Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Ratapan Marsani Ibunda Dimas Siswa Tewas Kecelakaan saat Diberi Santunan: Anak Saya Tak Bisa Kembali

Tangis pecah ibunda Dimas Aditya(17), satu dari 11 orang tewas kecelakaan bus PO Trans Putera Raja di tanjakan Ciater Subang saat mendapatkan santunan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Wartakotalive.com
Tangis pecah ibunda Dimas Aditya(17), satu dari 11 orang tewas kecelakaan bus PO Trans Putera Raja di tanjakan Ciater Subang saat mendapatkan santunan dari Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono,pada Senin (13/5/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM- Tangis pecah ibunda Dimas Aditya (17), satu dari 11 orang tewas kecelakaan bus PO Trans Putera Raja di tanjakan Ciater Subang saat mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja.

Marsani, ibunda Dimas Aditya terus meratapi kepergian putranya yang menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut setelah perpisahan.

Diketahui, PT Jasa Raharja memberikan santunan ke keluarga korban kecelakaan rombongan bus di SMK Lingga Kencana Depok Senin (13/5/2024).

Baca juga: Putri Semata Wayang Tewas Alami Kecelakaan Bus, Ayah Desi Curhat Pilu Istri Baru Saja Ditabrak Motor

Marsani terisak tangis menyadari putra kesayangannya tidak bisa kembali sekalipun mendapatkan santunan.

“Dapat santunan juga anak saya tidak bisa kembali,” kata Marsani sambil menangis histeris usai menerima santunan dari PT Jasa Raharja di SMK Lingga Kencana Depok, Senin (13/5/2024), dilansir dari Trinunnewsdepok.

Menurut Marsani, almarhum Dimas merupakan sosok yang baik di mata keluarga.

“Dimas enggak pernah menyakiti hati saya,” ujarnya.

Kepergian Dimas menjadi pukulan kepedihan bagi Marsani dan keluarga.

Sementara itu seorang ibu dari korban bernama Ade Nabila Anggraini (19) bahkan menangis histeris hingga tubuhnya lemas menahan kesedihan.

Wanita berhijab hijau itu bahkan lunglai saat Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono menyerahkan berkas santunan kepadanya.

Baca juga: Segini Santunan yang Diterima Keluarga Korban Tewas Kecelakaan Bus Perpisahan SMK Lingga Kencana

Hanya terdengar tangisan histeris tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun saat Rivan mengucapkan belasungkawa mendalam.

Dengan langkah gontai, wanita berkacamata itu akhirnya kembali duduk dengan dituntun keluarganya di kursi yang telah disiapkan.

Ruang tengah SMK Lingga Kencana Depok itu menampakan kesedihan mendalam dari ibu dan ayah yang telah ditinggal pergi anaknya untuk selamanya.

Terima Santunan Rp 50 Juta

Sebelumnya, keluarga atau ahli waris korban tewas kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok menerima santunan dari PT Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta per-orang.

Santunan tersebut diberikan langsung oleh Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Depok pada Senin (13/5/2024).

Menurut Rivan, pemberian santunan kematian tersebut diberikan untuk 11 ahli waris korban tewas dalam kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024).

Dari 11 korban tewas, 10 diantaranya merupakan satu guru dan sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok.

(kiri) rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok . (kanan)  Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono menyerahkan santunan kepada orangtua korban kecelakaan bus di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Depok pada Senin (13/5/2024).
(kiri) rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok . (kanan) Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan Purwantono menyerahkan santunan kepada orangtua korban kecelakaan bus di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Depok pada Senin (13/5/2024). (Wartakotalive.com)

Sedangkan satu korban tewas lainnya, merupakan warga setempat yang terserempet bus saat insiden kecelakaan terjadi.

“11 meninggal dunia dan luka-luka (berat) ada 19,” kata Rivan di lokasi.

Dalam pelaksanaannya, penyerahan santunan disaksikan langsung oleh jajaran guru SMK Lingga Kencana, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dan keluarga korban.

Selain santunan dari PT Jasa Raharja, ahli waris korban tewas dalam kecelakaan tersebut juga menerima santunan kematian dari Pemkot Depok sebesar Rp 10 juta.

“Kami juga memberikan apresiasi kepada Pemkot Depok yang telah gerak cepat mengirimkan ambulans ke lokasi,” pungkasnya.

Penjelasan Yayasan sekolah terkait Pemilihan Bus

us Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam, diduga berasal dari perusahaan otobus (PO) yang berbeda dengan dua bus lainnya yang dipakai SMK Lingga Kencana Depok saat acara perpisahan di Bandung.

Terkait hal itu, Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok belum mengetahui hal ini.

"Kami akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek informasi ini," kata Dian Nurfarida dari Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024).

Baca juga: Sosok Ade Nabila, Siswi SMK Lingga Kencana Tewas Kecelakaan Bus di Subang, Teman Sebut Motivator

Dian menjelaskan, pemilihan bus yang dipakai dalam kegiatan perpisahan siswa-siswi SMK Lingga Kencana ke Bandung pada 10-11 Mei 2024 dilakukan oleh pihak travel.

"Sekolah menggunakan pihak ketiga untuk mencari bus. Pihak travel yang menyediakan bus tersebut. Soal informasi tiga bus yang dipakai berasal dari PO berbeda, kami akan cek lagi. Kami belum mendalami soal ini," ujar Dian.

Dian mengucapkan bahwa sekolah yakin menggunakan bus tersebut karena sudah dilakukan pengecekan sebelum jalan.

"Kami yakin bus aman karena penyewaan dilakukan secara resmi dengan PO. Kami tidak tahu jika masa uji KIR-nya sudah lewat," ucap Dian.

Menurut Dian, SMK Kencana rutin menggelar kegiatan wisuda dan perpisahan, baik di lingkup sekolah maupun keluar kota.

"Tahun ini sekolah menggelar perpisahan di Bandung. Pesertanya 157 siswa dan guru yang dibagi dalam 3 bus," terang Dian.

Dian menegaskan saat ini pihak yayasan fokus menangani korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.

"Kami fokus tangani korban. Persoalan bus nanti kami koorfinasi dengan instansi terkait," jelas Dian.

Sebagai informasi, Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yqng terlibat kecelakaan di Subang diduga telah melewati masa uji KIR.

Hal ini diungkapkan oleh Dinas Perhubungan Wonogiri sebagai lokasi pendaftaran perizinan bus tersebut.

"Dari dokumen kami, uji KIR bus ini berakhir Desember 2023, tapi statusnya itu masih AKDP. Sesuai data yang sekarang ada, uji KIR sudah terlambat dan belum diujikan lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo ketika dihubungi pada Minggu (12/5/2024).

Penyebab Kecelakaan

Dugaan penyebab kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

Akibat kecelakaan maut bus pariwisata Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 DG, hingga Minggu (12/5/2024) pagi, korban tewas berjumlah 11 orang.

Adapun dari 11 korban tewas itu, terdiri sembilan siswa, satu guru, dan satu pengendara sepeda motor.

Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus, mengatakan bus tersebut sempat menabrak mobil sebelum terguling didepan gerbang Lembar Sari Mas Cianter Subang.

"Bus datang dari Bandung menuju Ciater tersebut sempat menabrak mobil sebelum terguling di depan gerbang Lembar Sari Mas Ciater Subang," ujar Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu malam. Dikutip dari TribunJabar.id

Baca juga: 6 Penjelasan Yayasan SMK Lingga Kencana Soal Kecelakaan Bus di Subang, Perpisahan Disepakti Bersama

Menurut Kapolda, kuat dugaan bus tersebut mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun depan pintu masuk Sari Ater.

Akibatnya, sopir bus kehilangan kendali dan akhirnya bus menabrak kendaraan lain dan terguling.

"Saat melaju pada jalan yang menurun oleng ke kanan menabrak kendaraan Feroza Jeep dari arah berlawanan kemudian terguling miring ke kiri. Posisi ban kiri di atas dan tergusur sehingga menabrak tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan," ucapnya.

Bus tersebut terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di bahu jalan arah Subang menuju Bandung tepat di depan Masjid As Saadah.

"Hingga pukul 23.30 WIB, korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut mencapai 11 orang. Luka Berat 12 orang dan luka ringan 20 orang," katanya.

Kesaksian Guru Pendamping

Sementara ditempat lain, salah satu guru pendamping yang selamat dari kecelakaan tersebut mengungkapkan detik-detik sebelum kecelakaan maut terjadi.

Guru pendamping, Adewiah mengatakan, selama dalam perjalanan dari Cihampelas ke Ciater hingga magrib, kondisi bus masih normal.

Rombongan SMK Lingga Kencana Depok beristirahan saat salat magrib dan para penumpang makan di RM Bang Jun.

"Bus sebelum istirahat magrib, masih normal, tak masalah. Namun saat melanjutkan perjalanan setelah makan di RM Bang Jun dan salat Magrib, tiba-tiba sekitar 5 menit perjalanan, bus langsung oleng dan menabrak mobil Feroza serta 3 motor sebelum akhirnya terguling," ujar Adewiah saat ditemui di Puskesmas Palasari, Minggu (12/5/2024) dini hari. Dikutip dari TribunJabar.id

Saat istirahat makan, kata Adewiah kondektur memperbaiki mobil namun dia tidak mengetahui kendala apa yang dialami mobil tersebut.

"Kata anak-anak yang melihat memperbaiki mobil tersebut. Kondektur memperbaiki di bagian rem, diduga remnya blong," katanya.

Dia mengatakan, setelah magrib itu, rombongan melanjutkan kembali perjalanan menuju Tol Cipali Subang.

"Namun nahas baru jalan 5 menit, mobil saat memasuki turunan langsung oleng, terus nabrak mobil Feroza dan 3 motor hingga akhirnya terguling," katanya.

Lebih lanjut, Adewiah mengatakan, mobil oleng saat di jalan menurun. Kondisi itu membuat siswa panik.

"Saat mobil oleng dan menabrak Feroza anak-anak langsung menjerit sambil mengucapkan takbir Allahu Akbar.... Allahu Akbar. Hingga akhirnya mobil terguling dan kita sudah tak tahu apa-apa lagi," ucapnya.

Adewiah juga juga menjelaskan, rombongan pelajar kelas XII SMK Lingga Kencana Depok semuanya berjumlah tiga bus, berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024).

"Pada saat berangkat sempat berwisata dulu Tangkuban Parahu, kemudian langsung ke Bandung untuk merayakan perpisahan kelas XII di Hotel Nalendra Cihampelas," ucapnya.

Penumpang bus Putera Fajar yang terguling adalah 53 siswa, guru pendamping tiga orang, dan kru bus 4 orang.

"Siswa kami yang meninggal semuanya berjumlah sembilan orang dan satu orang guru," ucapnya.

Sementara, Kasi Humas Polres Subang AKP Yusman, menjelaskan, awalnya, bus bernopol AD 7524 OG itu melaju dari arah Bandung menuju Subang, sekitar pukul 18.45 WIB.

Ketika melewati jalan menurun, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan sampai menabrak mobil Feroza bernopol D 1455 VCD.

Setelah menabrak Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.

Bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan.

Kecelakaan ini mengakibatkan 11 orang tewas yang terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.

Untuk korban meninggal dunia, dibawa ke RSUD Ciereng, Kabupaten Subang.

"Untuk korban luka berat ada 27 orang, luka sedang ada kurang lebih 13 orang," kata Kadinkes Kabupaten Subang, Maxy, saat dikonfirmasi.

Identitas Korban Tewas 11 Orang

Berikut data sementara korban kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Kota Depok yang terguling di Ciater Subang:

1. Sdr. SUPRAYOGI, Jakarta 14 Juni 1961, laki-laki, swasta, guru, alamat: Parung Bingung Rt. 05/03 ds. Rangkapan jayabaru Kec. Pancoran mas Kab. Depok Jawa Barat.

2. Sdri. INTAN RAHMAWATI, Depok 04 Oktober 2005, perempuan, pelajar, alamat : Patrungbingung Rt.01/10 kel. Rangkapanjayabaru kec. Pancoranmas, Depok Jawa Barat

3. Sdr. RAKA, 21th, laki-laki, pelajar/mahasiswa, alamat: Kp. Majasari Rt.07/03 ds. Majasari kec. Cibogo kab. Subang Jawa Barat.

4. Sdri. DESI YULIANTI, Depok 31 Juli 2005, perempuan, pelajar, alamat: Rawadenok Rt.02/12 kel. Rangkapanjayabaru Kec. Pancoranmas Kab. Depok Jawa Barat.

5. Sdr. ROBIATUL ADAWIYAH, Depok 15 Februari 2005, perempuan, pelajar, alamat: Parungbingung Rt.02/03 kel. Rangkapanjayabaru kec. Pancoranmas Kota Depok Jawa Barat.

6. Sdri. ADE NABILA ANGRAINI, Depok 13 Januari 2004, perempuan, pelajar, alamat: Jl. 3 Putra Rt.03/04 ds. Meruyung kec. Limo Kota Depok Jawa Barat.

7. Sdr. MAHESYA PUTRA, Depok 14 mei 2005, laki-laki, pelajar, alamat: Parungbingung Rt.01/10 kel. Rangkapanjayabaru kec. Pancoranmas Kota Depok Jawa Barat.

8. Sdr. TIARA, 18th, perempuan, pelajar, alamat: Grogol Rt.02/01 kel. Grogol kec. Limo Kota Depok Jawa Barat.

9. Sdr. AHMAD FAUZI, 19th, laki-laki, pelajar, Alamat dalam lidik

10. Sdri. INTAN FAUZIAH, 19t, perempuan, pelajar, alamat: : Parungbingung Rt.07/13 kel. Rangkapanjayabaru kec. Pancoranmas Kota Depok Jawa Barat.

11. Sdr. DIMAS, 17th, laki-laki, Pelajar, (Alamat masih lidik)

Sementara itu jumlah korban luka berat akibat kecelakaan ini sebanyak 17 orang.

Data Korban Luka Berat 17 Orang

1. Nama : META, Perempuan, 18 th, Pelajar, Alamat : Meruyung Kec. Limo

2. Nama : FAUZIAH, Perempuan, 18 th, Pelajar, Alamat : Jl. Raden Sukarma Rt/Rw 07/13, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas Kab. Depok

3. Nama : AHMAD FAUZI, Laki-laki, 18 th, Pelajar, Alamat : Rawadenok Rt/Rw 06/02, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

4. Nama : JULIAN, Laki-laki, 17 th, Pelajar, Alamat : Rawadenok Rt/Rw 02/12, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas Kab. Depok

5. Nama : DEVI LESTARI, Perempuan, 18 th, Pelajar, Alamat : Kp. Kupu Rt/Rw 06/02, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas Kab. Depok

6. Nama : DEWA DANDU DILATA, Laki-laki, 18 th, Pelajar, Alamat : Kp. Kulo Rt/Rw, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran Mas Kab. Depok

7. Nama : TRIANA WIHARTANTI, Perempuan, 18 th, Pelajar, Alamat : Kp. Sawangan Baru Rt/Rw 01/06, Kel. Sawangan Kec. Sawangan Kab. Depok

8. Nama : NOVIA ANISA FITRI, Perempuan, 18 th, Pelajar, Alamat : Jl. Jengki II Rt/Rw 07/01, Kel. Limo Kec. Limo Kab. Depok

9. Nama : RINDU, Laki-laki, 18 th, Pelajar, Alamat : Kp. Grogol Rt/Rw 02/01, Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

10. Nama : ANINDIYA SITI FATIMAH, Perempuan, 17 th, Pelajar, Alamat : jl. Gg. Golf Rt/Rw 05/13 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

11. Nama : TITIN ROHATI, Perempuan, 57 th, irt, Alamat : Kp. Parung Bingung Rt/Rw 05/03 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

12. Nama : SUCI

13. Nama : SYAHRUL RAMADAN, 17 Tahun, Laki-laki, Pelajar, Alamat : Kp. Parung Bingung Rt. 03 Rw. 03 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

14. Nama : RANI OKTAVIANI, 18 Tahun, Perempuan, Alamat : Jalan Pemuda Rt. 01/06 Kel. Sawangan Baru Kec. Sawangan Baru

15. Nama : ROBI KURNIAWAN, Laki-laki, 18 th, Pelajar, Alamat : Kp. Parung Bingung Rt. 01/09 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

16. Nama : MUHAMAD DZIKRI, Laki-laki, 17 th, Pelajar Alamat : Jl Duren Rt/Rw 02/09 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

17. Nama : MUHAMAD FAHMI FAHREZA, 18 Tahun, Pelajar, Alamat : Jalan Duren I Rt. 02/09 Kel. Rangakapan Jaya Baru Kec. Pancoran mas Kab. Depok

(*)

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved