Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Kisah Pilu 3 Sahabat Tewas Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Akrab Sejak Kecil

Inilah kisah pilu 3 sahabat yakni Dimas, Mahesya Putra dan Intan Fauziah tewas dalam kecelakaan maut Ciater, Subang, Jawa Barat, akrab sejak kecil..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Kolase Foto Tribun Jakarta/Tribunnews
Lokasi rumah 3 sahabat yakni Dimas, Mahesya Putra dan Intan Fauziah yang berdekatan. 3 sahabat ini menjadi korban tewas kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana di Subang. Ketiganya akrab sejak kecil. 

Dimas dan Mahesya Putra rela menjadi kuli angkut pasir buat tambahan uang jajan acara perpisahan dan wisuda SMK Lingga Kencana.

Tak hanya itu, Dimas bahkan meminjam sepatu keponakannya untuk berangkat ke bandung.

Baca juga: Allahu Akbar, Momen Diduga Siswa SMK Lingga Kencana Live TikTok Detik-detik Kecelakaan di Subang

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Tiba-tiba Rem Blong

Rumah ketiga sahabat Mahesya Putram Dimas Aditya dan Intan Fauziah hanya berjarak sekira 50 meter saja dalam gang tersebut.

Tampak karangan bunga dari Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus di depan rumah Dimas.

Sementara, Bude Dimas, Mariah menceritakan sosok keponakannya.

Dimas merupakan anak yang baik. Korban kehilangan ayah kandung empat tahun yang lalu.

"Dia ingin sekolah yang benar, ia ingin lulus terus kerja karena masih punya dua adik yang kecil-kecil," ucapnya, Minggu.

Pilu perjuangan pelajar SMK Lingga Kencana demi mendapatkan uang ikut perpisahan jadi kuli angkut pasir, kini tewas kecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Pilu perjuangan pelajar SMK Lingga Kencana demi mendapatkan uang ikut perpisahan jadi kuli angkut pasir, kini tewas kecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat. (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

Mariah mengatakan bahwa keponakannya sangat senang ketika acara perpisahan karena setelah itu ia sudah berniat ingin kerja dan kuliah.

Dimas merupakan anak ketiga tapi dua kakaknya beda ayah kandung.

Mariah juga tidak melihat ada gelagat yang mencurigakan sebelum keponakannya meninggal dunia.

Sehari sebelum acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, Dimas sempat pinjam sepatu ke anaknya dan juga meminjam gosokan.

"Dia senang saja, enggak ada yang aneh. Malah sebelumnya dia kan mau wisuda ya, dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya). Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangkat juga ke acara Wisuda di Bandung," tegasnya.

Hingga akhirnya Mariah kaget saat keluarganya mendapat kabar Dimas meninggal pada Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.30 WIB.

Keluarga mendapat foto dari aparat kepolisian tapi keluarga awalnya belum yakin dan berfikir Dimas hanya luka-luka saja.

"Tapi ibunya bilang itu Dimas, mungkin karena itu batin ya antara ibu dan anak. Kami yakin masih hidup. Adik saya, ibu dan bapaknya Intan sama keluarganya Intan itu berangkat ke sana semalam," tuturnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved