelasnya.
Usai ditampar oleh sang suami ibu korban pun langsung meminta bantuan kepada masyarakat dan minta diantar ke rumah seseorang untuk meminta pertolongan agar anaknya segera diambil.
“Akan tetapi sesampai di rumahnya anak tersebut sudah lebam semua lalu langsung di larikan ke Puskesmas Muara Pinang dan langsung dirujuk ke RSUD Tening Tinggi akan tetapi dalam perjalanan bayi tersebut sudah meningal dunia,” jelasnya.
Adapun bayi usia 1,5 tahun itu telah dimakamkan oleh pihak keluarga ibunya pada kamis sore menjelang malam.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.