Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Klarifikasi Yayasan SMK Lingga Kencana Terkait Kecelakaan Siswa di Subang, Tak Tahu Bus Tak Laik

Pihak yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok kini memberikan klarifikasi imbas kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jaw

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Warta Kota/Miftahul Munir / Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfadila (kiri) beri klarifikasi terkait kecelakaan siswa SMK Lingga Kencana di Subang. 

Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 27 orang luka berat, dan 13 orang mengalami luka sedang.

Sedangkan Sadira mengaku hanya mengalami luka sedang.

"Saya hanya mengalami luka sedang, tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini. Hanya mengalami memar di bagian kepala tangan, dan kaki," ucapnya.


Sempat Perbaiki Rem

Selain itu, Sadira menceritakan perjalanan bus yang membawa rombongan bus siswa Lingga Kencana Depok.

Bus Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar melaju dari Alun-alun Bandung untuk bermalam di Cihampelas.

Saat itu, kondisi bus masih normal dan terkendali.

Bus Po Trans Putera Fajar Sebelum Mengalami Perobatan (Kiri). Bus Po Trans Putera Fajar Mengalami Kecelakaan Saat Membawa Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Tanjakan Ciater Subang
Bus Po Trans Putera Fajar Sebelum Mengalami Perobatan (Kiri). Bus Po Trans Putera Fajar Mengalami Kecelakaan Saat Membawa Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Tanjakan Ciater Subang (Kolase/Tribunnews)

"Besoknya (Sabtu 11 Mei 2024) rencana kembali ke Depok, tapi memang ada acara makan siang lalu ke Tangkuban Perahu," kata Sadira.

Saat berada di lokasi wisata Tangkuban Perahu, Sadira sudah merasakan menginjak rem terlalu dalam.

Ia akhirnya menghubungi montir untuk mengecek kondisi bus. Lalu, bus melanjutkan perjalanan menuju Depok.

"Jadi ikut memastikan rem aman, kalau memang ada kendala, mungkin dari situ, kan tahu sendiri Tangkuban Perahu lebih curam. Itu masih terkendali masih aman," katanya.

Sadira melanjutkan rem bus kembali diperbaiki saat berada di RM Bang Jun sebelum Ciater.

Ia pun menduga kecelakaan maut itu karena rem blong. Kondisi itu sudah dikomunikasikan kepada kondektur dan team leader sesaat sebelum kecelakaan.

"Ini ada rem blong. Kalau untuk penumpang semua di belakang. Posisi disekat," imbuhnya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved