Berita Viral

Pekerjaan Ayah Bocah Cirebon Depresi Setelah HP Hasil Nabung Dijual Ibu, 8 Bulan Tak Beri Nafkah

Petaka bocah di Cirebon alami depresi setelah HP hasil nabung dijual sang ibu demi kebutuhan sehari-hari.Ternyata dipicu ulah sang ayah yang ternyat

Editor: Moch Krisna
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Potret gang rumah A (13) di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (13/5/2024). A diduga mengalami depresi setelah telepon selulernya dijual oleh ibunya karena kesulitan ekonomi. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Petaka bocah di Cirebon alami depresi setelah HP hasil nabung dijual sang ibu demi kebutuhan sehari-hari.

Ternyata dipicu ulah sang ayah yang ternyata tak memberi nafkah selama lebih kurang 8 bulan.

Hal tersebutlah jadi alasan Siti Anita ibunda Arya bocah yang alami depresi untuk menjual HP sang anak.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Selasa (14/5/2024) Alip Yanto ayah dari Arya ternyata bekerja di kota Bekasi jauh dari anak dan istri.

Sang ayah bekerja sebagai kuli bangunan dan tidak memberikan nafkah setelah keberadaan tak diketahui.

Hal tersebut membuat Siti Anita menjual beberapa barang milik Arya seperti HP dan sepedanya.

Untuk diketahui, sepeda tersebut juga dibeli hasil Arya menabung.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah A, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng Cirebon, Jabar. A depresi usai HP dijual ibu untuk beli makan
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah A, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng Cirebon, Jabar. A depresi usai HP dijual ibu untuk beli makan (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

"Saya kan bingung, keadaan saya enggak kerja, saya enggak jualan. Keadaan waktu itu suami delapan bulan enggak kasih nafkah.

Jadi saya bingung. Ada barang itu (HP anak) ya saya jual buat makan sehari-hari," pungkas Siti Anita.

Kini Siti Anita cuma bisa menyesal atas perbuatannya tersebut.

"Mungkin itu (HP) barang yang dia senang, hasil nabung sendiri, hasil jerih payah sendiri, saya jual.

Tapi saya izin kok, enggak asal saya jual 'Aa, mamah pinjam ya, nanti mamah balikin kalau punya uang'. Kata dia (Arya) boleh. Tapi dia sering melamun," ujar Siti Anita.

Guna menyembuhkan Arya, Siti Anita sudah membawa sang putra ke rumah sakit poli jiwa.

Siti Anita juga sudah merukiyah Arya sebanyak dua kali.

Namun hasilnya nihil, Arya tetap mengamuk dan bertingkah bak ODGJ.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved