Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang

Tahan Tangis, Keponakan Bunuh Bos Warung Madura di Tangsel Menyesal : Kok Bisa Segitunya

FA (23), keponakan bunuh pamannya, bos warung Madura, AH (32) kini mengaku menyesal, menahan tangis karena telah melakukan perbuatan keji...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Rekaman CCTV Ist Tribun Jakarta
FA saat di POM Mini usai letakan mayat paman yang merupakan bos warung madura. Kini ia menyesal telah membunuh sang paman 

Sarung yang digunakan pelaku sebagai selimut ditarik paksa oleh korban. Saat itu korban juga memarahi pelaku.

"FA mengatakan dalam bahasa Madura, 'kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending tidak usah kerja'. Atas kejadian tersebut pelaku sakit hati dan marah terhadap korban sehingga pelaku setelah kejadian subuh tersebut mendiamkan atau tidak berkomunikasi dengan korban," jelasnya.

Sakit hati dengan itu, pelaku FA mendatangi warung kelapa untuk mencari golok saat korban tengah salat Jumat di Masjid.

Setelah menemukan golok yang dicari, pelaku menyimpan senjata tajam itu di tumpukan tabung gas 3 Kg di warung korban.

Emosi pelaku memuncak saat dibangunkan oleh korban yang menyuruhnya untuk melayani pembeli.

Dihasut Teman

Pada Kamis (9/5/2024), pelaku curhat kepada karyawan warung soto berinisial NA (28). Kepada NA, FA mengatakan bahwa dirinya tidak betah bekerja dengan korban.

NA pun menyarankan FA untuk mencari pekerjaan lain. NA juga menghasut FA untuk menghabisi nyawa korban.

"Pada saat curhat tersebut NA menyampaikan secara lisan kepada FA, 'jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja dan terhadap kakak sepupumu kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'," ujar Titus.

NA menghasut FA untuk membunuh AH karena sakit hati tidak diperbolehkan berutang rokok di warung korban.

Bahkan setelah melakukan pembunuhan, FA meminta NA atau Naedi membantunya mengangkat karung berisi mayat tersebut.

Keduanya tampak santai menggotong karung berisi jasad korban meski saat itu sejumlah pengendara motor lalu lalang melintas di depan mereka.

Bahkan, seorang pengendara motor sempat berhenti di depan warung milik korban untuk membeli sesuatu.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengungkapkan, Naedi membeli karung yang digunakan untuk menyimpan jasad korban.

Naedi juga berperan membersihkan ceceran darah AH.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved