Pembunuh di Macan Lindungan Ditangkap
Lihat Ibu dan Kakaknya Tewas, Anak Bungsu Korban Pembunuhan di Macan Lindungan Palembang Trauma
Kondisi anak bungsu korban pembunuhan di Macan Lindungan Palembang pasca lihat ibu dan kakaknya dieksekusi pelaku.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - M (7) anak bungsu Wasila (40) menjadi satu-satunya orang yang melihat detik-detik saat ibu dan kakaknya FA (16) dibunuh di rumah mereka sendiri di Jalan Macan Lindungan Palembang, Senin (15/4/2024).
Meski tersangka pembunuhan yakni Suganda (31) sudah ditangkap, namun M sampai saat ini selalu ingin terus berdekatan dengan Anung Kurniawan (42) ayahnya.
Dikatakan Anung, M dalam kesehariannya masih terlihat ceria seperti biasa dan tak menunjukkan perilaku trauma.
Hanya saja, kini M tak mau jauh dari Anung kapanpun dan dimanapun usai melihat langsung aksi pembunuhan terhadap ibu dan kakaknya.
"Sekarang dia apa-apa maunya sama bapak gak mau jauh dari saya. Mandi saja mau ditemani," ujar Anung kepada Tribunsumsel.com, Jumat (19/4/2024).
Atas kondisi tesebut, Anung juga selalu berada di sisi M agar anaknya tersebut tak merasa was-was.
"Kalau trauma ya gak kelihatan. Dia tahu kalau ibu dan kakaknya sudah tiada, tapi ya begitulah, ndak lah. Gak ada perubahan sikap yang gimana-gimana. Mau jajan mau kemana-mana maunya dekat bapak," katanya.
Setelah pelaku ditangkap pihak kepolisian, Anung berharap Suganda mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.
"Ya harapannya semoga cepat selesai dan (Suganda) dihukum setimpal," katanya.
Bantah Tak Bayar Gaji
Anung Kurniawan (42) suami dan ayah korban pembunuhan di Macan Lindungan Palembang membantah pengakuan tersangka yang menyebut motif pembunuhan karena sakit hati gajinya tak dibayar.
Suganda (31) sebelumnya adalah pekerja panggilan di usaha bunga taman yang dijalani Anung.
Saat wartawan Tribunsumsel.com menjumpai Anung di kediamannya di Jalan Macan Lindungan Palembang, ayah dua anak ini menegaskan bahwa pernyataan tersangka tidaklah benar.
Justru permasalahan gaji sudah dibayarkan dan selesai setahun lalu.
"Setahun lalu itu ada pekerjaan borongan dia salah satu yang ikut. Karena waktu itu dia (Suganda) pergi, akhirnya dikasih ke orangtuanya gaji itu. Masalah bayar ya sudah dibayar dan selesai setahun lalu," ujar Anung, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Kesaksian Ojol Bongkar Kebohongan Suganda Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang
Ia begitu heran ketika mendengar pengakuan dari Suganda yang menyebut dendam gegara gaji yang tak dibayar.
Padahal sebelum-sebelumnya, Suganda kerap menanyakan soal pekerjaan dengannya.
"Itu mungkin alibi dia saja. Soalnya dia sering nanya ke saya ada kerjaan gak buat dia, saya jawab belum ada. Tapi justru soal gaji itu tidak pernah ditanyakan sama Suganda kalau memang tak saya bayar," jelasnya.
Suganda kerap diminta Anung untuk mengantarkan pupuk di seputar Kota Palembang dan luar Palembang.
Anung menyebut sudah sekitar satu tahun terakhir Suganda tidak bekerja dengannya lagi.
"Kalau ada kerjaan saya kadang panggil dia buat antar pupuk, kadang di Palembang kadang ke daerah. Dia itu panggilan bukan yang bekerja tetap bukan, " katanya.
Ia sempat tak menyangka kalau Suganda yang dia kenal pendiam dan suka ikut berkumpul dengan teman-teman sewaktu bekerja dengannya, tega menghabisi nyawa istri dan anak perempuannya.
"Ya gak nyangka dia yang orangnya pendiam gitu malah melakukan ini. Setahu saya soal gaji itu sudah selesai, cuma gak tau kalau dia ada dendam juga sama saya, ya soal apa," katanya.
Kronologi
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkap kronologi pembunuhan yang dilakukan Suganda terhadap Wasila (40) dan putrinya FA (16).
Pembunuhan itu terjadi di kediaman korban di rumah korban yang terletak di Jalan Macan Lindungan Palembang, Senin (15/4/2024).
Kedua korban adalah anak dan istri Anung Kurniawan, mantan bos tersangka.
"Tujuan awalnya untuk melukai suami korban. Namun karena suami korban tidak ada di tempat, pada saat tersangka tiba di rumah korban terjadi pembicaraan antara dia dan Wasila (korban)," ujar Harryo dalam rilis tersangka yang digelar di Polrestabes Palembang, Rabu (17/4/2024).
Pembicaraan itu rupanya berujung cek-cok kemudian terjadinya penganiayaan.
Pemicunya karena Suganda merasa tersinggung dengan ucapan Wasila.
"Terjadi dorong-dorongan di depan pintu, kemudian tersangka mengambil blencong yang ada di luar rumah korban, kemudian masuk melalui masuk pintu belakang. Kemudian wasila yang sudah dalam keadaan lemas dieksekusi oleh tersangka," ujarnya.
Setelah Wasila terkapar tak berdaya, Suganda kemudia menargetkan FA anak perempuan korban sebagai target selanjutnya.
Sebab Suganda tahu FA baru saja menelpon sang ayah dan memberi tahukan aksi yang dia lakukan.
"Tersangka Suganda tiba-tiba menyerang anak korban dengan menggunakan belencong yang tadi," ujarnya.
Kemudian Suganda kembali menyerang Wasila menggunakan blencong yang sedari awal sudah digunakannya untuk menyakiti kedua korban.
Tindakan itu dilakukan Suganda karena dia yakni saat itu Wasila belum meninggal dunia.
Setelahnya, Suganda kembali ke kamar dan mengeksekusi FA dengan menggunakan pisau yang dia ambil dari dapur rumah korban.
"Korban FA mengalami luka tusukan dan sayatan," jelas Harryo.
Belum cukup sampai disitu, Suganda kemudian kembali mendatangi Wasila yang sudah terkapar tak berdaya.
Dia kembali menyakiti ibu dua anak itu hingga gagang blencong yang dia gunakan patah.
"Tidak lama kemudian suami korban pulang, karena suasana rumah sudah kacau, tersangka menutup pintu. Suami korban kemudian mendobrak, disaat itu juga suami korban melihat ada putranya di dalam rumah, meminta supaya dibuka pintunya," ujarnya.
"Saat itu sebenarnya di dalam (rumah), masih ada tersangka yang bersembunyi," tambahnya.
Melihat istrinya sudah terkapar bersimbah darah, suami korban bergegas lari memanggil tetangga di sekitar rumahnya.
Kesempatan itu dimanfaatkan Suganda untuk melarikan diri dari pintu belakang.
"Tersangak melewati rawa-rawa, membuang barang bukti baju kaos dan celananya yang bersimbah darah, HP nya juga dibuang ke rawa-rawa. Kemudian tersangka mengaku menemukan baju dan celana bekas tukang bangunan yang dia ambil di sebuah rumah kosong," ujarnya.
"Tapi pengakuan ini masih kita dalami, apakah baju dan celana itu sudah dipersiapkan sebelumnya oleh tersangka," ujarnya.
Atas perbuatannya, Suganda disangkakan dengan pasal pembunuhan berlapis terkait pembunuhan berencana.
"Tersangka disangkakan dengan pasal 340 KUHP dan atau pasal 338 KUHP. Dia masih kami dalami guna menguak tabir di balik kasus inji. ada beberapa kejanggalan yang masih kami dalami," ujarnya.
Disaksikan Anak Korban
Diberitakan sebelumnya, Wasila (40) dan putrinya FA (16) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya yang berada di Jalan Macan Lindungan, Palembang, Senin (15/4/2024) pagi.
Saat itu, selain Wasila dan FA, ada juga bocah laki-laki berusia 7 tahun yang merupakan anak bungsu Wasila.
Beruntung, bocah tersebut tak ikut menjadi korban kekejaman pelaku.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, ada anak laki-laki korban yang melihat peristiwa pembunuhan tersebut.
"Anak korban yang laki-laki sempat kontak (dengan pelaku), anak tersebut sempat melihat perawakan pelaku," ungkap Kombes Haryo saat ditemui di TKP, Senin (15/4/2024).
Dari keterangan anak korban yang selamat, pelaku hanya satu orang dan pembunuhan itu dilakukan seorang diri.
Kombes Haryo berharap keterangan korban selamat bisa menjadi petunjuk.
"Anaknya tidak mengenali (pelaku)," ujarnya.
Kombes Haryo mengungkap, pihaknya sudah menemukan CCTV di rumah korban namun tidak berfungsi dengan baik.
"Sehingga kami kesulitan mendapat rekaman kejadian, namun kami tetap akan melakukan yang terbaik," terangnya.
Terkait motif pembunuhan, Kombes Haryo mengatakan masih dalam proses penyelidikan.
"Barang bukti yang diamankan berupa pengki yang masih menempel di bagian tubuh korban dan pisau dapur penuh dengan darah," katanya.
Dari informasi yang didapat, anak laki-laki yang menyaksikan peristiwa itu adalah anak bungsu korban.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Pembunuh di Macan Lindungan Ditangkap
Pembunuhan
Ibu dan Anak Tewas di Macan Lindungan
berita palembang
Tribunsumsel.com
Bunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang Karena Rp 25 Ribu, Ganda Bersyukur Tak Divonis Mati |
![]() |
---|
Bunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Ganda Lolos Hukuman Mati, Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Raut Lesu Ganda, Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang Usai Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Tak Diberi Rp 25 Ribu, Pria di Palembang Tega Bunuh Ibu dan Anak, Kini Didakwa Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Keseharian Suganda Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Dikenal Pendiam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.