Berita Viral

6 Fakta Kades Mohammad Agus Ngamuk dan Ancam Polisikan Ahmad Saugi Usai Viralkan G, Bocah Kelaparan

Fakta-fakta Muhammad Agus, Kepala Desa (Kades) Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tempat G, bocah yang menangis kelaparan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
ig/ss.666999
Fakta-fakta Muhammad Agus, Kepala Desa (Kades) Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tempat G, bocah yang menangis kelaparan 

TRIBUNSUMSEL.COM- Fakta-fakta Muhammad Agus, Kepala Desa (Kades) Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tempat G, bocah yang menangis kelaparan.

Kades Muhammad Agus menjadi sorotan setelah mengamuk ke petugas Kemensos dan konten kreator Ahmad Saugi, yang membantu G.

Tak hanya itu, Muhammad Agus bahkan sempat sesumbar mengancam akan polisikan Ahmad Saugi, TikTokers yang memviralkan kondisi sang bocah.

Baca juga: 6 Fakta Ahmad Saugi Viralkan Bocah di Bojonggede Nangis Kelaparan, Sempat Terancam di Penjara

Seperti diketahui sebelumya, viral video G, seorang bocah yang menangis mengaku kelaparan di perkarangan rumahnya.

Gibran justru mendapatkan bentakan dari sang ibu.

Momen memilukan itu pun viral setelah diunggah oleh oleh akun konten kreator Ahmad Saugi di Tiktok.

Berikut 6 Fakta Muhammad Agus Kades Rawapanjang yang Ngamuk ke Konten Kreator Rekam Video Bocah Kelaparan.

1. Awal Mula Kemarahan Kades

Setelah video bocah Gv viral, petugas Kementerian Sosial (Kemensos) mendatangi rumah Gibran dan memberikan bantuan ke ayahnya, Hamzah.

Bantuan tersebut diterima dengan baik oleh Hamzah yang memiliki tiga anak.

Selang beberapa menit kemudian, Kades Rawapanjang mendatangi rumah Gibran dan menegur petugas Kemensos yang memberikan bantuan tanpa seizin perangkat desa.

"Kenapa diarahkan ke sini? Siapa yang mengarahkan ke sini?" tutur Mohammad Agus, Selasa (7/5/2024), dikutip tribun-medan.com dari Surya.co.id

Petugas Kemensos meminta maaf terkait bantuan yang diberikan tanpa melalui izin perangkat desa,

Mendengar jawaban itu, Mohammad Agus mengaku tidak berkenan dengan kehadiran petugas Kemensos dan memberikan bantuan ke warganya.

"Yang pasti iya pak tidak berkenan. Bapak enggak tau kan masalah inti di dalamnya? Bapak cuma melihat kulitnya doang kan."

"Jadi kita sudah musyawarahkan tempat ini kita close untuk siapapun, kalau memang mau nyari informasi di kantor kami," sambungnya.

Baca juga: Sosok Rizka Ibunda G, Bocah di Bojonggede Marah Anaknya Nangis Kelaparan, Kini Kabur Usai Viral

2. Tak Terima Kemensos Langsung Berikan Bantuan ke Keluarga Bocah

Kades Rawapanjang itu tak terima jika bantuan dari Kemensos diberikan langsung kepada keluarga Gibran.

Menurutnya, bantuan tersebut diberikan langsung dapat menimbulkan kecemburuan terhadap warga lain.

"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga."

"Kita yang mengatur Pak, karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.

3. Ancam Polisikan Perekam Video

Tak hanya petugas kemensos yang ditegur Kades Rawapanjang, si pengunggah video, Ahmad Saugi pun nyaris dipolisikan.

Ahmad Saugi yang merupakan petugas PLN setempat, terancam dipolisikan karena dianggap membuat nama baik desa Rawapanjang tercoreng.

Mohammad Agus mempermasalahkan tindakan Ahmad Saugi yang merekam bocah tanpa izin.

"Ada banyak hal yang tersirat di dalam video itu, yang jelas si pelaku itu tidak ada izin, udah jelas itu ya bilamana tidak berizin sudah jelas melanggar," ungkapnya, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia menambahkan, wajah bocah dalam video tersebut terlihat jelas sehingga Ahmad Saugi dianggap melakukan pelanggaran.

"Makanya kenapa si tiktok itu men-take down, karena ada gambar anak itu, enggak boleh gambar anak diviralkan."

"Artinya ada banyak hal pelanggaran-pelanggaran atas apa yang dilakukan oleh si orang yang memviralkan itu," bebernya.

4. Pilih Berdamai

Setelah Mohammad Agus berdiskusi dengan sejumlah pihak, ia tidak jadi melaporkan Ahmad Saugi dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

"Kalau saya bilang pada saat itu dia akan dijebloskan, jebloskan. Kita masih ada rasa kemanusiaan tadi, mungkin ada kesalahan yang tidak diketahui. Masih kita maafkan," ucapnya.

Terlihat dari TikTok @ss.666999 pada Kamis, 9 Mei 2024, terdapat video ketika dua orang itu saling berpelukan.

“Pak lurah ini gimana, kita di sini karena emang banyak masalah. Udahlah yang udah biarlah berlalu,” kata Ahmad Saugi.

Tampak pemuda tersebut duduk bersebelahan dengan Kades Rawapanjang dan membuat video bersama.

Pada akhir video tersebut, keduanya saling berpelukan yang dinilai masalahnya sudah selesai dan berakhir damai.

5. Minta Konten Ahmad Saugi Dihapus

Selain itu, Ahmad Saugi, konten kreator yang merekam video pilu seorang bocah di Bojonggede menangis kelaparan itu diminta untuk menghapus videonya.

Ahmad Saugi beralamat di Cilodong, Depok dan pertama kali mendapatkan video Gibran dari temannya petugas instalasi listrik di Bojonggede.

Kini, video sang bocah tersebut sudah dihapus dari akun media sosialnya.

Baca juga: Rezeki G, Bocah Viral Menangis Kelaparan di Bojonggede, Dapat Bantuan Pemerintah, Didaftarkan BPJS

Melihat video terbaru Ahmad Saugi yang justru meminta maaf padahal sudah membantu Gibran, netizen curiga.

Netizen heran kenapa Saugi yang punya niat baik justru dianggap melanggar hukum.

Karenanya netizen pun menduga Saugi dapat tekanan.

"Jadi kalau mau nolong harus kasi tau rt.rw gitu?'

"Abang udah benar.. negara kita yg salah !!"

"Mas kamu gak salah.kalau GK ada vidio itu mungkin gak ada yg tahu kalau ada anak kecil nangis kelaparan,"

"Tujuan abg ini baik dan sudah betul kenapa harus minta maaf.. lucu nya negri ku,'

"Seharusnya keluarga berterima kasih buat abang ni, karena berkat vidionya kluarga dapat bantuan, tetap smangat ya bang,"

Atas derasnya komentar dan dukungan dari netizen, Saugi pasrah.

"Biarlah hanya Allah yang tau biar fakta di lapangan yang menjawab," tulis Ahmad Saugi.

6. Sang Perekam Minta Maaf

Dalam video terbarunya di TikTok, Ahmad Saugi menyebut dirinya telah salah karena memviralkan kisah Gibran.

Terlihat tertekan, Ahmad Saugi lesu mengungkap kesalahannya karena memviralkan sosok Gibran dan keluarga.

"Dalam hal ini, sebagai pelaku yang menyebarkan video tentang 'abang cuma minta makan' di akun TikTok saya. Dengan ini mengatakan bahwa penyebaran video tersebut telah melanggar hukum ketentuan dan peraturan yang berlaku," kata Ahmad Saugi dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (7/5/2024).

Ada empat poin kenapa konten Ahmad Saugi tentang kisah Gibran kelaparan dianggap melanggar hukum.

Di antaranya adalah:

Tidak berizin dari pihak keluarga yang ada di video ini.

Tidak konfirmasi dan koordinasi dengan lingkungan, tetangga, RT, RW, Pemda dan Kecamatan

Tidak melindungi hak keluarga

Tidak sesuai dengan data dan fakta yang sebenarnya

Atas keviralan kisah Gibran hingga menyedot perhatian satu Indonesia, Ahmad Saugi minta maaf.

Baca juga: Haru Isi Catatan Putu Satria Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Ingin Mengangkat Derajat Keluarga

"Saya menyadari bahwa perbuatan saya adalah salah dan melanggar hukum. Maka dengan ini saya akan menghapus akun TikTok saya, menghapus akun medsos lainnya yang ada di video tersebut," pungkas Ahmad Saugi.

"Permohonan maaf sebesar-besarnya kepada bapak Hamzah dan tokoh masyarakat dan agama Desa Rawa Panjang, warga setempat, pengurus RT RW setempat, instansi dan pemerintah Rawa Panjang Desa Bojonggede," sambungnya.

Dapat Bantuan

Sebelumnya, G viral karena sempat berteriak histeris karena kelaparan di perkarangan rumahnya.

Kini, beredar kabar jika sang ibunda dari G diduga kabur setelah video putranya menangis kelaparan viral diperbincangkan.

Sebelumnya, Camat Bojonggede, Tenny Ramdhani mengatakan setelah video viral tersebut pihaknya bergerak untuk mendatangi keluarga Gibran.

Ia pun langsung mengunjungi kediaman keluarga Gibran untuk melihat kondisi sang anak dan memberikan support khususnya kepada ayah dari Gibran yang saat itu ada di rumah.

"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," ujarnya, Selasa (7/5/2024).

Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan, keluarga tersebut masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.

Baca juga: 5 Fakta Sebenarnya Kisah G, Bocah di Bojonggede Ngaku Kelaparan, Bantahan Pak RW, Ibu Kabur

Kendati demikian, keluarga tersebut tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai penerima manfaat dari pemerintah.

"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya. Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," katanya.

Kemudian ia melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut untuk didaftarkan sebagai keluarga penerima manfaat.

Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.

"Alhamdulillah BPJSnya sudah terdaftar, sudah mulai didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan langkah berikutnya adalah akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.

Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.

"Di mana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," katanya.

Pengakuan Ketua RW

Viralnya kisah ini, membuat ketua RW setempat di Desa Rawapanjang, M Ali Akbar mengurai fakta soal identitas keluarga G.

Ibunda G, Rizka (40) merupakan ibu rumah tangga yang juga bekerja serabutan.

Rizka memiliki suami bernama Hamzah (42) yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Saat video viral G kelaparan direkam, Hamzah sedang tidak ada di rumah.

"Suami istri kerja. Meskipun serabutan, suami buruh bangunan, si laki rajin kerja pindah-pinda. Jadi mungkin saat itu suami posisi lagi kerja," pungkas M Ali Akbar dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Didatangi Menhub, Ibu Taruna Putu Satria Tewas Dianiaya Senior STIP Jakarta Menangis Minta Keadilan

Sebelumnya terkait profesi sang ibu, G sempat mengurai cerita.

Dalam konten video Ahmad Saugi yang sudah dihapus, G sempat mengungkap profesi ibunya.

Bukan serabutan, ibunda G ternyata adalah pegawai kafe.

"Ibu kamu kerja?" tanya Ahmad Saugi.

"Iya (kerja) di kafe," jawab G.

"Berarti kamu di rumah bertiga doang? kalau makan gimana?" tanya Ahmad Saugi.

"Kalau makan katanya (mama) 'makan garam', kata mama kalau ayah udah pulang baru makan," pungkas G.

Kesaksian G soal kelaparan itu belakangan dibantah sang Ketua RW.

Menurut Ali, saat video itu direkam kemungkinan Rizka ibunda G belum masak.

Sebab selama ini G sering dikasih makan oleh ibunya dan sang ayah pun selalu mengirimkan uang.

"Enggak sesuai dengan yang viral. Itu (G) sering dikasih makan kok. Kan bapaknya ngasih uang. Mungkin istrinya belum belanja, nasib belum matang," ujar Ali.

Adapun terkait penghasilan ayah G, Ali blak-blakan.

Bahwa setiap hari Hamzah selalu mengirimkan uang ke Rizka agar G dan dua adiknya bisa makan.

"Gaji (ayah Gibran) Rp150 ribu perhari. Orang dia (Hamzah ayah G) ngirim ke istri bsia Rp80 ribu perhari. Jadi pas itu (G viral) sebenarnya suami sempat ngirim uang," pungkas Ali.

Kini, pasca G viral, Rizka ternyata belum pulang ke rumah.

Fakta mengejutkan itu diungkap kepala desa Rawapanjang, Mohammad Agus.

Menurut Agus, kini malah muncul masalah baru gara-gara G viral.

"Ada masalah keluarga suami dengan istri. Nah karena viral ini ibunya (Rizka) jadi takut dan pergi. Jadinya malah ada permasalahan baru ini," kata Mohammad Agus.

Baca juga: Ingat Penyanyi Hamdan ATT Pencipta Lagu Termiskin di Dunia? Kabar Sekarang Pilu Setelah Alami Stroke

Fakta tersebut juga diungkap tetangga rumah G, Prabu Hermawan.

Gusar dengan sosok Rizka, Prabu meminta agar aparat mencari keberadaan ibunda G yang seolah lepas tangan.

Karena setelah G viral, Rizka pergi entah ke mana.

"Kalau bisa dicari nih perempuan (ibunda G), karena sudah masuk pasal penelantaran anak, kekerasan lah, kalau saya penginnya begitu," ujar Prabu Hermawan.

Tak cuma mengurai sosok ibunda G, Prabu Hermawan juga menceritakan perilaku Gibran dulu dan sekarang.

Bukan hanya tetangga, Prabu ternyata adalah guru ngaji G.

Diakui Prabu Hermawan, G adalah sosok anak yang cerdas dan cakap.

"Anak ini ikut sama saya itu dari umur lima tahun sebelum sekolah, ngaji normal, sholawat, komat, dzikir, G cerdas," akui Prabu kepada TribunnewsBogor.com.

Namun di awal tahun 2024, G tak lagi mengaji gara-gara diduga permasalahan keluarga.

Diungkap Prabu, orang tua G mulai sibuk dengan urusannya masing-masing.

Terlebih setelah ibunda G bekerja, pendidikan Gibran jadi terbengkalai.

Bahkan G jadi berhenti sekolah padahal baru masuk sekolah di bulan Juli 2023.

"Mulai dia (Rizka) kerja, anak mulai titip sana-sini, sampe G juga engga sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) berhenti," imbuh Prabu.

Terakhir, Prabu terkejut karena G viral gara-gara videonya kelaparan dan dimarahi sang ibu.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved