Berita Lubuklinggau

Depresi Pisah Ranjang Dengan Sang Istri, Pria di Lubuklinggau Pilih Akhiri Hidup di Kebun Karet

Bayu warga Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau Sumsel mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ilustrasi Mayat - Depresi Pisah Ranjang Dengan Sang Istri, Pria di Lubuklinggau Pilih AKhiri Hidup di Kebun Karet 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL. COM, LUBUKLINGGAU - Bayu warga Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kota Lubuklinggau Sumsel mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Pria berusia 30 tahun ini ditemukan tewas di sebuah pondok kebun karet dalam kondisi tergantung di kayu balok penyangga rumah menggunakan kain putih diatas sajadah.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha melalui KBO Reskrim, Iptu Suroso menyampaikan mayat korban ditemukan antara sekitar pukul 06.00  WIB oleh tetangga korban.

"Ditemukan gantung diri menggunakan kain putih yang diikatakan ke balok tengah rumah," ungkap Suroso pada wartawan, Sabtu (6/4/2024).

Suroso menjelaskan, penemuan bermula saat tetangga kebun korban hendak menyadap karet tidak melihat korban.

Baca juga: Arus Mudik 2024 Di Kota Lubuklinggau Mulai Meningkat, Polisi Terjunkan 130 Personel Amankan Situasi

Baca juga: Harus Ngantri Sejak Pagi, Warga di Lubuklinggau Harus Berdesakan Berebut Gas LPG 3 Kg

Karena penasaran tetangganya memanggil korban berulang-ulang.

Namun tidak ada jawaban dari korban sama sekali.

"Tetangganya hendak mau motong karet, memanggil korban tidak ada jawaban, setelah mendekat melihat korban gantung diri," ujarnya.

Kemudian tetangganya memanggil warga dan oleh warga dilaporkan ke Polres Lubuklinggau.

Lalu oleh warga bersama anggota langsung menuju lokasi.

"Lokasi pondok kebun itu dari pemukiman itu sekitar 4-5 Km tapi agak jauh karena tidak bisa menggunakan motor. Terpaksa harus jalan kaki lokasi TKP berada di kebun karet atau kebun durian," ungkapnya

Menurut keterangan keluarga korban, sebelum kejadian dua hari kemarin korban sempat pamit ingin tinggal di pondok kebun tetangganya.

"Untuk sementara keterangan keluarga, korban depresi karena banyak uutang," paparnya. 

Sementara dengan istri korban berstatus pisah ranjang, diduga karena depresi itu korban memilih tinggal di kebun untuk memenangkan diri.

"Korban itu pisah ranjang dengan istrinya. Kemudian pondok tempatnya gantung diri itu menumpang dengan orang lain," ujarnya.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved