TKI Asal Cirebon Tewas di Korsel

Ade Irawan TKI Cirebon Tewas Ditikam Teman WNI di Korsel 9 Tahun Tak Pulang, Rencana Nikah Batal

Tangis keluarga Ade Irawan (30) TKI asal Cirebon meninggal dunia ditikam temannya sendiri di Korea Selatan, 9 tahun tak pulang, batal nikah...

Kompas.com / Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ade Irawan TKI Cirebon Tewas Ditikam Teman WNI di Korsel 9 Tahun Tak Pulang, Rencana Nikah Batal 

Ia kerap menolong sesama dan menjadi tulang punggung untuk adiknya.

"Adik saya itu, Iwan, anak yatim piatu."

"Dia ditinggal ibu sejak SMA, dan baru saja kehilangan ayahnya setahun yang lalu."

"Kami sangat kehilangan sosoknya, apalagi sudah hampir 10 tahun tidak bertemu dengannya," ujar Nurhasanah dengan sedih saat dikonfirmasi kembali oleh Tribun, Selasa (7/5/2024).

Ade, anak ketiga dari empat bersaudara, lahir di Cirebon pada 24 Juni 1993.

Dia dikenal sebagai sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, rajin beribadah dan suka menolong sesama.

"Ade itu suka nolong. Kalau ada yang kesulitan, hubunginya Ade. Dia akan langsung membantu, entah itu memberi pinjaman uang atau bantuan lainnya," ucapnya.

Sebelum menjadi PMI di Korsel, Ade bekerja di sebuah perusahaan otomotif di Indonesia selama 1,5 tahun.

Uang yang dia kumpulkan dari pekerjaan tersebut digunakan untuk belajar bahasa Korea dan biaya menjadi PMI di Korsel.

"Iwan itu mandiri banget, gak pernah ngerepotin. Kerja di Yamaha disini milih resign padahal kontraknya diperpanjang, katanya punya tabungan mau merantau di Korea saja," jelas dia.

Baca juga: Kondisi Mertua Refrain Suami Bunuh Istri Sebulan Melahirkan di Minsel, Terluka Kena Tebas Parang

Meski hidup di jauh dari keluarganya, Ade tetap aktif menolong, baik di kampung halaman maupun di Korea Selatan.

Sosoknya yang bertanggungjawab dan tidak pernah merepotkan keluarga membuatnya dikenang dengan penuh kebaikan.

Saat Tribun berkunjung ke rumah korban, suasana duka masih menyelimuti keluarga korban.

Di sana, terdapat banyak karangan bunga ucapan berbelasungkawa dari teman-teman korban baik sesama PMI di Indonesia maupun di Korsel.

Kursi dan tenda pun masih terlihat di halaman rumah korban, menandakan acara tahlilan terus digelar setiap malamnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved