Arti Kata Bahasa Arab
Pengertian Kufur dan Makna Hadis Kemiskinan Lebih Dekat dengan Kekufuran, Hati-hati Miskin Spiritual
Hadits dimaksudkan tidak hanya mengingatkan mereka orang-orang miskin material tetapi juga mereka yang miskin secara moral dan spiritual.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian Kufur dan Penjelasan Makna Hadits ‘Kemiskinan Lebih Dekat dengan Kekufuran’.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Na’im:
كَادَ اْلفَقْرُ أَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا
Artinya: “Kemiskinan itu lebih dekat kepada (dengan) kekufuran.”
Lalu ada juga istilah
Kadal faqru ay yakuna kufron
Artinya: Kefakiran hampir menjadi kufur nikmat. Karena tak merasa ada hakikat nikmat yang (patut) disyukuri. Naudzubillahi mindzalik..
Pengertian Kufur
Arti kufur menurut Islam merupakan istilah yang memiliki makna yang mendalam dan luas. Asal kata "kufur" berasal dari bahasa Arab "kafara" yang memiliki arti menutupi sesuatu, menyembunyikan kebaikan yang telah diterima, atau bahkan tidak berterima kasih atas nikmat yang diberikan. Arti kata kufur juga berasal dari akar kata "kafara," yang berarti ingkar atau menolak.
Mengutip tulisan Porf KH Quraish Syihab menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang dapat menyebabkan seorang mukmin dianggap sebagai kufur:
Pertama, ketidakakuanannya terhadap adanya Allah yang Maha Esa dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Artinya, jika seseorang menolak keyakinan akan keesaan Tuhan dan kerasulan Muhammad sebagai Nabi-Nya, maka dia dianggap telah menolak tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah.
Kedua, jika ucapan atau perbuatannya sangat menyimpang dari syariat Islam, seperti dengan sengaja membuang Alquran atau sujud kepada berhala. Tindakan semacam ini jelas bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat menjadikan seseorang masuk dalam kategori kufur.
Ketiga, seorang mukmin juga dapat dianggap kufur jika mengingkari kewajibannya sebagai orang Muslim, termasuk meninggalkan sholat, puasa, zakat, dan lain-lain. Selain itu, juga menghalalkan minuman haram, berjudi, atau melakukan perbuatan zina. Tindakan-tindakan tersebut mengabaikan ajaran Islam dan dapat menyebabkan seseorang dianggap kufur.
Terkait Hadits Kemiskinan dekat pada kekufuran, setidaknya memiliki 3 makna.
Mengutip tulisan Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta dalam nu.or.id
1. Orang-orang miskin harus selalu hati-hati atau waspada terhadap kemiskinannya. Hal ini disebabkan keadaannya yang serba kekurangan dapat menggodanya untuk melakukan kemaksiatan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Dalam masyarakat, bisa saja terjadi seorang suami yang miskin melakukan perampokan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bisa pula terjadi, seorang ibu yang miskin karena tekanan ekonomi menjual diri demi menghidupi anak-anaknya. Demikian pula seorang pemuda yang miskin, bisa saja nekat melakukan pencurian karena didorong keinginannya untuk meniru gaya hidup teman-temannya yang anak orang kaya.
Ada banyak orang miskin yang karena ketidakberdayaannya secara ekonomi tidak pernah mengenal Tuhan. Mereka tidak pernah pergi ke masjid untuk shalat sebagaimana mereka tidak pernah berpuasa. Banyak orang seperti ini akhirnya berpindah ke agama lain karena adanya bantuan-bantuan ekonomi yang mampu menyejahterakan hidupnya.
Mengingat beratnya godaan-godaan yang dialami orang-orang miskin, maka mereka harus pandai-pandai membentengi keimanannya dengan sabar dan syukur.
2. Sebagai peringatan kepada orang kaya-kaya bahwa kemiskinan yang dialami saudara-saudaranya yang miskin dapat mendorongnya kepada kekufuran, baik kufur dalam arti murtad atau ingkar akan adanya Tuhan maupun kufur dalam arti ingkar terhadap perintah dan larangan Allah SWT.
Dalam kaitan itulah maka orang-orang kaya diwajibkan mengeluarkan zakat dan disunnahkan memberikan sedekah kepada mereka yang miskin yang membutuhkan uluran tangan. Zakat dan sedekah ini memiliki fungsi sosial yang sangat penting, yakni memeratakan kesejahteraan sosial dan terjalinnya hubungan yang baik antara orang kaya dengan orang miskin.
Islam menekankan kepada orang kaya untuk senantiasa mengeluarkan zakat, baik zakat mal dan zakat fitrah, maupun sedekah yang diberikan kepada orang-orang miskin, baik mereka meminta maupun menahan diri untuk tidak memintanya.
3. Sebenarnya kemiskinan itu ada dua macam, yakni kemiskinan material dan kemiskinan spiritual. Yang dimaksud kemiskinan material adalah keadaan kurang atau miskin dari harta benda duniawi. Sedangkan yang dimaksud kemiskinan spiritual adalah kemiskinan yang tidak ada kaitannya dengan kekurangan harta benda duniawi, tetapi terkait dengan kurangnya akan iman atau jiwa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya: “Kaya itu bukanlah lantaran banyak harta. Tetapi, kaya itu adalah kaya jiwa.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas mengingatkan kepada kita bahwa orang yang kaya harta bisa saja ia sesugguhnya adalah orang miskin disebabkan karena lemahnya jiwa atau iman.
Orang seperti ini disebut orang miskin spiritual. Miskin spiritual bisa sama bahayanya dengan miskin material. Tidak jarang kita jumpai beberapa orang kaya enggan mengeluarkan zakat dan sedekahnya karena jiwa atau hatinya memang miskin. Mereka sesungguhnya telah kufur atau ingkar dari perintah Allah.
Tidak sedikit kita jumpai orang-orang yang secara material sudah kaya raya, tetapi mereka melakukan korupsi besar-besaran yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat. Orang-orang seperti itu sesungguhnya adalah orang-orang miskin. Mereka miskin bukan karena kekurangan harta benda duniawi tetapi kurangnya iman kepada Allah SWT.
Masih menurut Muhammad Ishom, Hadits Rasulullah SAW yang mengatakan Kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran, sesungguhnya tidak hanya dimaksudkan untuk mengingatkan mereka orang-orang miskin material tetapi juga mereka yang miskin secara moral dan spiritual.
Keduanya bisa kufur atau ingkar dari apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Tentu lebih berbahaya lagi ketika seseorang mengalami kemiskinan material sekaligus kemiskinan spiritual. Wallahualam bishawabi.
Itulah pengertian kufur dan makna hadits "Kemiskinan Lebih Dekat dengan Kekufuran", Hati-hati miskin moral dan spiritual. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Doa Terhindar dari Kemiskinan dan Musibah, Allahumma Inni Audzubika Minal Kufri wal Faqri & Artinya
Baca juga: Arti Anta Syamsun Anta Badrun Anta Nurun Fauqo Nurin, Kutipan Sholawat Mahalul Qiyam dan Manfaatnya
Baca juga: Arti Fastabiqul Khairat, Perintah Allah dalam Surat Al-Maidah Ayat 48, Berlomba-lomba dalam Kebaikan
Baca juga: Arti Allahumma Bariklana Fii Auladina, Kumpulan Bacaan Doa untuk Anak dan Keluarga Mohon Keberkahan
Baca juga: Manfaat Dzikir Subbuhun Quddusun Robbuna Lengkap dengan Arti & Urutan Bacaan, Dzikir Setelah Sholat
hadits kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran
kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran
kufur artinya adalah
Doa diJauhkan dari Kufur
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
miskin secara material
miskin spiritual
miskin moral
Arti Doa Allahuma Ya Qodiyal Hajat Allahumma Ya Kafiyal Muhimmat, Mohon Hajat Terkabul |
![]() |
---|
Arti Allahumma Ajirni Fi Musibati Wa Akhlif Li Khairan Minha, Bacaan Doa Ketika Tertimpa Musibah |
![]() |
---|
Arti Takhalli, Tahalli, dan Tajalli dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari, Cara Membersihkan Hati |
![]() |
---|
Arti Khoirul Ashabi Indallahi Khoiruhum Lisohibihi, Hadis tentang Sebaik-baiknya Teman dan Tetangga |
![]() |
---|
Arti La Tahassasu Wa La Tajassasu, Hadits Jangan Membuka Aib dan Mencari-cari Kesalahan Orang Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.