Arti Kata Bahasa Arab
Arti Tasyabbuh, Perbuatan yang Dilarang dalam Ajaran Islam, Jenis, Dampak dan Cara Menghindarinya
Tasyabbuh dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dalam gaya berpakaian, perilaku, bahasa, dan kebiasaan dan lain sebagainya.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -Arti Tasyabbuh, Perbuatan yang Dilarang dalam Ajaran Islam, Jenis, Dampak dan Cara Menghindarinya.
Tasyabbuh adalah sebuah kata berasal dari bahasa Arab.
Tasyabbuh berasal dari kata dasar shabaha yang berarti menyerupai atau meniru.
Dalam konteks agama Islam, tasyabbuh diartikan sebagai perilaku meniru-niru orang kafir atau orang yang tidak beriman.
Tasyabbuh dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti dalam gaya berpakaian, perilaku, bahasa, dan kebiasaan dan lain sebagainya.
Perilaku tasyabbuh sangat dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkan bahaya bagi keimanan dan akhlak seseorang.
Tasyabbuh yang Dilarang
Dikutip dari buku Tasyabbuh yang Dilarang dalam Fikih Islam karangan Jamil bin Habib AI-Luwaihiq, definisi tasyabbuh adalah seseorang yang membebani diri untuk menyerupai selainnya berkenaan dengan segala sifat atau sebagiannya saja.
Ungkapan "seseorang yang membebani diri" menunjukkan bahwa upaya itu dikehendaki dengan sengaja.
Dalam buku tersebut disebutkan satu contoh yakni pria yang menyerupai wanita atau sebaliknya. Usaha-usaha dalam menyerupai itu yang dinamakan tasyabbuh.
Adapun ungkapan "untuk menyerupai selainnya" mencakup segala jenis yang bisa diserupai. Baik yang boleh diserupai atau yang tidak boleh. Baik dari makhluk berakal dari kalangan manusia, orang kafir, ajam, dan ahli bid'ah; atau dari kalangan yang tidak berakal seperti berbagai jenis binatang.
Islam melarang keras tasyabbuh sehingga hukumnya adalah haram.
Umat muslim yang keimanannya masih lemah sangatlah rentan pada tasyabbuh karena belum memiliki pondasi yang kuat dalam meneguhkan pendirian.
Dalil Alquran dan Hadits Larangan Tasyabbuh
Dalam Al-Quran, Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar Rum ayat 31-32:
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَٱتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَلَا تَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ . مِنَ ٱلَّذِينَ فَرَّقُوا۟ دِينَهُمْ وَكَانُوا۟ شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍۭ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
Artinya: "Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik (menyekutukan Allah), yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."
Selain itu, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." (HR Abu Dawud)
Dalam hadits dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dari ayat Al-Qur'an dan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa tasyabbuh sangat dilarang dalam Islam karena dapat menimbulkan bahaya bagi keimanan dan akhlak seseorang. Dalil tersebut juga sebagai bentuk peringatan bagi siapa saja yang melakukan hal yang dilarang dalam syariat maka akan mendapatkan balasan dari-Nya.
Jenis-Jenis Tasyabbuh
Dalam Islam, tasyabbuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu tasyabbuh dalam hal ibadah dan tasyabbuh dalam hal adat kebiasaan.
Tasyabbuh dalam hal ibadah terjadi ketika seseorang meniru-niru cara ibadah orang kafir atau orang yang tidak beriman. Contohnya adalah meniru-niru doa atau ritual ibadah yang dilakukan oleh agama lain.
Sedangkan tasyabbuh dalam hal adat kebiasaan terjadi ketika seseorang meniru-niru cara hidup atau kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Contohnya adalah meniru-niru gaya berpakaian, bahasa, dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dampak Buruk Tasyabbuh
Ibnu Taimiyah dalam kitab lainnya berkata, “Sesungguhnya tasyabbuh (meniru gaya) orang kafir secara lahiriyah mewariskan kecintaan dan kesetiaan dalam batin. Begitu pula kecintaan dalam batin mewariskan tasyabbuh secara lahiriyah.
Hal ini sudah terbukti secara inderawi atau eksperimen. Sampai-sampai jika ada dua orang yang dulunya berasal dari kampung yang sama, kemudian bertemu lagi di negeri asing, pasti ada kecintaan, kesetiaan dan saling berkasih sayang. Walau dulu di negerinya sendiri tidak saling kenal atau saling terpisah.” (Iqtidha’ Ash Shirothil Mustaqim, 1: 549).
Dampak dari tasyabbuh antara lain:
1. Merusak Keimanan
Perilaku tasyabbuh dapat merusak keimanan seseorang karena menyerupai cara hidup dan kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dengan keimanan yang dimilikinya.
Nasikin Purnama menyebutkan dalam bukunya Iman dan Takwa Peraih Muflihun bahwa tasyabbuh termasuk ke dalam salah satu penyakit iman selain syirik, munafik, fasik, dan ghuluw. Sebisa mungkin, umat muslim harus menghindari dan menjauhinya.
2. Merusak Akhlak
Tasyabbuh juga dapat merusak akhlak seseorang karena menyerupai perilaku orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan nilai-nilai moral dan etika yang baik.
3. Membuat Seseorang Terjerumus dalam Kesesatan
Perilaku tasyabbuh dapat membuat seseorang terjerumus dalam kesesatan karena menyerupai cara hidup dan kebiasaan orang kafir atau orang yang tidak beriman. Hal ini dapat membuat seseorang kehilangan arah dan tujuan hidup yang sebenarnya.
Cara Menghindari Tasyabbuh
Untuk menghindari tasyabbuh, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Memperkuat Iman dan Akhlak
Dengan memperkuat iman dan akhlak, seseorang akan lebih mudah menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
2. Menjaga Identitas Islam
Caranya dengan dengan memperkuat pengetahuan tentang ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menghindari Pergaulan yang Buruk
Pergaulan yang buruk dapat membuat seseorang terjerumus dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Itulah Arti Tasyabbuh, Perbuatan yang Dilarang dalam Ajaran Islam, Jenis, Dampak dan Cara Menghindarinya. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Tukar Cincin dan Memakai Cincin Tunangan, Bolehkan dalam Pandangan Islam, Begini Penjelasannya
Baca juga: Arti Wa Qul Lilmuminati Yaghdudna, QS An Nur ayat 31, Perintah Menutup Aurat bagi Perempuan Beriman
Baca juga: Arti Rabbighfirli Watub Alayya Innaka Antat Tawwabur Rahim, Bacaan Doa Ampunan untuk Diri Sendiri
Baca juga: Arti Sa’ah Wa Sa’ah, Kalimat Pernah Diucapkan Rasulullah dalam Hadits Terkait Bercanda dan Hiburan
tasyabbuh adalah
Tasyabbuh artinya adalah
Arti Tasyabbuh dan contohnya
tasyabbuh dalam berpakaian memiliki arti
tasyabbuh yang dilarang dalam islam
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
jenis jenis tasyabbuh
dampak tasyabbuh
cara menghindari perbuatan tasyabbuh
Arti Shollu Alan Nabi Muhammad, Sholli Alan Nabi dan Cara Menjawabnya, Seruan untuk Bersholawat |
![]() |
---|
Arti Laulaka Lama Khalaqtul Aflak, Hadits tentang Nabi Muhammad Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta |
![]() |
---|
Arti Laqad Kana Lakum Fi Rasulillahi Uswatun Hasanatul Liman Kana Yarjullah, Surat AL Ahzab Ayat 21 |
![]() |
---|
Arti Rabbana Atmim Lana Nurona Waghfirlana, Kutipan Surat At Tahrim ayat 8, Doa untuk Menjaga Anak |
![]() |
---|
Arti Sholawat Penutup Doa, Washalallahu Ala Sayyidina Muhammadin Wa Ala Alihi Wa Shahbihi Wasallam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.