Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Curhat Wali Siswa SMK Lingga Kencana usai Anak jadi Korban Kecelakaan di Subang, Sindir Janji Kepsek

Curhat salah satu wali murid SMK Lingga Kencana Depok, kecewa anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Ig@lambe_turah/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Riris, salah satu wali murid SMK Lingga Kencana Depok, kecewa anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Curhat salah satu wali murid SMK Lingga Kencana Depok, kecewa anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat.

Diketahui, kecelakaan maut bus Putera Fajar yang bawa penumpang pelajar SMK Lingga Kencana ini terjadi di jalan raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang dilaporkan meninggal dunia, 27 orang luka berat, dan 13 orang mengalami luka sedang.

Terbaru, beredar di media sosial, salah satu wali murid yang murka anak asuhnya jadi korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat.

Ia bahkan hingga menyentil janji manis dari mulut kepala sekolah ( Kepsek) SMK Lingga Kencana Depok.

Diketahui wanita wali murid itu bernama Riris.

Ia mengaku anaknya jadi satu di antara korban kecelakaan maut bus di Ciater, Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Diketahui, korban terdiri dari 9 murid, 1 guru dan 1 warga lokal.

Mendengar nama anaknya jadi korban dalam kecelakaan maut tersebut, Riris langsung mendatangi SMK Lingga Kencana di Kota Depok.

Diungkap Riris, ia sangat kecewa dengan pihak sekolah lantaran membuat acara perpisahan di luar kota.

Padahal sebelumnya Riris mengaku sudah mewanti-wanti pihak sekolah terlebih kepala sekolah agar mempersiapkan dengan matang acara tersebut.

Kendati bukan ibu kandung, Riris pilu saat mendengar anak asuhnya, Amiludin jadi korban kecelakaan.

"Saya kecewa, karena waktu rapat tanggal 6 saya bilang sama kepala sekolah 'saya orang tua asuh Amiludin, karena satu bulan SMP Perjuangan kecelakaan di Bali, saya minta tolong ya pak, tolong itu bis diperiksa atau diservis yang benar, saya enggak mau anak saya walaupun bukan anak kandung saya karena dia anak yatim, itu harus mobilnya diperiksa'," kata Riris dengan nada bicara keras, dilansir TribunnewsBogor.com dari Instagram subang.info, Minggu (12/5/2024).

Dirinya seorang guru, Riris mengaku paham dengan prosedur jika sekolah membuat acara perpisahan jarak jauh untuk murid.

Baca juga: Potret Terakhir Perpisahan Siswa SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan,Tersenyum Lepas Depan Bus

Karenanya sejak awal rencana perpisahan tersebut, Riris sudah sering mengingatkan kepala sekolah agar memilih bus yang bagus dan berkualitas.

Hal itu agar perjalananan para murid bisa lancar tanpa kendala.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved