Berita Viral

Fakta Uang Donasi Rp 100 Juta, Satir Sopir Bus Angkat Bicara, Ngaku Jumlahnya Tak Sampai Segitu

Satir sopir bus Borlindo viral setelah bawa 30 penumpang makan gratis di rumah mertua saat hari pertama lebaran angkat bicara terkait heboh donasi Rp

|
Editor: Moch Krisna
Kolase/Tiktok Msatir
Satir Sopir Bus Borlindo Angkat Bicara Soal Heboh Uang Donasi Rp 100 Juta 

"Ini biasa confidential (rahasia) karena tidak akan bicarakan dulu karena nanti kita adakan pertemuan. Nanti diberikan satu kejutan karena dia membuat kejutan makanya kami juga akan buat kejutan dari pihak manajemen. Nanti dilihat reward apa tapi selama ini yang sudah dijalankan mungkin akan diberikan dalam bentuk uang," ujarnya.

Perusahaan Bangga

Setelah kejadian viral ini merupakan suatu kebanggan bagi PT Borlindo Mandiri Jaya, mungkin satu-satunya PO yang ada di Sulawesi Selatan yang sopirnya jadi teladan.

"Jadi inspirasi bagi sopir yang lain bahwa kita tetap harus peduli terhadap penumpang yang dibawa, karena memang motto PT Borlindo Mandiri Jaya, untuk melayani penumpang dengan baik," jelasnya.

Tak terkecuali pemilik PT Borlindo Mandiri Jaya, Roy Sumule.

Bahkan saking senangnya, kata Sadrak, pemilik PT Borlindo Mandiri Jaya langsung ke Polman untuk bertemu mertua dan istri Satir untuk mengucapkan terima kasih.

Cerita Satir

Sementara M Satir, sopir bus PO Borlindo akhirnya menceritakan yang ada di video tersebut.

Satir mengaku hal itu dilakukannya memang secara inisiatif tanpa bicara ke penumpang.

Kendati begitu, awalnya penumpang sempat kaget kenapa tiba-tiba bus singgah ke sebuah rumah panggung.

"Kita berangkat dari Palu saat malam takbiran jadi Lebaran di jalan, saat kita singgah Sholat Idul Fitri di daerah Mamuju langsung berangkat lagi, kita cari-cari warung pada tutup. Kebetulan di Wonomulyo merupakan daerah saya tinggal, maka langsung saya belokan bus saya ke rumah," kata Satir kepada Kompas.com, Senin (15/4/2024).

Sebelum tiba ke rumah mertuanya, Satir ternyata terlebih dahulu berkomunikasi dengan orang rumahnya kalau ingin singgah sebentar sekalian bersama penumpang karena tidak ada warung.

Adapun jumlahnya ada sekitar 30 orang penumpang dengan sopir pengganti dan kernet.

"Rumah juga sudah masak-masak karena sedang Lebaran, karena takut tidak cukup saya kabari dulu orang rumah. Saat kita tiba di rumah, karena kita orang Bugis punya tradisi namanya Ma'baca-baca, maka ada sajian masakan berjajar di lantai rumah, makanya saya suruh semua penumpang naik ke rumah untuk makan bersama," kata sopir bus yang sudah bekerja dua tahun itu.

Saatir juga mengatakan, seluruh penumpang tidak diperkenankan membayar makanan tersebut lantaran saling membatu sekaligus untuk merayakan Lebaran bersama.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved