Berita Viral

Ngaku Adik Jenderal, Nasib PWGA Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu Kini Terancam 6 Tahun Penjara

PWGA, pengemudi Fortuner pelat TNI palsu kini menerima nasib setelah viral cekcok di jalanan hingga ngaku adik jenderal, terancam 6 tahun penjara.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
(KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI)
PWGA, pengemudi Fortuner pelat TNI palsu kini menerima nasib setelah viral cekcok di jalanan hingga ngaku adik jenderal, terancam 6 tahun penjara. 

Alasannya, si pengendara mobil pelat TNI itu mengaku dirinya mengikuti bis memotong jalur ke kanan.

Ketika terlibat cekcok, pengemudi Fortuner pun mengaku adik seorang jenderal.

"(Dinas) di Mabes TNI, kakak saya jenderal, Toni Abraham cari," kata si pengemudi mobil berpelat TNI dalam video yang beredar.

Adapun dalam video yang beredar di media sosial, menurut Nugraha, pelat dinas mobil itu diketahui sudah kedaluwarsa (2022).

Pusat Polisi Militer (Puspom) pun langsung menyelidiki video si pengemudi tersebut.

Purnawirawan TNI itu menegaskan tak punya hubungan dengan pelaku PWGA.

"Kami tidak memiliki hubungan dan kami tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 dan menjadi viral," kata Asep dalam pada Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Alasan Ir PWGA, Pengemudi Fortuner Ngaku Adik Jenderal Pakai Pelat TNI Palsu, Hindari Ganjil-Genap

Asep mengatakan nomor dinas kendaraan itu ia gunakan untuk mobil Pajero Sport, bukan Fortuner.

"Bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan," kata Asep.

Adapun Mobil Pajero itu ia gunakan untuk operasionalnya sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak pensiun di tahun 2020.

Asep pun tak menahu soal kesamaan pelat nomor tersebut.

Karena, secara pribadi Asep tidak pernah memberikan, meminjamkan, ataupun mendelegasikan penggunaan nomor plat dinas tersebut kepada orang lain.

"Kami mohon agar pemberitaan di media saat ini untuk diluruskan karena beberapa media online memberitakan seolah-olah saya memiliki hubungan dengan warga sipil di video yang melakukan pelanggaran tersebut, sehingga kami secara pribadi sangat dirugikan dengan pemberitaan ini," kata Asep.

Kapuspen TNI Nugraha Gumilar juga membenarkan penagkapan tersebut karena laporan dari Asep yang merasa dirugikan atas pemalsuan ini.

"Pengemudi arogan yang menggunakan pelat dinas Mabes TNI ternyata pelat dinas palsu."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved