Hari Posyandu Nasional

Sejarah Singkat Hari Posyandu Nasional yang Diperingati Setiap 29 April

Artikel ini berisi sejarah singkat hari posyandu nasional yang diperingati setiap 29 April setiap tahunnya.

Tribun Sumsel
Ilustrasi menimbang berat Bayi. Informasi sejarah Hari Posyandu Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 April 

TRIBUNSUMSEL.COM- Posyandu merupakan kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu.

Sejarah posyandu memang dekat dengan upaya pemerintah Indonesia meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.

Posyandu hadir sebagai bentuk baru, kala itu, pelayanan kesehatan massal di mulai dri tingkat Rukun Warga (RW). Pendirian posyandu kali pertama pada 1986.

Lantas bagaimana sejarah diperingatinya Hari Posyandu Nasional setiap tanggal 29 April ini?

Sejarah Hari Posyandu Nasonal..

Melansir laman kebumenkab.go.id dan sumber lainnya sejarah , Posyandu di Indonesia dimulai pada tahun 1971, ketika Pemerintah Indonesia meluncurkan Program Pengembangan Desa (PPD).

PPD bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pembangunan berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan. Dalam kerangka PPD, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) didirikan sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di tingkat desa.

Posyandu pertama kali diperkenalkan di Desa Bendungan, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 21 Agustus 1971. Pendirian Posyandu ini merupakan inisiatif dari Ibu Tien Soeharto, istri Presiden Soeharto, yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Indonesia. Ibu Tien Soeharto berperan penting dalam memperkenalkan dan mendorong pendirian Posyandu di seluruh Indonesia.

Adapun kegiatan Posyandu bermula pada tahun 1975, dimana Departemen Kesehatan Republik Indonesia menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Baca juga: Sejarah Singkat Hari Pers Nasional yang Diperingati Setiap 9 Februari

Baca juga: Mengenal Harbolnas 12.12 Setiap Tahun, Begini Makna dan Sejarah Singkatnya

Pada tahap awal, kegiatan PKMD adalah untuk perbaikan gizi yang dilaksanakan melalui karang balita, penanggulangan diare melalui pos Penanggulangan diare, untuk pengobatan masyarakat di pedesaan melalui pos kesehatan, serta untuk imunisasi dan keluarga berencana melalui pos imunisasi dan pos KB desa.

Pada tahun 1984 dikeluarkan instruksi bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Kegiatan yang dilakukan di arahkan untuk lebih mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yang sesuai dengan konsep GOBI-3F (Growth Monitoring, Oral Rehidration, Breast Feeding, Immunization, Female Education, Family Planning, and Food Suplement), untuk Indonesia diterjemahkan dalam 5 kegiatan Posyandu, yaitu KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan Penanggulangan Diare.

Pencanangan Posyandu untuk pertama kali oleh kepala Negara Republik Indonesia pada tahun 1986 di Yogyakarta bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional.

Pada tahun 1990 keluar Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 9 tahun 1990 tentang peningkatan pembinaan mutu Posyandu. Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di Posyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990).

Baca juga: 30 Contoh Soal Pretest PPG Kemenag 2024 Akidah dan Akhlak, Lengkap Link PDF

Baca artikel dan berita Tribun Sumsel lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved