Banjir di Baturaja OKU

Kisah Briptu Febbie, Nekat Naik Rakit Terobos Banjir di OKU Demi Jemput Calon Istri ke Sidang Nikah

anjir yang melanda sejumlah wilayah OKU Sumsel membawa kisah tersendiri bagi anggota polisi bernama Briptu Febbie dan calon istrinya Rida Meliyana.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Pribadi
Ujian cinta Briptu Febbie dan Rida Meliyana STRKes, pasangan kekasih ini rela naik rakit mengarungi banjir yang mengepung Baturaja, OKU, Selasa (7/5/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel nyatanya membawa kisah tersendiri bagi anggota polisi bernama Briptu Febbie dan calon istrinya Rida Meliyana STRKes.

Pasangan tersebut harus rela menerobos banjir di OKU yang sedang mencapai puncaknya untuk bisa menghadiri sidang nikah di Mapolres OKU, Selasa (7/5/2024). 

Alhasil, kedua pasangan ini sampai naik rakit hingga menumpang di truk fuso agar bisa sampai ke tempat tujuan. 

Perjuangan saat harus menerobos banjir yang menutup akses jalan lintas sumatera pada Tepatnya diantara Desa Tanjung Karangan dengan Desa Karang Endah, Kecamatan Baturaja Barat.   

“Terpaksa naik rakit dan lalu naik fuso saat nerobos banjir, akses jalan terblokir banjir,” tutur  Febbie menceritakan kisahnya, Kamis (9/5/2024). 

Baca juga: 1.695 Rumah Terdampak Banjir di Baturaja OKU, 257 KK Terpaksa Mengungsi

Polisi yang pernah menjadi ADC Kapolres OKU semasa dijabat AKBP Arif Hidayat Ritonga SIK MH ini mengaku lega  karena proses sidang nikah berjalan lancar. 

Briptu Febbie menuturkan, hari itu ada 4 pasangan yang akan mengikuti sidang nikah di Mapores OKU.

Sesuai jadwal, sidang nikah akan mulai dilaksanakan pada jam 09.00 WIB. 

Karena itu Febbie mengaku sudah sejak pagi standby di Mapolres OKU karena juga harus apel pagi.

Namun mendadak dia mendapat kabar dari sang calonnya (Rida) kalau tidak bisa melintas di daerah Desa Tanjung Karangan dan Desa Karang Endah.

“Kondisi banjir cukup dalam  lebih 1 meter di jalinsum,” kenang Febbie.

Sedangkan, calon pengantin wanita  bertempat tinggal di Desa Ujan Mas, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.

Karena itu Febbi berinisiatif untuk menjemput pujaan hatinya.

Setiba di lokasi dia menanyakan warga apakah ada lanting di sekitar lokasi. 

Hingga dia mendapatkan lanting. Lalu naik ke lanting dengan 5 orang warga yang membantu mendorong.

Singkatnya dia berhasil sampai dan bertemu pujaan hati. Perjalanan pulang kembali tak kalah sulit. 

Namun tak cukup naik lanting. Setiba di Desa Karang Endah, debit air lebih besar dan bergelombang tidak stabil.

Beda dengan Desa Tanjung Karangan yang arusnya masih landai. Hingga diputuskan mereka naik fuso. 

"Celana dan rok kita basah kuyup, terpaksa dilepas. Diganti dengan kain sarung. Menjaga supaya tetap bersih dan pakaian atas tetap rapi. “ kenang Febbie .

"Naik fuso meskipun masih badah karena bagian depan fuso  masih kemasukan air," tambahnya.

Karena terjebak banjir, mereka terlambat datang ke lokasi sidang nikah yang baru mulai jam 11.00 WIB.

Dia sangat berterima kasih dengan pengertian Wakapolres OKU, Kompol Yulfikri. 

“Pimpinan sangat toleransi,” ujar pria yang saat ini berdinas di regiden Samsat Baturaja ini.

Dalam sidang nikah, kata dia, ada pesan Wakapolres OKU kepada calon pengantin. 

Disebutnya, sidang nikah diperuntukan bukan hanya bagi yang akan nikah.

Tapi juga perceraian yang banyak terjadi karena faktor ekonomi.

Karenanya, pasangan diharapkan tidak hidup hedon. 

“Hiduplah sedehana,” pesan Wakapolres.

Jadilah pendamping suami dengan sebaiknya.

Febbie menutup kalau untuk akad nikah dijadwalkan pada 11 Mei 2024, di Desa Ujan Mas.

Sedangkan untuk resepsi dilaksanakan pada 18 Mei sekaligus ngundu mantu yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Baturaja.

 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved