Arti Kata Bahasa Arab

Arti Wajaalna Mimbaini Aidihim, Bacaan Surat Yaasin ayat 9, Keutamaan dan Manfaat Membacanya

Berdasarkan kisah, Rasulullah SAW menabur pasir lembut kepada para musuh yang mengepung rumahnya, sambil membacakan surat Yasin ayat 9.

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Arti Wajaalna Mimbaini Aidihim, Bacaan Surat Yaasin ayat 9, Keutamaan dan Manfaat Membacanya 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kalimat wajaalna mimbayni aydihim adalah kutipan ayat dalam Surt Yaasin tepatnya di ayat 9.

Berikut tulisan dan bacaan lengkap Surat Yasin Ayat 9


وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

Arab-Latin:
Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn

Artinya:
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.

 

Hikmah Menarik Terkait Surat Yasin Ayat 9

Dikutip dari tafsirweb.com :

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan Kami menjadikan dinding penghalang di depan orang-orang kafir dan juga di belakang mereka, sehingga mereka seperti orang yang dihalang-halangi jalannya dari depan kedua matanya dan dibelakangnya.


Lalu Kami membutakan penglihatan mereka disebabkan oleh kekafiran dan kesombongan mereka. Mereka tidak melihat jalan lurus dan tidak mendapatkan petunjuk kepadanya. Siapa pun yang berpaling dari dakwah Islam dan menentangnya, maka dia layak mendapatkan azab ini.


Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

9. Dan Kami membuat penghalang di depan dan belakang mereka yang mengepung mereka dari segala sisi, sehingga mereka terhalang dari cahaya petunjuk; oleh sebab itu mereka tidak menerima kebenaran dan tidak berhenti dari kesesatan, namun mereka tetap terkepung di antara penghalang itu, sekaligus mendapat menutup yang menutupi dan membutakan mata mereka. Mereka tersandera dalam gelapnya kekafiran dan hawa nafsu, dan terhalang dari keimanan dan petunjuk.

 

Tafsir Ibnu Katsir

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved